Chapter 9 : Hal yang seharusnya tidak terjadi (3) •Keras Kepala•
Saat Tobio menjawabnya, suasana tiba-tiba menjadi hening. Tapi itu hanya berjalan selama beberapa detik, karena setelah itu, semua orang mulai berbicara lagi, bahkan ada yang tertawa. Meski itu terdengar dipaksakan.
Tobio menyipitkan mata mengamati semua orang. Jelas sekali jika mereka secara diam-diam mendengarkan percakapannya dengan Goshiki.
"Apa kau punya masalah?"
Tobio lalu menoleh ketika mendengar Goshiki bertanya. "Dengan?"
Goshiki menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Ya.. dengan masalah apapun yang berkaitan dengan voli.. mungkin?"
Kedua mata bulat Tobio berkedip-kedip menatap temannya. Setelah beberapa saat, dirinya kembali melihat ke jalanan. Ia menghendikkan bahu dengan sikap acuh tak acuh. "Entahlah, aku juga bingung."
Dahi Goshiki berkerut ketika menerima jawaban itu, tapi ia tidak mempertanyakan lebih dalam. Tahu bahwa Tobio sudah tidak mau membicarakannya lebih lanjut. Lagian hubungan mereka belum terlalu dekat untuk bisa di bilang saling membagi rahasia yang sangat privasi.
Sekitar tiga puluh menit kemudian, mereka akhirnya sampai di kafe yang dituju. Ketika Tobio masuk, penglihatannya langsung menjelajah berusaha mencari bangku yang hanya diisi untuk satu atau dua orang. Ia jelas tidak mau menjadi orang luar di tim voli itu.
"Oh!" Dia mendapatkan bangku kosong yang tempatnya untuk dua orang. Tanpa ragu lagi, Tobio bersiap memisahkan diri. Tepat saat akan melangkahkan kaki, ada tangan yang mencekal lengannya.
"Hm?" Tobio menunduk melihat tangan itu. Terlihat kekar dan besar, bahkan urat-urat ototnya tampak menonjol. Kepala kemudian terangkat untuk melihat siapa orangnya.
"Toshi-san?"
Ushijima menatapnya dengan pandangan aneh, tampak mempertanyakan tindakan Tobio.
Kepala Tobio sedikit miring melihat hal itu. "Ada apa Toshi-san?"
"Kau mau kemana?" Tanya Ushijima dengan nada yang terdengar datar. Tangannya belum melepaskan lengan Si Raven.
"Aku mau duduk disana," jawab Tobio sembari jari menunjuk tempat yang dimaksud.
Pandangan Ushijima mengikuti arah tunjuk Tobio. Wajahnya berubah mengernyit tidak suka mengetahui bahwa Raven itu ingin berbeda bangku dengan yang lain. Tanpa menunggu persetujuan, dia menyeret Tobio pergi menuju semua timnya berada.
"Um.. Toshi-san?" Meskipun Tobio tampak mempertanyakan tindakan Ushijima, tapi dia tetap mengikuti kemana orang itu menyeret. Ushijima diam tidak menjawab.
Tepat saat akan sampai ke tim, Tobio menghentikan langkahnya yang juga membuat Ushijima berhenti. "Aku lebih baik tidak menganggu bonding kalian, Toshi-san."
Ushijima menoleh, "Siapa yang bilang kalau kau menganggu?"
"... Tidak ada..?"
Ushijima berniat menariknya lagi, tapi dengan cepat Tobio meraih pergelangan tangan yang lebih besar mencoba melepaskan diri. Dia bersikap enggan.
"Kenapa?"
Tobio menghela napas. "Aku bukan bagian dari tim, oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Mine, Only! - Soulmate AU
FanficSebuah takdir untuk saling terikat, tapi dengan paksa dirusak. Sebuah garis benang merah yang saling terhubung dengan paksa diputuskan. Takdir.. Tak ada seorangpun di dunia ini yang berani menentang takdir. Mereka hanya berani mengubahnya, tapi tida...