NAGB 44

1.6K 112 11
                                    

Syeira terbangun dengan mata sembab. Ia bangun dan langsung pergi kekamar untuk melihat suaminya Suga.

Sesampainya dikamar Syeira tak melihat siapapun disana Suga maupun para jalang itu. Syeira tak ingin memikirkannya ia masuk dan segera mandi.

Setelah mandi syeira pergi berjalan-jalan dihalaman. "Hah??. Su-suga?." Syeira terkejut melihat Suga sedang duduk bermesraan bersama sekertaris yang dulu bermain dengannya.

Tanpa berbicara atau menganggu Syeira pergi kerumah eomma untuk sekedar mengalihkan pikiran.

Sedangkan disisi lain.
"Ana kau tau apa yang ku butuhkan." Ujar Suga pada ana.

"Ne Tuan Min. Apapun untukmu."

"Baiklah aku harus pergi."

***
"Eomma.. biar ku bantu." Syeira datang disaat eomma sedang memasak dan iapun berinisiatif untuk membantu.

"Aniyo duduklah dan lihat saja." Tolak eomma. Syeira tak mendengarkan dan terus berkeinginan untuk membantu.

Keduanya masak bersamaan Syeira pun tidak memberikan alasan kedatangannya. "Apa yoongi masih marah?." Tanya eomma.

"Ah Ani eomma."

"Sungguh?. Kau ingin membohongi eomma tentang anak yang eomma lahirkan?."

"Ah eomma.. apa yang sebenarnya terjadi siapa wanita yang ada diruangan itu? Aku ingin tau semuanya eomma.." ujar Syeira lesu sambil menunduk.

Eomma menghentikan aktivitasnya mengusap rambut syeira perlahan. "Sabar Syeira yoongi pasti akan segera menjelaskannya. Sebentar lagi." Ujarnya sambil tersenyum.

"Berarti eomma tau segalanya?."

"Dia anak eomma tidak mungkin eomma tidak mengetahui sesuatu." Ujarnya melanjutkan kembali aktivitasnya.

"Lalu? Wae eomma? Tolong jelaskan padaku."

"Aniyo. Biar yoongi yang mengatakannya. Ini rumah tangga kalian eomma tak bisa terlalu lancang. Bersabarlah chagi." Ujar eomma sambil memotong buah.

Syeira hanya mengangguk. Setelah pikirannya tenang syeira pun memutuskan pulang. Sesampainya dirumah lagi-lagi Syeira tidak menemukan suga.

"Kemana dia?." Tanya Syeira pada dirinya sendiri. Syeira langsung kekamar saat akan pergi kekamar mandi ia terkejut melihat Suga yang keluar hanya dengan handuk dipinggangnya.

"Dari mana kau seharian?." Tanya Suga dengan wajah datar.

"Ah aku mengunjungi eomma." Suga memegang kedua pundak Syeira menyenderkan tubuh Syeira Kedinding.

"Jangan pergi tanpa izinku." Bisik Suga kemudian pergi.

Selesai mandi Syeira keluar dari kamar mandi dan lagi-lagi ia tak melihat Suga berada didalam kamar.

Syeira berkeliling sekedar mencari keberadaan Suga dan berhasil menemukannya didalam ruang pribadinya yang sedikit terbuka.

Ragu-ragu namun Syeira memberanikan diri untuk masuk karna memang pintunya juga sedikit terbuka.

"Suga?... Kau sedang apa?. Aku boleh masuk?." Tanya Syeira sambil membuka pintu sedikit demi sedikit.

Suga terlihat sedang duduk memandang foto yang paling besar diruangan itu dengan segelas absinth. Syeira memegang bahu Suga.

Ctarrr..
Gelas ditangan Suga jatuh tubuhnya sangat lemas wajahnya juga sangat pucat.
"Aghhh Eyra kau-."

"Hey Suga sadar lah hey." Syeira menepuk-nepuk pipi Suga berusaha membuatnya sadar.

Suga terus merintih melantur karna benar-benar dibawah pengaruh alkohol. "Eyyraaaa.. kau benar. Benar bajingan. Aghhh!! Kau sangat-."

Syeira tak mengerti maksud Suga ia langsung memapah Suga membawanya kekamar untuk istirahat. "Berbaringlah dan diam."

"Eyra dia-. Dia sangat jahat." Suga kian melantur sampai ia menangis. Syeira tak tega melihat keadaan Suga. Ia mengusap rambut Suga terus menenangkannya.

Baru beberapa menit terlelap Suga terbangun. "Wae? Kau baik-baik saja?." Tanya Syeira yang masih duduk didekat Suga.

"Syeira?. Mian aku mabuk lagi bahkan dengan alkohol yang begitu tinggi." Ujar Suga menunduk.

"Kau sudah benar-benar sadar?."

"Ani."

"Syeira.. maukah kau mendengar penjelasan ku?." Suga berusaha menghilangkan semua kesalahan yang sejak awal terjadi. Syeira tak berkutik hanya terus memandang Suga.

"Mianhae Syeira mian. Aku sebenarnya tidak mencintaimu. Foto gadis yang ada diruanganku itu adalah kekasihku dulu. Dia Min Eyra dia kekasihku." Suga terhenti saat merasakan sesuatu mengalir dipipinya.

Syeira terus menatap Suga dengan mata berkaca-kaca berusaha menahan tangisnya Syeira berusaha tenang.

"Min Eyra dia berhianat dariku dia selingkuh dengan orang kepercayaanku mereka berbuat dibelakangku sampai Eyra hamil dan baru mengakuinya disaat usia kandungannya 7 bulan sehari sebelum pernikahan kami. Aku sungguh tidak mengetahui semua itu karna aku sibuk dengan pekerjaanku."

Suga menyeka air matanya dan menatap dalam mata Syeira yang sudah memanas.
"Aku membunuhnya. Aku kecewa. Keduanya kubunuh. Tepat dihari pernikahan kami. Aku seorang pembunuh Syeira. Aku sangat depresi karna aku sangat mencintai dia dan sangat percaya pada Ryo."

"Aku depresi karna terlalu terobsesi pada wanita itu. Aku juga sangat marah karna semua persiapan pernikahan yang sangat megah harus dihancurkan. Setelah membunuh mereka aku sering mabuk bahkan meminum alkohol yang begitu tinggipun aku sanggup. Karna itu aku sakit. Depresi dan tekanan alkohol membuatku kehilangan kendali hingga tidak merasakan apa yang kulakukan."

"Syeira. Aku seorang pembunuh. Aku suka membunuh sejak kejadian itu. Sakit Sindroma Wernicke-Korsakoff sangat membuatku kehilangan akal belum lagi Infertilitas dan gangguan seksual karna sering meminum alkohol membuatku tak berani mendekati mu."

"Jika kau tak mencintaiku kenapa kau membawaku kesini." Ujar Syeira dengan tatapan sayu.

Suga menghela nafas terus menunduk. "Kau baik telah menolongku sekian lama akhirnya aku bisa mempercayai orang lain selain Lord. Bahkan aku telah menyuruh orang untuk menculikmu namun Tuhanlah yang langsung mengirimmu padaku."

"Aku menikahimu karna kesalahanku dulu, tanpa cinta. tapi syeira, aku mulai mencintaimu tapi wanita itu terus dibayanganku."

"Aku ingin sembuh ingin lepas dari wanita itu tapi cintaku padanya memaksaku terus mengingatnya."

Tiba-tiba syeira memeluk Suga erat membuat Suga terkejut. "Aku sangat mencintaimu sejak awal namun aku tak berani memanggilmu chagi atau mengakuimu suamiku. Aku sangat tersiksa melihatmu dengan jalang itu bermesraan. Berhentilah memberikan tubuhmu pada orang lain." Syeira menangis dalam pelukannya Suga membalas pelukan syeira mengangkatnya duduk dipangkuan.

"Mian chagi ku mohon. Kau tau? Semua jalang itu selalu ku bunuh setelah berhubungan dengan ku."

"Lalu Ana?."

"Aniyo chagi aku tak bisa membunuhnya."

"Wae?."

"Dia milik lord apa yang kami lakukan memang salah tapi aku tak bisa membunuhnya."

"Chagi.. kau tau? Aku selalu menciummu sebelum aku tidur. Masakanmu aku selalu memakannya. Dan kau tau semua yang ingin kau lakukan bersama ku selalu kulakukan sendiri untukmu." Ujar Suga tersenyum.

"Ah jinja? Wae?."

"Aku malu." Suga terkekeh mempererat pelukannya. Keduanya kembali tertawa Suga menidurkan Syeira menutupi tubuh mereka dengan selimut.

"Chagi?."

"Hem?"

"Aku masih mabuk." Ucap Suga membuat Syeira tertawa. "Ah chagiaaa aku ingin minum susu. Apa boleh?." Goda Suga mengangkat alisnya dengan pandangan kearah sana.

Syeira menutup mata Suga memeluknya erat tanpa merespon kata-kata Suga.




Part terbanyak sih...
Btw. Ini part paling berantakan:(

Not A Good Boy🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang