"MASA GUE HARUS IKUT SIH!" teriak gadis itu dari sebrang sana.
"Ya iyalah, kan lo yang buat."
"Tapi kan itu salah dia, Keiza. Gue sebenarnya gak mau cuma kepaksa aja," sahut Laudia.
Keiza yang tengah duduk di sofa sembari menelpon Laudia itu hanya bisa menghela napas pasrah, gadis itu tidak main-main. Sejak ungkapan cinta Reyhan yang katanya berawal taruhan itu dan mempermalukan Laudia, ia bener bener menghajar Reyhan habis habisan hingga pria itu masuk rumah sakit dan hari ini mereka mau menjenguk Reyhan yang kebetulan baru keluar dari Rumah Sakit.
"Lo minta maaf lah sama Papa nya Rey sama Rey juga. Kasian dia sampe masuk RS gara gara lo," jelas Keiza.
"Ntar kalo papa nya marah terus nuntut gue gimana? Gak mau ikut ah."
"Minta maaf nya yang tulus lagian gue sama yang lain kan ada disana juga, nanti gue bantu ngomong juga."
"Hem yaudah deh, kita ketemuan di rumah Rey aja?"
"Iya, gue mau singgah ke rumah Mama dulu."
Setelah selesai menelpon Keiza langsung bersiap dan mengambil tas nya yang ada di kamar.
"Lo mau kemana?" tanya Gala kala melihat Keiza yang sangat terburu-buru.
"Lo duluan aja ke rumah Rey, gue ada urusan bentar."
"Kemana?"
"Ke rumah Mama ada barang yang mau gue ambil," jelas Keiza langsung pergi naik taksi yang sudah ia pesan.
Rumah lama itu adalah harta berharga Keiza saat ini disana ia mendapatkan kasih sayang mama nya dan tempat dimana Keiza tumbuh besar. Sakit dan bahagia Keiza ia dapatkan dirumah itu, dimana Ayah nya meninggalkan ibunya demi perempuan lain meninggalkan Keiza yang masih berumur 5 Tahun dan ibunya yang masih membutuhkan peran suami untuk anaknya.
Keiza memandang rumah itu cukup lama. Dia masuk ke dalam menyusuri bagian demi bagian, tidak ada yang berubah mulai dari kamar dan tempat bermain yang berada di halaman depan. Andai saja ia bisa menemui ibunya untuk terakhir kali mungkin sekarang ia akan tahu siapa anak dari selingkuhan ayahnya. Mungkin sekarang anak itu sudah sebesar Keiza, ia tidak tau bagaimana keadaan anak itu yang dulu Keiza dengar dari ibunya bahwa anak itu di tinggal ibunya dan ayah Keiza yang mengurusnya. Walaupun begitu sang anak juga sering mendapatkan kekerasan dari Ayah Keiza karena itulah dulu ibunya pernah berkata bahwa ia ingin bisa bertemu anak itu dan membawanya hidup bersama.
Keiza masuk ke dalam kamar mamanya membuka laci yang ada di dalam lemari. Ia mengambil 2 gelang berwarna pink dan hitam yang dulu pernah diberikan mamanya.
"Kalau nanti Keiza sudah besar dan ketemu saudara Keiza tolong berikan gelang hitam ini untuknya ya, mama berharap saat Keiza memberikannya dia sudah bisa lepas dari cengkraman ayah kamu. Mama juga berharap kalian bisa menjaga satu sama lain." Ucapan ibunya itu terus terngiang di kepala Keiza hingga sampai berumur 18 Tahun, Keiza tidak tahu maksud ucapan. Apakah ibunya ingin mereka hidup bersama? Saling mengasihi layaknya saudara? Rasanya sangat sulit bagaimana pun Keiza tidak akan lupa bahwa anak itulah yang merebut ayahnya. Karena dia ayahnya pergi meninggalkan dirinya dan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Choice
Roman pour AdolescentsTerkadang dunia emang terlalu jahat bagi seseorang karena itulah seseorang itu harus kuat untuk menghadapi dunia. Mungkin banyak hal sakit yang sudah di lalui, banyak hal yang tidak bisa diceritakan tapi jangan lupa untuk berterimakasih pada diri s...