Chapter 8 : Hal yang seharusnya tidak terjadi •Nightmare•
"Jangan buat *** lebih kecewa daripada ini, Tobio."
"Sudah ku bilang jangan pernah sentuh benda itu!"
"KAU SUNGGUH *** YANG TIDAK BERGUNA!"
"AKU TIDAK PERNAH SEKALIPUN MENGANGGAPMU―"
"Pergi dari hadapanku!"
"Kau *** yang tidak tahu diri!"
"Ou-sama."
"Jangan panggil aku―"
"Menjijikkan."
"Jangan pernah sekalipun kau berpi―"
"Ada apa denganmu Ou―"
"Maafkan aku.."
Tobio merasakan pernapasannya tiba-tiba menjadi berat. Lehernya seperti dicekik oleh seseorang. Dirinya tidak dapat melakukan apapun. Kepala bergerak tidak karuan dengan gelisah, keringat mengucur dimana-mana. Dengan mata terpejam, Tobio terus mendapatkan penglihatan-penglihatan kisah balik yang menurutnya sangatlah tabu. Ia bermimpi buruk.
"Tobio..."
Stop..
"Kamu sayang pada *** 'kan?"
Aku tidak ingin mendengar ini lagi..
"Tobio oh Tobio.."
"Aku sangat menyayangimu."
Ini menyakitkan..
Saat itulah muncul seseorang dihadapan Tobio dengan seluruh tubuhnya dipenuhi dengan cairan merah darah. Orang itu tersenyum dengan sangat menyeramkan menatapnya. Dengan mulut yang tampak menyemburkan cairan merah kental, orang itu membuka suara,
"̷͓͓̞̤͆̉̓̃͐͛̓͜͝͝Â̵͍̹̻͓͙̹͇̓̅̇͋̅̇͘ͅy̸̲̍̇̂̏̄͂̈́̅o̸̰͈͖̦͑́́́ ̵̛̤͍̘͐̍͊͗͋̉͊k̸̫̦̖̤̩͍̗̫͈̂́́́̇͝ǐ̴̡̨̛̲̩̯̉̅̑̈́͒͑ẗ̴͇̉̇̒̈̐͊̆̚ä̸̟̫̥͚̗̗͙̞̗̈́̔̎̊͌͂́̕͝ͅ ̷͈̗̰̙͍͛́͐͘*̴̻̫̗̤͙̅̓*̴̨͇͕̻̙̲̟͗͋̔̅̕*̷̨̝̏̔̍̈́̈́͝ ̴͇̻̌̿͒̈́͑̌͝͠b̶̠̤̍̓͠ȩ̸͗̔̇̾͘ŗ̷̤͓̮̤̰̐̾̑̃͊̽s̴̡̥̦͎̰̯̏͗̈́̉̐̔ä̸̧̖͕̺̝̝̠́͊́m̴̡̹̻̺͈͚̫̜̅͑̓̓͘͘͜͜͝ą̸̦͉̬̘̭̔̊̇,̴̜̉̌͌̿͗ ̷̭͔̘̋͜T̴̻͖̤̟̩͕̞́͊͂̽́̓͘͜ͅő̷͈̬͆͗̋̄̿̚͝͝͝b̴̨̡̺̼̥̲̦̺̣͈̏̎̒͛̅͂͠͠͠͠i̴̪͗̔͊o̵̧͕̱͂̎̀.̴̳̬͕̞͝ͅ.̸̱̮͎͆"̷̡͔̘̐̓̓̑͗̓̎̀͂̉
Mata Tobio langsung terbuka lebar. Dirinya bangun dari tempat tidur dengan napas terengah-engah. Tangan langsung menyentuh kening merasakan pusing yang tiba-tiba menyerang. Detak jantungnya berpacu dengan sangat cepat.
"Fuck.."
Napasnya masih sangat memburu. Tobio dengan gusar mengusap wajahnya. Perasaan takut tiba-tiba melanda. Seluruh badan bergetar hebat. Pikirannya sangat berkecamuk. Kenapa dia bermimpi buruk sekarang? Sudah lama sejak terakhir ia mengalaminya.
Tobio lalu mengambil handuk kecil yang memang sudah disiapkan di atas nakas samping kasurnya. Ia mengusap seluruh area yang banjir keringat dengan tangan sedikit gemetaran. Mulai dari leher, punggung, dada, hingga ketiak; semua yang terasa basah. Setelah selesai, ia meraih ponsel untuk mengecek jam.
Pukul 02.15 AM.
"Haahh..." Tobio menghela napas dengan lelah. Jelas sekali dirinya akan susah untuk tidur lagi setelah mengalami semua mimpi buruk itu. Dia mendecakkan lidah dengan tidak suka. Kenapa dia harus bangun di jam segini? Seharusnya nanti saat waktunya akan siap sekolah!
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Mine, Only! - Soulmate AU
FanfictionSebuah takdir untuk saling terikat, tapi dengan paksa dirusak. Sebuah garis benang merah yang saling terhubung dengan paksa diputuskan. Takdir.. Tak ada seorangpun di dunia ini yang berani menentang takdir. Mereka hanya berani mengubahnya, tapi tida...