NAGB 33

1.9K 125 4
                                    

Suga masih ditangani. Sudah hampir 30 menit namun belum juga ada dokter maupun perawat yang keluar dari ruangan.

Tiba-tiba semua bodyguard yang ada membungkuk. "Dimana yoongi?." Tanya seorang wanita tua.

"Masih ditangani dokter nyonya." Jawab salah satu.

Syeira nampak bingung dari salah satu sudut dia terus berfikir siapa wanita itu. Ah siapa dia? Apa dia eomma Suga? Sungguh?. Syeira begitu penasaran.

Wanita itu mendekati Syeira menepuk pundak syeira pelan. "Duduklah nak jangan berdiri saja." Ujar eomma Suga.

Degg..
Degupan jantung Syeira seketika membuat darahnya mengalir kuat. "a-ah ne nyonya." Syeira berusaha membungkuk namun ditahan.

Eomma Suga menuntut Syeira duduk dikursi tunggu. "Panggil aku eomma." Ujarnya.

Syeira semakin gugup dengan situasi itu semua. "E-eomma?." Ujar Syeira gugup.

"Ne Syeira. Apa semua baik-baik saja kau tak terluka?." Pertanyaan yang membuat Syeira membulatkan matanya tak menyangka.

Bagaimana eomma Suga mengetahui namanya bahkan Suga tak pernah menceritakan apapun tentang keluarganya.

Bahkan jika diingat-ingat Suga sangatlah dingin tak banyak bicara. "Aniyo eomma aku baik." Jawab syeira menundukkan kepalanya.

"Tak apa Syeira Suga akan baik-baik saja tak perlu khawatir."

Apa maksudnya? Apa dia mengetahui semuanya?. Pikir Syeira mendengar pernyataan eommanya Suga yang sangat tenang.

Beberapa menit kemudian lord datang. "Mianhae nyonya." Sapa lord membungkuk memberi hormat.

"Bagaimana lord?."

"Nyonya tak ada yang membahayakan. Tuan hanya menggunakan pisau kecil dan meminum beberapa obat penenang." Ujar lord diangguki eommanya Suga.

Selesai lord memberikan penjelasan dokter bersama satu perawat keluar dari ruang gawat darurat.

"Tuan Min mengalami tekanan kuat. Lukanya kecil namun dalam dan membuang banyak darah. Dirinya sudah aman namun butuh beberapa hari untuk kembali pulih." Ujar dokter laki-laki itu.

"Baiklah. Kamsahamnida."

"Nyonya tolang pastikan Tuan Min meminum obatnya. Saya tidak tau bagaimana Tuan Min akan terus bertahan jika tidak pernah mau meminum obatnya."

"Ah ne."

"Kami permisi."

Pertanyaan demi pertanyaan muncul diotak Syeira. Apa yang Suga alami? Penyakit apa? Kenapa dia melukai dirinya sendiri! Lalu obat penenang yang dimaksud lord?.

Syeira pusing memikirkan semua itu. "Syeira tolong bantu aku." Pinta eomma.

"Apa yang bisa ku lakukan eomma?"

"Jagalan dia eomma tak bisa menjaganya terus disini. Eomma titipkan Suga padamu."

Degg..
Jantung Syeira kembali terguncang. Kenapa eomma Suga begitu percaya padaku?. Kenapa aku?. Batin Syeira.

"Kau bisa membantu Suga bukan?."

"Emmm ah ne eomma." Jawab Syeira ragu-ragu.

"Baiklah mari kita lihat keadaannya. Lord pastikan semua hal yang dibutuhkan tersedia."

"Pasti nyonya."

Mereka masuk kedalam melihat keadaan Suga yang masih belum siuman.
"Ah yoongiee." Eommanya mengusap rambut Suga perlahan.

Beberapa menit keduanya diam menatap kondisi suga. "Syeira. Eomma harus pulang. Jagalah Suga untukku." Ujar eomma Suga memecah keheningan.

"Eomma..."

"Wae?"

"Mianhae. Tapi apa yang sebenarnya terjadi?." Tanya Syeira canggung.

Eomma nya hanya tersenyum. "Jika sudah saatnya pasti kau mengerti. Kau cantik." Ucapnya mengusap wajah syeira.

Keluar dari ruangan meninggalkan Syeira disana.
"Cepatlah sadar dan sembuh aku yakin kau tak akan nyaman disini." Ucap syeira polos.

Syeira tersenyum kemudian berbaring disofa yang ada didekat brankar. Mengingat hari sudah sangat larut malam.




Happy reading..
Ga nyambung? Miaannn

Not A Good Boy🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang