Chapter 16

136 17 0
                                    


Rencana Pemerintah

Sudah hampir dua minggu Rosé, Jennie, Lisa, dan Jisoo—ditambah dengan Hana dan Hany, dua gadis kembar yang mereka temui saat melanjutkan perjalanan. Namun, karena dua gadis kembar itu Rosé, Jennie, Lisa dan Jisoo menghentikan perjalanan—sebab Hany, adik dari Hana terluka parah dibagian kaki.

Jennie dan Jisoo sempat tak menyetujui—mereka menyetujui sebab itu permintaan Rosé dan Lisa. Jennie dan Jisoo juga mengobati dan mereka menghabiskan malam bersama. Namun, malam begitu cepat sebab mereka semua memutuskan untuk istirahatkan diri.

Kecuali Rosé dan Lisa.

Dua gadis tersebut, memutuskan untuk berlatih fisik sebab tubuh mereka berdua terasa keram—karena jarang berolahraga berat. Meskipun, Rosé dan Lisa sering bertarung untuk menghadapi hal-hal yang mengancam kelompok mereka—seperti manusia serakah dan serigala buas yang kelaparan.

Mereka berempat selalu beruntung sebab, kejadian-kejadian yang mereka hadapi bisa terlewati. Meskipun, mereka mengalami banyak kesulitan. Sejujurnya, kesulitan-kesulitan tersebut yang membuat hubungan mereka berempat menjadi semakin dekat ditambah ....

Hana dan Hany. Si kembar, teman baru.

Kelompok mereka menjadi semakin banyak. Rosé dan Lisa merasa bahwa mereka berdua bisa akrab—dekat bukan hanya dengan Rosé dan Lisa, tetapi juga dengan Jennie dan Jisoo. Mereka menunjukkan kepedulianya meskipun sedikit ketus—mungkin karena baru berkenalan—baru bertemu.

Pagi menjelang, mentari menyongsong secara perlahan, cahayanya menelunsup ke celah-celah pohon hingga sampai ke tempat di mana, Rosé, Jennie, Lisa, Jisoo ditambah Hana dan Hany.

Jennie membuka sleeping bag-nya, kemudian ia mengangkat tubuhnya sendiri dan meregangkannya. Jennie mengusap kedua matanya kemudian melirik sekitar, fokusnya tertuju pada salah satu sleeping bag di sana ada yang terbuka—dan sepertinya itu milik Hana. Namun dari kejauhan Hana tiba-tiba datang membawa dua cangkir yang berisi minuman yang mengeluarkan kepulan panas.

"Hei Jennie, ini untukmu," ucap Hana sembari menyodorkan minuman hangat pada Jennie.

Jennie menerima sodoran tersebut kemudian ia mengangkat alisnya. "Ini minuman apa?"

Hana tersenyum. "Ini minuman jahe, di tas ku masih ada beberapa." Hana menghentikan kalimatnya sejenak. "Aku memasak air cukup banyak ... dan tadi aku melihatmu sudah bangun jadi aku buatkan untukmu juga."

Jennie tersenyum tipis sembari menyesap minuman jahe tersebut. "Terimakasih."

"Sama-sama," balas Hana tersenyum sembari menyesap minuman jahenya.

"Apa masih ada minuman jahenya?"

Jennie dan Hana mengalihkan padangan pada sumber suara yang mereka dengar. Itu Jisoo, ia telah bangun dengan senyum tipisnya menatap Jennie dan Hana.

"Masih ... tapi aku harus memanaskan airnya lagi," ucap Hana yang meletakkan cangkirnya lalu beranjak ke tempat ia memasak air.

Beberapa saat kemudian, Hana datang dengan membawa jahe hangat—untuk Jisoo. Hana tersenyum sembari menyodorkan minuman jahe tersebut. Jisoo di sana menerima sodoran tersesebut sembari membalas senyuman dari Hana.

"Terimakaksih," ucap Jisoo.

"Sama-sama," balas Hana.

Jennie, Jisoo dan Hana mengobrol sembari menyesap jahe hangat ditemani cahaya matahari yang juga hangat—menyentuh kulit-kulit mereka. Hana mengalihkan pandangan pada adiknya Hany—ia juga memandang Rosé dan Lisa.

Kill Or Die (Blackpink) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang