Awal Kekacauan
Setelah dirasa cukup beristirahat mereka yang terdiri dari; Rosé, Jennie, Lisa dan Jisoo—ditambah Hana dan Hany memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Mereka berjalan dengan membawa perlengkapan yang ada dan jujur perlengkapan yang mereka miliki cukup banyak.
Rosé merasakan firasat yang buruk. Entahlah semenjak mendengar penjelasan tentang project pemerintah dan serum penelitian tersebut. Rosé sendiri hanya merasa bahwa mereka memang sedang diuji atau jadi bahan percobaan ....
Lisa tahu bahwa yang ia harus lakukan adalah melindungi semuannya. Lisa harus waspada karena instingnya mengakatan bahwa akan terjadi seseuatu yang besar. Tentu saja, Lisa sudah melihat berbagai macam kejadian sehingga membuatnya tahu—mereka bisa mendapat masalah kapan saja dan di masa saja ... dan bisa mati seketika.
Jisoo tahu bahwa pemerintah ingin mengetes suatu penelitan pasti selalu dihubungkan dengan eksperimen. Jisoo juga merasakan bahwa apa yang diucapkan Hana dan Hany sebentar lagi akan terbongkar. Mereka sudah hampir satu bulan di hutan belantara tersebut. Dan banyak yang sudah meulai terungkap.
Jennie sendiri hanya terdiam—sungguh, gadis itu bukannnya tidak berpikir namun ia tahu bahwa orang kuat? Serum penelitian? Alasan mereka di sini? Serigala-serigala? Perbekalan yang mereka dapatkan? Project pemerintah? Semua itu saling terhubung satu sama lain. Jennie memperkirakan bahwa mereka tinggal hanya sebentar lagi di hutan ini ... namun akan ada sesuatu yang terjadi.
Sesuatu yang besar.
Hana dan Hany tak memikirkan apapun. Mereka hanya mencoba untuk terus melakukan perjalanan tanpa memikirkan hal yang berat. Terlebih lagi, dua gadis kembar itu memiliki trauma akan kehilangan teman-teman mereka yang berharga. Mereka juga mendapat informasi dari teman yang menghilang tersebut.
Sungguh memang sangat ganjil.
Tatkala mereka berjalan tiba-tiba ada segerombolan yang bergerak mendekati mereka. Segerombolan adalah serigala. Mereka semua terkejut. Entah mengapa mereka sangat sial. Namun, apa daya mereka. Mereka tak bisa memperkirakan dengan jelas apa yang akan terjadi pada mereka.
Jika dihitung jumlah serigala tersebut ada sepeuluh ekor. Rosé dan Lisa sudah bersiap-siap. Mereka berlatih fisik ketika menunggu Hany yang sedang dalam masa pemulihan. Kekuatan fisik mereka meningkat bersama dengan Jisoo juga Jennie. Mereka juga ikut berlatih fisik meskipun hanya sebentar.
"Lisa ... hati-hati jumlah mereka banyak," ucap Jisoo.
"Rosé ... kau juga hati-hati," ucap Jennie.
Lisa dan Rosé mengangguk. mereka berdua mengepalkan tangan dan bersiap dengan kuda-kuda. Serigala-serigala tersebut mendekat dengan menunjukkan mata mereka yang menyalang disertai dengan air liur yang menetes tak berhenti. Serigala-serigala itu mengeram.
Hana dan Hany di sana hanya terdiam. Mereka terlalu takut untuk bertindak. Jujur saja, trauma akan serangan serigala tempo lalu masih berbekas jelas di memory mereka. Hana dan Hany memutuskan untuk mendekati Jennie dan Jisoo untuk mendapat perlindungan. Setidaknya, mereka bisa saling melindungi satu sama lain.
Serigala-serigala tersebut menyerang Rosé dan Lisa sebab mereka ada di depan dekat sekali dengan segerombolan srigala tersebut. Rosé mengambil dua buah batu di kepalan tangannya dan Lisa mengambil batang kayu.
Rosé melempar batu di tangan kanannya dan mengenai salah satu serigala hingga serigala itu tersungkur. Serigala yang lain menyerang hingga membuat tubuh Rosé tidak seimbang dan tergeletak di tanah. Serigala itu pun menerkam Rosé namun dengan cepat Rosé menghantam serigala itu dengan batu yang ada di tangan kirinya.
Di sisi lain Lisa, memukuli serigala yang berulang kali ingin menerkam Lisa. Lisa melalukan banyak hantaman yang membuat serigala tersebut terdorong ke belakang. Serigala-serigala itu tak menyerah meskipun sudah dihantam berkali-kali.
Empat ekor serigala mendekati kelompok—Jennie, Jisoo, Hana dan Hany. Serigala tersebut menyerang mereka. Meskipun gemetar, Jennie dan Jisoo tetap bersiap untuk melawan. Mereka membawa batang kayu. Hana dan Hany juga melakukan hal sama.
Serigala menyerang ke arah Jennie, ia pun menghantam serigala tersebut. Serigala yang tersungkur itu langsung dihantam lagi oleh Jisoo. Hana diserang oleh serigala namun dengan cepat Hany melempar batu hingga mengenai serigala tersebut.
Hany tiba-tiba diserang juga hingga tersungkur, serigala tersebut hendak menerkam Hany. Namun, dari belakang Jennie datang dan menghantam serigala itu. Dua serigala tiba-tiba menyerang Jisoo, ia menjadi kewalahan. Salah satu bahu gadis itu terluka.
Jennie, Hana dan Hany dengan segera membantu Jisoo. Rosé dan Lisa berhasil menangani serigala-serigala yang datang menyerang mereka. Terdapat beberapa luka cakar dari serigala yang menyerang mereka namun luka tersebut tidak terlalu terasa sakit bagi mereka.
Jennie, Hana dan Hany juga mendapat luka cakar dari serigal tersebut namun yang paling parah adalah Jisoo. Mereka semua selamat ....
Jennie menghela nafas. "Aku bersyukur kita semua bisa selamat."
"Maaf aku ... serigala itu jadi menyerang kalian," sesal Lisa.
Rosé sedang memakaian perban pada bahu Jisoo. "Ahh ... jangan merasa bersalah. Kita semua bertanggung jawab untuk kehiduapn kita dan kita juga tak tahu apa yang kan terjadi."
Rosé sedikit menundukkan kepalannya. "Harusnya aku lebih kuat lagi ...."
Jisoo mengenggam bahu Rosé. "Kau maupun Lisa tak salah ... ingat, apapun bisa terjadi."
Hana dan Hany di sana hanya terdiam menatap mereka. Namun, Jennie mendekat pada mereka, ia membawa kotak P3K. "Akan ku obati luka kalian." Hana dan Hany terkejut namun mereka pun mengikuti apa yang dikatakan Jennie.
Mereka memutuskan untuk beristirahat sembari menyembuhkan luka-luka akibat pertarungan mereka dengan serigala-serigala tersebut. Jujur saja, mereka terkejut dengan jumlah serigala yang banyak itu. Biasanya hanya dua atau tiga dan paling banyak itu lima serigala.
Tubuh mereka penuh sekali dengan bekas luka cakaran. Bahkan Rosé dan Lisa sendiri tak bisa menghitung berapa luka cakaran yang mereka miliki tersebut. Namun, mereka tak peduli sama sekali
Rosé, Jennie, Lisa, Jisoo, Hana dan Hany memutuskan untuk makan di dekat tempat mereka bertarung dengan serigala-serigala tersebut—seperti biasanya ada pembagian tugas dari mereka. Namun, itu dikurangi Jisoo sebab, ia terluka cukup parah jadi lebih baik, ia banyak beristirahat.
Rosé merasa firasatnya kini kian terasa. Jujur saja, Rosé tidak pernah separah ini dalam mengkhawatirkan sesuatu namun hatinya berkata bahwa sesuatu buruk akan terjadi. Rosé merasa firasatnya ini akan terus ada, pasalnya hal buruk sudah menimpa mereka.
Rosé memang tak sepintar Jennie maupun Jisoo tapi setidaknya ia punya perasaan dan insting yang bagus. Lisa sendiri tak memikirkan apapun ia hanya ingin melindungi semuanya meskipun, ia merasa gagal karena hal itu.
Jennie dan Jisoo mereka berpikir bahwa perkiraan-perkiraan mereka akan terjawab seiring berjalannya waktu. Namun, juga terdapat resiko besar yang akan mereka tanggung. Entahlah banyak misteri yang sepertinya akan terbongkar kedepannya.
Hana dan Hany tak berpikir terlalu panjang mereka hanya ingin menyelamatkan diri mereka dan terus hidup. Semua informasi yang mereka miliki hanya sebatas dari teman mereka yang sudah menghilang dan tentu saja itu berbekas pada mereka.
Semoga saja tidak ada hal buruk menimpa mereka ....
Bersambung
Comment and Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill Or Die (Blackpink) - END
FanfictionRosé, Jennie, Lisa dan Jisoo adalah siswa yang yang bersekolah di salah satu sekolah menengah atas negeri di Seoul. Namun saat pulang sekolah. Secara tiba-tiba mereka berpindah ke tempat lain. Hutan Belantara. "Ugh ... Rosé kita ada di mana?" "Aku...