Vote dulu bestie, udah?
Oke lanjut baca yuk.
Keiza tersenyum ramah pada setiap orang yang menyapanya dengan hati senang ia ikut menyapa, hal ini sudah menjadi kebiasaan Keiza walaupun terkadang itulah yang menyebabkan Keiza di hujat oleh orang-orang.
"Woii keii!" sapa seorang lelaki dengan badan tinggi tegap, pria itu melambaikan tangannya sembari berjalan mendekati Keiza.
"Buset, rambut model baru nih Rey," ujar Keiza seraya tertawa. Reyhan mengangguk lalu mengibaskan rambut ke belakang, berlagak sok tampan.
"Yoii bro, bagus kan? Udah bisa memikat cewek-cewek sexy."
"Gak ada yang selera sih sama lo, modelan begini. Seriusan dah," sahut Keiza membuat Reyhan memberengut kesal.
"Nih ya cewek-cewek itu suka sama cowok yang lebih banyak diam kayak ya kalem aja gitu kalau lo petakilan gini malah di kira sok asik."
Reyhan tampak berpikir lalu mengangguk mengerti maksud ucapan Keiza, "gitu ya, gue ngerti harus apa. Dijamin habis ini cewek-cewek langsung nempel sama gue," ujar Reyhan langsung berlari. Keiza hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Reyhan. Dibalik itu dari kejauhan seseorang itu tersenyum dan terus mengamati Keiza.
"Gue kembali demi lo, Za," ujarnya sembari tersenyum miring.
Perlahan lahan semua siswa dan siswi sudah bubar hanya meninggalkan beberapa murid yang sedang piket kelas serta dua guru yang mengawasi. Gadis dengan rambut terurai itu keluar dari kelasnya setelah selesai menyapu dan mengutip sampah, ia berdecak sebal karena menyapu sendiri sebenarnya ada satu lagi temannya hanya saja gadis itu terlihat sangat lesu hari ini akibat datang bulan yang membuat Keiza mageran.
Beruntung sekali Keiza karena bisa satu jadwal piket bareng Laudia walaupun harus menyogok dengan membelikan gadis itu sepasang baju tidur bergambar keroppi---karakter favoritnya. Laudia pun mengiyakan dan menyapu sendirian sedangkan Keiza hanya mengamati dari depan kelas. Jika bukan karena baju keroppi itu tentu Laudia juga tidak akan mau terlebih lagi kelas XII IPS 2 cukup besar membuat Laudia dua kali lipat lebih lelah dari biasanya.
Keiza dan Laudia berjalan beriringan ke luar kelas, disana Gala tengah menatap keduanya. Lelaki itu berada tak jauh dari mereka, Gala berjalan dengan kedua tangan ia masukkan ke dalam saku.
"Awas aja baju keroppi gue jangan lupa!" ujar Laudia dan menenteng tas nya di tangan.
Ia berjalan ke arah parkiran karena disana sudah ada Leon yang tengah menunggu gadis itu. Tidak tahu bagaimana ceritanya, Leon mau mengantar Laudia. Leon sekelas dengan Gala hanya saja ia terkenal dengan sifat bengis dan kejam apalagi dengan posisi Leon sebagai ketua OSIS SMA Antartika. Banyak siswa yang mengeluh karena hukuman yang diberikan Leon pada murid yang melanggar aturan sangat tidak masuk akal seperti push up 300 kali atau berdiri di balkon sekolah hingga waktu pulang di bawah terik matahari yang sangat panas. Mau bagaimana lagi hak Leon juga besar sebagai anak dari pemilik sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Choice
Teen FictionTerkadang dunia emang terlalu jahat bagi seseorang karena itulah seseorang itu harus kuat untuk menghadapi dunia. Mungkin banyak hal sakit yang sudah di lalui, banyak hal yang tidak bisa diceritakan tapi jangan lupa untuk berterimakasih pada diri s...