5. Sekolah Baru (2) •Penguntit•

749 90 33
                                    

Chapter 5 : Sekolah Baru (2) •Penguntit•

Setelah selesai ribut dengan Kenjiro, Tobio menghabiskan susunya. Ia kemudian berdiri, berniat untuk pergi mencari vending machine. Memang benar dia sudah menghabiskan satu susu pemberian Sushisama. Tapi karena roti daging yang ia makan hanya satu, perutnya masih terasa sedikit lapar. Dia kali ini ingin meminum yoghurt.

"Mau kemana, Kageyama?" Tanya Goshiki menatap Tobio berdiri.

"Vending machine." Tobio hendak melangkah.

"Bukankah kau sudah minum susu?" Kali ini Kenjiro yang tanya.

"Mau Yoghurt."

"Oh.." Kenjiro mengangguk. Satu tangannya bergerak seperti gestur mengusir dirinya. "Sana sana pergi. Shuu! Shuu!"

Tobio menghembuskan napas, berusaha menahan diri agar tidak memukul kepala Kenjiro di depan umum. Dia lalu mengalihkan pandangan menatap Goshiki. "Kau langsung ke kelas aja, kalau udah selesai."

"Oke!" Goshiki mengacungkan jempol pada Tobio.

Tobio kemudian membalik badan, kakinya mulai melangkah menjauhi area kantin.

Kenjiro yang melihat Tobio sudah pergi jauh, hanya menghendikkan bahu lalu lanjut makan. Bahkan Goshiki.

Berbeda dengan sepasang netra hijau olive milik seseorang. Tatapan matanya tidak bisa lepas dari punggung si Raven itu. Dia kemudian berdiri. Tanpa sepatah katapun, Ushijima berjalan mengikuti Tobio.

Kenjiro yang melihat itu ingin mempertanyakan tindakan Senpai-nya. Tapi sayang, Ushijima sudah keburu jauh. Jadi dia hanya memandang bingung punggung sang Ace.

...

Tobio memiliki sense yang sangat bagus. Saat berjalan sendirian di lorong, dia tentu sadar jika ada orang yang mengikutinya. Hanya dengan mengandalkan langkah kaki, Tobio langsung tahu siapa dia.

"Kenapa kau mengikutiku, Sashimi-san?"

'Tunggu.. sepertinya.. namanya salah..?'

Langkah Tobio terhenti. Dia berbalik, kedua Tangannya menyilang di depan dada, lalu pandangan ke atas menatap orang dihadapannya.

Sashimi.

'Ugh.. bukankah namanya bukan itu tadi?' pikir Tobio sekali lagi. Dia berdehem sebentar, lalu mengangkat wajah. Tatapan mata biru lautnya bertemu dengan netra mata hijau olive.

"Apa maumu, Sashimi-san?"

Meskipun nama dirinya sendiri sudah salah diucap berulang kali oleh mulut seorang Raven kecil, wajah Ushijima tidak berubah sedikit pun. Masih tetap datar seperti biasa. Dia lalu membuka mulut, "tidak ada."

Mulut Tobio berkedut. 'Apa dia seorang stalker?' badan dia tiba-tiba merinding. Bagaimana jika itu benar? Dia lalu melirik sekeliling. Lorong sangat sepi. Anak-anak pasti masih berada di kantin atau bermain di tempat lain.

"Ugh.." Tobio melangkah mundur. "Kau penguntitku Sashimi-san?"

Ushijima melangkah maju. Kepalanya menggeleng pelan. "Bukan."

"Lalu.. kenapa kau disini?"

"Mengikutimu."

"...."

He's Mine, Only! - Soulmate AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang