Si Kembar
Hari sudah berganti—sudah delapan hari sejak berada di dalam hutan rimba tersebut. Bayak hal terjadi pada mereka ber-empat. Namun, hal tersebut bisa terlewati, meskipun hal tersebut sangat sulit untuk mereka. Rosé, Jennie, Lisa dan Jisoo mencoba untuk meneruskan perjalanan mereka kembali menelusuri hutan rimba tersebut.
Keadaan Rosé dan Lisa sudah membaik, mereka beristirahat penuh kemarin hingga sekarang keaadan mereka pulih—mungkin bisa dibilang keadaan mereka delapan puluh persen. Jujur saja, Jennie dan Jisoo sebenarnya tak ingin untuk menereskun perjalanan, maksudnya adalah mereka ingin menangguhkan perjalanan tersebut sampai besok. Namun, Rosé dan Lisa menolak hal tersebut.
Rosé dan Lisa merasa mereka sudah cukup baik untuk berjalan dan tak akan merepotkan Jennie maupun Jisoo. Rosé dan Lisa bersikeras hingga membuat Jennie dan Jisoo menuruti apa yang mereka inginkan.
"Ingat jangan sampai ada yang tertinggal," ucap Jennie.
Rosé, Lisa dan Jisoo meng-iyakan hal tersebut. Lalu, mereka kembali dengan tugas mereka masing-masing. Jennie bertugas untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di tempat mereka singgah. Rosé bertugas untuk membersihkan peralatan makan yang mereka pakai. Lisa bertugas mengemasi barang-barang dan memasukannya ke tas dan Jisoo bertugas untuk mengisi setiap botol air yang ada.
Barang-barang telah di masukan tas. Rosé, Jennie, Lisa dan Jisoo meraih tas tersebut. Lalu, mereka pun memulai perjalanan dengan tidak ada yang terlewatkan di tempat mereka singgah tersebut.
Mereka berjalan berinringan dengan Jennie yang memimpin di susul Rosé, lalu Jisoo dan yang paling belakang adalah Lisa. Mereka sesekali beristirahat untuk mengumpukan tenaga kembali. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanannya kembali.
"Sepertinya kita sudah masuk ke hutan ini cukup dalam," ucap Jisoo.
"Aku berpikir, kita ini memang sudah berada masuk ke hutan yang terdalam hanya saja ...." Jennie terdiam sejenak. "Kita sudah berpindah lokasi dari tempat kita diturunkan. Namun, aku belum bisa memastikan sesuatu."
Rosé tersenyum tipis. "Lebih baik kita lanjutkan perjalanan."
"Benar apa yang dikatakan Rosé dan jangan terlalu banyak berpikir." Lisa menambahkan.
Setelah obrolan tersebut, mereka kembali meneruskan perjalanan. Saat mereka berjalan tiba-tiba terdengar suara teriakan—lebih tepatnya suara teriakan perempuan. Sontak Rosé, Jennie, Lisa dan Jisoo terkejut. Suara tersebut tak jauh dari tempat mereka ber-empat.
Rosé dan Lisa berinisiatif untuk menuju tempat tersebut. Namun, Jennie dan Jisoo menghentikan langkah mereka.
"Rosé ... jangan ke sana, aku tahu kau ingin menyelematkan mereka. Namun, lihat juga keaadanmu itu Rosé," ucap Jennie.
"Lisa kau juga, jangan ke sana. Kau tahu luka-luka di sekujur tubuhmu itu masih belum pulih," ucap Jisoo.
Peringatan dari Jennie dan Jisoo tak diindahkan oleh Rosé dan Lisa.
"Maafkan aku Jennie." Rosé berucap sembari berjalan tergesa-gesa menuju sumber suara teriakan tersebut.
"Aku harus membantu, Rosé." Lisa berjalan terges-gesa mengekori Rosé.
Jennie dan Jisoo saling menatap lalu mereka menghela nafas.
Rosé dan Lisa merubah jalan tergesanya tersebut menjadi berlari sebab suara teriakan tersebut semakin menggema. Rosé dan Lisa melihat dua gadis yang sama—dua gadis tersebut kembar sedang terluka—dua gadis tersebut dipojokkan oleh dua serigala yang sepertinya hendak menerkam mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill Or Die (Blackpink) - END
FanfictionRosé, Jennie, Lisa dan Jisoo adalah siswa yang yang bersekolah di salah satu sekolah menengah atas negeri di Seoul. Namun saat pulang sekolah. Secara tiba-tiba mereka berpindah ke tempat lain. Hutan Belantara. "Ugh ... Rosé kita ada di mana?" "Aku...