Chapter 3 : Bertemu setelah sekian lama (2)
"Siapa?" Tanya Kageyama dengan kepala miring. Dia langsung ingat, namanya Ushi--entah-siapa orang yang memanggil Kenjiro tadi.
Orang itu berjalan mendekat. Meskipun mukanya datar, tapi tidak dengan aura yang keluar di sekitarnya. Ada intimidasi yang kuat. Dengan nada datar, orang itu membuka mulutnya, "jadi kau Kageyama Tobio?"
Tobio menaikkan satu alisnya. "Ya, kenapa?"
"King of the Court." Mendengar nama panggilan itu, tubuh Tobio langsung menegang. Ada apa dengan orang ini? Mencari ribut?! Tobio paling benci jika ada seseorang yang menyebutkan nama tersebut. Emosinya mulai tersulut.
"Jangan memanggilku itu!"
Merasa bahwa teriakan yang dilakukan Tobio hanyalah angin lalu, orang itu melanjutkan omongannya, "apa kau berniat masuk kesini?"
"Berniat? Apa maksudmu berniat? Je--"
"Pindah sekolah lain."
"...."
'WTF! Otak orang ini bermasalahan? Ada apa dengannya dari tadi? Muncul-muncul cari masalah denganku!' Ucap Tobio dalam hati dengan geram.
"Hei Tobi.." mendengar sepupunya memanggil, dia langsung mengangkat tangan untuk menyuruhnya diam. Dengan mata sinis Tobio menatap pria berambut hijau itu. "Apa ada alasannya?"
"Permainanmu sangat buruk waktu turnamen terakhir. Kemampuan seperti itu tidak dibutuhkan di Shiratorizawa. Bukankah kau kouhainya Oikawa? Kenapa kau tidak bisa seperti dengannya?"
Tangan Tobio mengepal erat saat mendengar nama mantan senpainya disebut. Memejamkan mata berusaha meredam emosi, rahangnya mengeras. "Kenapa aku harus seperti dia?"
"Bukankah sudah jelas? Dia terlihat lebih baik daripada kau saat bermain dilapangan."
Tobio mendengus. Memang benar dengan kemampuannya dulu, dia bukan apa-apa jika dibandingkan dengan mantan senpainya itu. Lagian, teknik mereka bermain dilapangan sangat berbeda. Tapi tidak seharusnya juga harus diberitahu tepat di depan mukanya seperti ini! Ini seperti pelecehan antar pemain voli! Tobio merasa tidak terima.
"Kau sepertinya salah paham denganku Sushisama-san."
"Ushijima." Koreksi Kenjiro.
"..Kau sepertinya salah paham denganku Ushijima-san." Ulang Tobio dengan tidak tahu malu. Bahkan bibirnya tersenyum jahil.
"Kalau kau berpikir bahwa aku akan bermain lagi, kau salah besar.."
"..Bisa tolong jelaskan?"
"Karena aku sudah berhenti."
"....."
Tobio merasa hawa di ruangan menjadi berubah. Rasa dingin mulai menjalar di punggungnya bersamaan dengan hawa mencekam yang muncul. Sekeliling mendadak sunyi. Tidak ada seorang pun yang berani membuka mulut terlebih dahulu karena masih mengalami shock.
Dengan tidak memperdulikan semua itu, tatapan Tobio masih mengarah tajam pada pria jakung di hadapannya.
"Ka-kau berhenti?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Mine, Only! - Soulmate AU
FanfictionSebuah takdir untuk saling terikat, tapi dengan paksa dirusak. Sebuah garis benang merah yang saling terhubung dengan paksa diputuskan. Takdir.. Tak ada seorangpun di dunia ini yang berani menentang takdir. Mereka hanya berani mengubahnya, tapi tida...