Chapter 15

155 22 0
                                    


Teman Baru

Rosé, Jennie, Lisa dan Jisoo membantu kedua gadis kembar yang bernama Hana dan Hany itu. Rosé dan Lisa memapah Hany, sedangkan Jennie dan Jisoo membantu Hana yang sedikit luka di beberapa bagian tubuhnya tersebut.

Hana dan Hany bersyukur mereka bisa selamat dari serigala yang akan menerkam mereka. Mungkin saja, jika tak ada Rosé dan Lisa, mereka bisa jadi santapan dari dua serigala yang menyerang mereka tersebut.

Sebenarnya Jennie dan Jisoo tak ingin ada penambahan orang lagi sebab mereka ber-empat saja sudah kewalahan, apalagi jika ditambah orang lagi. Maka kesulitan mereka pasti bertambah. Namun, atas desakan dari Rosé dan Lisa mereka jadi mau menerima kedua gadis kembar tersebut.

Jennie dan Jisoo hanya mencoba realistis. Namun, berbeda dengan Rosé dan Lisa yang memiliki empati yang sangat tinggi. Jujur saja, Jennie maupun Jisoo tak ingin ada perdebatan lagi. Sebab, itu hanya akan membuang tenaga dan hal tersebut juga tidak berguna.

"Kita berhenti di sini saja, aku melihat beberapa genangan air tak jauh dari sini," ucap Jennie sembari menatap lurus ke beberapa sudut hutan.

Rosé, Lisa dan Jisoo mengangguk. Rosé dan Lisa menyandarkan perlahan Hany yang kakinya sedang terluka di pohon yang ada di sana. Jisoo juga membantu Hana untuk duduk. Mereka menurunkan tas yang mereka bawa tersebut.

"Anu ... kami berdua punya tas yang isinya perbekalan makanan dan pakaian." Hana menghentikan kalimatnya sejenak. "Kalian bisa mengambil itu."

"Ada di mana tas itu?" tanya Jennie.

"Ada ... di tempat di mana kami diserang serigala," balas Hany yang masih kesakitan.

"Sebaiknya, kau jangan banyak bicara dulu," ucap Jisoo.

"Kalau begitu, biar kami yang mengambilnya." Rosé berucap sembali melirik Lisa.

Lisa yang paham mengangguk. "Iya, biar kami yang mengambilnya."

"Baiklah, tetapi kalian harus berhati-hati." Jennie menghentikan kalimatnya sejenak. "Terutama kau Rosé, sebab bahumu itu terluka."

Rosé dan Lisa pun mengangguk dan mereka segera berjalan kembali ke tempat di mana mereka bertemu dengan dua serigala yang menyerang Hana dan Hany tersebut. Rosé dan Lisa pun sampai dan mereka melihat kedua tas tersebut.

Rosé dan Lisa pun mengambi kedua tas tersebut. Masing-masing dari mereka membawa satu tas dan mereka pun berjalan kembali ke tempat di mana teman-teman mereka menunggu. Tas milik Hana dan Hany cukup berat. Sepertinya isi dari kedua tas tersebut cukup banyak.

Rosé dan Lisa pun sampai dan mereka meletakkan kedua tas tersebut tak jauh dari tas milik mereka. Di sana terlihat Jennie dan Jisoo yang mengobati Hany. Rosé dan Lisa pun menghampiri Hana yang belum diobati lukanya.

"Kenapa kau belum diobati?" tanya Rosé.

Hana tersenyum tipis. "Luka milik ku tak separah luka adikku. Maka dari itu, aku bilang kepada mereka untuk merawat adikku terlebih dahulu."

"Seharusnya kau juga memikirkan luka-lukamu itu," ucap Lisa.

"Kau benar Lisa, dan kau juga harus katakan itu pada temanmu juga." Jennie berucap sembari melirik Rosé.

"Aku tidak apa-apa Jennie," ucap Rosé.

"Bahumu itu terluka Rosé." Jennie kesal lalu ia melirik Hana. "Kau juga kemarilah, ku obati sekalian lukamu itu."

Rosé dan Hana mendekat pada Jennie.

"Apa Adikku—"

"Kau tak usah khawatir aku dan Jisoo sudah melakukan penanganan pertama pada lukanya itu." Jennie menghentikan kalimatnya sejenak. "Jisoo sekarang sedang merawat luka-luka kecilnya."

"Terimakasih," ucap Hana tulus.

"Seharusnya, kau ucap terimakasih pada mereka." Jennie melirik Rosé yang sedang ia obati lalu ia melirik Lisa.

Hana pun melirik Rosé dan Lisa.

Mereka berdua hanya menyunggingkan senyuman pada Hana. Sungguh, Hana bersyukur sekali bisa terselamatkan dan ia juga bisa bertemu dengan orang baik. Walaupun, sebenarnya Hana tahu bahwa dia dan adiknya itu sangat merepotkan.

Hana hanya bisa mengucapkan terimakasih.

Setelah selesei mengobati Rosé. Jennie beralih pada Hana, sejujurnya walaupun Jennie terlihat ketus namun nyatanya ia dengan sepenuh hati membantu Hana dan Hany. Itu juga berlaku pada Jisoo.

Jennie dan Jisoo memang telah berubah dari sejak mereka pertama kali bertemu.

Rosé dan Lisa sekarang sangat senang sebab Jennie dan Jisoo tak sedingin dulu. Bahkan keegoisan mereka sedikit berkurang. Meskipun sebenarnya mereka itu tak terlalu egois. Hanya mencoba berpikir realistis untuk diri mereka sendiri.

"Karena beberapa dari kita ada yang terluka dan tak mungkin untuk meneruskan perjalanan. Maka dari itu, diputuskan kita harus berisitirahat samapai dua hari kedepan dari hari ini sampai hari besok, setelah itu baru kita lanjutkan kembali perjalanan," jelas Jennie.

"Dan dalam dua hari tersebut selain memulihkan kita juga ada kesempatan untuk mengobrol dan membahas apa yang akan kita lakukan kedepannya nanti. Selain itu aku juga punya banyak pertanyaan pada kalian bedua," sambung Jisoo sembari melirik Hana dan Hany.

"Lebih baik kita makan dulu saja," potong Rosé.

"Benar, lagipula hari sudah menjelang siang," sambung Lisa.

Jennie yang mendengar itu lantas berdiri. "Kalau begitu, kita bagi tugas. Aku dan Jisoo akan menanak air dan Rosé dan Lisa mengambil—"

"Anu ... di tas ku terdapat nasi ... nasi tersebut matang dan hanya tinggal di panaskan." Hana menghentikan kalimatnya sejenak. "Di tas ku itu ada panci untuk memanaskan nasi."

Jennie terdiam sejenak, kemudian ia menatap Rosé dan Lisa. "Kalian kan yang membawa tas mereka ... Bisa tolong bawa kemari?"

Rosé dan Lisa mengangguk paham kemudian mereka berjalan menuju tas milik Hana dan Hany yang mereka simpan tersebut. Rosé dan Lisa kemudian mengecek kedua tas tersebut.

"Rosé, sepertinya di tas ini. Aku melihat beberapa makanan," ucap Lisa sembari memeriksa tas tersebut.

Rosé yang mendengar itu lantas mendekati Lisa. "Ada kimchi dan seaweed."

Rosé dan Lisa merasa senang sebab mereka akan memakan bukan hanya nasi tapi makanan lain yang setidaknya bukan mie. Mereka ber-empat sudah terlalu sering makan mie. Dan itu bisa berbahaya untuk lambung. Itu yang Rosé dan Lisa pelajari dari Jennie.

Rosé dan Lisa membawa panci, kimchi, seaweed, dan nasi yang akan dipanaskan tersebut.

Jennie dan Jisoo di sana sedang menyalakan api untuk mengukus nasi yang dibawa oleh Rosé dan Lisa. Hana di sana menjaga Hany kalau-kalau dia butuh sesuatu.

"Jennie, ini nasinya dan juga beberapa makanan lainnya." Rosé berucap sembari menyodorkan dengan Lisa.

Jennie menerima sodoran tersebut, sebagian ia berikan pada Jisoo. Setelah itu mereka mulai mengukus nasi yang kan dipanaskan tersebut.

Nasi, kimchi dan seaweed tersebut di simpan dalam kotak-kotak plastik berukuran cukup besar. Beberapa menit pun berlalu dan makanan pun siap untuk di santap.

Seperti biasanya mereka membagi makanan. Karena nasinya cukup banyak mereka bisa membgi itu menjadi enam porsi di tambah lauk pauk kimchi dan seaweed. Mereka pun segera makan sembari menhabiskan waktu hingga menjelang sore hari.

Rosé, Jennie, Lisa dan Jisoo tak menyangka akan bertemu dengan Hana dan Hany dan mereka juga tak menyangka bahwa mereka akan bertemu dengan teman baru.

Bersambung

Comment and Vote

Kill Or Die (Blackpink) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang