Chapter 4 : Sekolah Baru
Setelah bermalas-malasan selama beberapa hari terakhir, akhirnya Tobio mendapatkan kembali aktivitasnya.
Yaitu sekolah.
Dengan mata masih sayup-sayup, dia beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi. Setelah beberapa menit, akhirnya keluar. Dengan handuk terlilit rapi di pinggang, Tobio berjalan menuju wardrobe room-nya. Mengambil seragam yang telah disiapkan, kemudian ia pakai. Tak lupa, dia juga melepas semua tindik yang melekat di telinganya.
Oh, dan juga di lidah.
Setelah selesai, ia keluar lalu berjalan turun menuju ruang makan. Saat sampai, sudah ada Kenjiro disana.
"Ohayo~" Sapa Tobio kemudian duduk.
"Mhm.. ohayo.. " jawab sepupunya dengan nada masih lemas.
Mereka mulai makan roti selai dengan tenang. Karena emang dasarnya mereka jarang ngomong, suasana di meja makan sangat sunyi.
Setelah selesai, dua orang ini langsung beranjak dan pergi keluar rumah. Saat diperjalanan suasana masih tenang, belum banyak orang keluar rumah. Tobio sengaja mengajak Kenjiro pergi lebih awal agar dapat sekalian melakukan aktivitas jalan pagi. Dengan bersenandung kecil, mereka mulai keluar wilayah mansion Tobio.
"Jadi keputusanmu sudah yakin?" Tanya Kenjiro. Satu tangannya masuk ke dalam saku celana, matanya menatap lurus jalanan.
"Tentang?"
"Berhentimu dari voli."
Tobio terdiam sejenak, lalu menjawab, "ya."
Kenjiro mengerutkan sedikit mulutnya. "Aku tahu ini bukan urusanku, tapi pikirkan sekali lagi Tobio. Jangan sia-siakan bakatmu."
Mendengar kata 'bakat' hati Tobio menjadi dingin. Muka dia berubah datar tanpa menunjukkan ekspresi sedikit pun. "Jangan bicarakan ini lagi, Jiro."
Kenjiro menoleh menatap sepupunya. Menghela napas sebentar kemudian mengangguk pasrah, "oke."
Mereka lalu lanjut berjalan.
Tak sampai sepuluh menit, akhirnya sampai. Gerbang besar berada di hadapan mereka. Tobio mendongak menatap lekat-lekat plakat nama sekolah tersebut.
Shiratorizawa.
Dia lalu mengembuskan napas. Merasa sedikit gugup karena ini adalah momen setelah sekian lama akhirnya dia dapat berangkat lagi ke sekolah.
"Ayo," ajak kenjiro. Tobio mengangguk lalu mengikuti dari belakang.
Terakhir kali dia berada di sekolah ini adalah saat mau menjemput sepupunya. Tapi kalau untuk saat ini berbeda, dia berada disini untuk menjadi seorang pelajar.
Pelajar dari Shiratorizawa.
Tobio diterima di Shiratorizawa menggunakan jalur mandiri. Jangan heran oke? Dia dulu dianggap bodoh karena fokusnya yang terlalu berlebihan pada voli. Tapi berbeda sekarang, karena sudah yakin untuk untuk berhenti main, Tobio mulai belajar. Dan benar saja, setelah Tobio belajar keras, nilai dia mulai naik. Yang tadinya berada di peringkat akhir, waktu kelulusan ia berhasil meraih peringkat 3 teratas.
Bahkan dia lancar berbicara bahasa Inggris. Terima kasih untuk Takashi yang selalu setia mengajari tuannya belajar.
Tobio hanya diam mengikuti Kenjiro saat ia pergi mencari-cari kelas dimana sekiranya Tobio akan tempati.
Kelas Tobio adalah kelas 1-3. Berada di lantai dua bagian pojok.
Setelah menemukan tempatnya, mereka berdiri didepan pintu. Tobio mengamati keadaan ruang kelasnya. Kelasnya lebar, bersih, dan juga wangi. Tak heran, ini sekolah mahal.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Mine, Only! - Soulmate AU
FanfictionSebuah takdir untuk saling terikat, tapi dengan paksa dirusak. Sebuah garis benang merah yang saling terhubung dengan paksa diputuskan. Takdir.. Tak ada seorangpun di dunia ini yang berani menentang takdir. Mereka hanya berani mengubahnya, tapi tida...