12. Hal yang seharusnya tidak terjadi (6)

739 77 40
                                    

Chapter 12 : Hal yang seharusnya tidak terjadi (6)

"Jadi itu kau Tobio-chan?"

Raut wajah Tobio berubah merengut. Kepala sedikit terangkat untuk manatap Oikawa yang tampak terkejut. Dia mendecakkan lidah terganggu, "Lepaskan tanganku, Oikawa-san."

Oikawa tidak mendengarkan ucapan Tobio. Dia malah semakin mengeratkan genggamannya. "Kau yang pergi dengan Ushiwaka?"

Tobio memutar mata, "Kalau iya kenapa?"

"T-tapi-- kau adalah soul--"

Belum sempat Oikawa menyelesaikan perkataannya, tangan Tobio langsung ditarik oleh Ushijima yang tampak diam sedari tadi melihat interaksi kedua orang itu. Kedua alis terlihat menyatu, netra hijau olive-nya menatap fokus pada pergelangan tangan Tobio yang tampak sedikit memerah. "Kau baik-baik saja?" Tanyanya pada Tobio.

Tobio mengangguk ringan. "Mnm.. daijoubu." Lagipula ia tidak selemah itu. Hanya saja, kulitnya sensitif hingga mudah dibuat memerah.

Tatapan Ushijima yang tampak mengeras kini berubah sedikit melembut. "Syukurlah." Pandangannya lalu beralih pada Oikawa, ada jejak kedinginan disana.  "Apa yang coba kau lakukan, Oikawa?"

Oikawa langsung tersadar dari keterkejutannya. Tangan menepuk-nepuk bahu Iwaizumi dengan panik yang mana orang itu masih diam ditempatnya dengan tatapan aneh menatap interaksi Tobio dengan Ushijima yang tampak akrab. "K-katakan sesuatu, Iwa-chan!"

"Kau kenal dengan Kapten Shiratorizawa, Kageyama?" Tanya Iwaizumi pada akhirnya setelah terdiam beberapa saat.

Tobio mengusap-usap pergelangan tangannya, lalu menjawab dengan ogah-ogahan, "Ya. Bukankah dia musuh kalian sejak masih di Kitagawa? Bagaimana bisa aku tidak mengenalnya?"

"Ah.." Iwaizumi mengangguk mengerti. Tatapannya kemudian beralih pada Oikawa yang tampak menggigit bibirnya cemas.

Jujur saja, Iwaizumi sudah sadar akan perasaan berkecamuk Oikawa sejak mengetahui bahwa orang yang diajak Kapten Shiratorizawa pergi ternyata adalah Tobio, alias ex-soulmates mereka. Hanya saja, dirinya juga terlalu terkejut hingga lupa untuk memenangkan perasaan soulmate-nya.

Tobio melihat ke arah Ushijima dengan muka sedikit memelas. "Toshi-san.." panggilnya dengan nada yang sangat berbeda ketika berbicara dengan Oikawa dan Iwaizumi. Ia menjadi lebih ramah.

Ushijima langsung tanggap. Kepala menoleh ke arah Tobio, tatapan matanya kembali seperti semula. "Ada apa?"

"Es krimku jatuh.."

"Oke, tunggu disini." Dengan begitu, Ushijima segera pergi meninggalkan mereka bertiga berjalan menuju kembali ke mobil Van penjual es krim.

Melihat Ushijima yang sudah jauh dari jarak mereka berada, Tobio langsung memandangi dua manusia dengan seragam Aoba Johsai itu dengan dingin. Kedua tangan bersidekap di depan dada. "Tidak ada yang mau dibicarakan 'kan? Aku pergi kalau begitu."

Iwaizumi langsung menjawab cepat. "Tentu ada!"

Oikawa juga ikutan, "Ya! Ada Tobio-chan!"

Tobio menaikkan satu alisnya dengan malas. Satu kaki mengentak-hentak tanah dengan tidak sabaran. "Cepat katakan. Aku orang yang sibuk."

"Uh.. Bagaimana kalau duduk disana dulu?" Iwaizumi menunjuk kursi panjang sebuah taman yang jaraknya tidak jauh dari tempat mobil van itu berada.

Tobio melirik sebentar Ushijima yang sedang mengantri panjang. Setelah merenung, ia kemudian mengangguk setuju. Tanpa menjawab balasan Iwaizumi, Tobio melangkankah kaki mendekati bangku yang dimaksud.

He's Mine, Only! - Soulmate AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang