NAGB 56

1.2K 103 6
                                    

Selesai dengan pekerjaannya Suga langsung menghampiri Syeira yang masih setia duduk dengan segelas susu.

"Bagaimana? Kau senang?." Tanya Suga mengusap perut syeira.

"Ne appa." Cicit syeira seakan baby Min yang berbicara. Syeira tersenyum menatap Suga dengan baju yang bercak darah dimana-mana.

Syeira mengusap pipi Suga lembut. "Kau senang sekarang?." Ujar Suga tersenyum.

"Ne. Lalu bagaimana jasadnya dan bajumu ini begitu banyak bercak darah walaupun berwarna hitam akan terlihat nodanya."

Suga tersenyum tipis. "Jasadnya akan dibuang, bakar, beri makan pada peliharaanku atau lainnya."

"Lalu bajumu?."

"Tinggal buang dan beli saja yang baru." Jawab Suga enteng.

Syeira menggeleng melihat Suga yang berjalan menjauh untuk membersihkan badannya dari lumuran darah.

Beberapa menit kemudian Suga kembali dengan menggunakan hoodie. "Jika kau sudah puas menonton ayo pulang."

Syeira mengangguk mengikuti Suga dari belakang. "Ayo pergi ketaman bermain lagi." Ajak syeira.

"Ani ini sudah malam chagi. Kasihan anakku."

"Anakmu? Kau tidak kasihan padaku?."

"Aniyo. Untuk apa kasihan padaku." Suga terus berjalan tak menghiraukan syeira yang berhenti dibelakangnya.

Suga berbalik menatap Syeira dengan wajah biasa saja tapi bukan datar. "Aku lelah chagia? Apa kau tidak lelah?."

"Ani."

Suga menghembuskan nafasnya pasrah. "perutmu besar. Apa tidak berat?."

"Ani."

"Agh baiklah. Ayo pergi ke restoranmu dulu baru pergi bermain." Ujar Suga mulai pasrah pada keinginan istrinya dan juga baby Min.

Selesai makan mereka segera pergi ketaman bermain milik Syeira. Suga segera meminta syeira bermain sepuasnya agar cepat pulang.

Syeira bermain sendirian dengan Suga yang menonton dikursi yang tersedia. "Hati-hati atau kau akan jatuh." Peringat Suga.

"Chagia ayo bermain."

"Anii.. aku sangat lelah."

"Baiklah."

Beberapa menit kemudian syeira kembali menghampiri Suga dengan wajah yang terlihat murung.

"Wae?."

"Em tidak apa." Jawab Syeira lemas.

"Kau lelah?."

Syeira hanya menggeleng. "Chagia lihat aku."

Syeira menatap Suga sedikit tajam hingga beberapa menit kemudian tawa syeira pun pecah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Syeira menatap Suga sedikit tajam hingga beberapa menit kemudian tawa syeira pun pecah. "Apa yang kau lakukan chagia?." Ujar Syeira sambil terus tertawa.

"Wae? Apa ini sangat lucu?"

"Wajahmu-." Ucapan Syeira terpotong karna tawanya sendiri.

Syeira terus tertawa walaupun sebenarnya itu tidak begitu lucu. "Huh huhhf hm aku tadi melihat seorang pria yang kejam dan berkarisma tinggi mencabik-cabik orang dengan brutal dan lihat lah sekarang." Ujar Syeira sambil menaik turunkan tangannya menunjuk Suga.

"Aku melihat seorang pria konyol yang sangat imut dengan tingkah lucunya. Bukankah ini satu manusia yang sama. Tuan Min Yoon Gi?." Lanjut syeira.

"Jinja? Aku lucu? Apa kumis ini bagus hm?."

"Ah." Syeira menunjukkan wajah yang seperti sedang berfikir sangat keras.

"Aniyo. Jika ada janggut putih disini pasti akan lebih lucu." Ujar Syeira menahan senyum.

"Baiklah akan ku tumbuhkan kumis seperti ini dan janggut panjang putih disini." Ujar Suga menunjukkan wajahnya.

"Ani Ani. Kau akan tampan dengan semua itu tapi biarkan baby Min melihat ketampanan mu yang saat ini. Biarkan baby Min tau bahwa pria tampan ini yang sudah membuat eommanya sangat jatuh cinta."

"Ah jinja? Kau menggodaku?."

Syeira tersenyum menggandeng tangan Suga. "Ani." Jawab Syeira menarik Suga mengajaknya pulang.

Selama diperjalanan pulang Syeira terus diam dan Suga pun lebih diam. Sesampainya dirumah syeira buru-buru turun dan masuk kekamar.

"Min Syeira!. Berjalan dengan pelan."

"Ne...."

Syeira masuk dan segera mencuci tangan kaki dan wajahnya segera mengganti baju dan bersiap tidur.

"Kau ini. Kan bisa melakukannya perlahan-lahan tidak perlu buru-buru." Ujar Suga kesal dengan tingkah syeira yang terburu-buru.

"Ani jika perlahan aku bisa saja ketiduran saat mencuci kaki."

"Mana mungkin bisa begitu."

"Bisa saja."

Suga lagi-lagi hanya bisa menunjukkan wajah datar dengan senyum andalannya. Menghentikan perdebatan yang terjadi.

Syeira pun tidur dan Suga segera menyusul untuk tidur karna ia sudah menahannya sejak tadi. Suga mematikan lampu, naik keranjang memeluk, mengecup lalu tidur sambil mengusap perut syeira seperti biasa.



*Jangan lupa vote*:)

Not A Good Boy🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang