Bagian-14

1.1K 97 0
                                    

"Kalo kakak bilang kakak cinta sama kamu udah dari lama. Kamu mau bilang apa?"

"Kak--"

"Kakak ga nuntut jawaban dari kamu. Kakak sadar mungkin ini terlalu cepet buat kamu ngerti semuanya. Kakak cuma bilang kalo kakak suka sama Kana udah gitu aja. Dan kakak mohon jangan berubah setelah kita sejauh ini. Kartu kacung hanyalah topeng kakak biar bisa deket sama kamu. Waktu kamu seminggu lagi kan? kakak ga minta apa-apa. Tolong seminggu ini temenin kakak latihan dan jawab kakak tepat saat hari wisuda kakak minggu nanti bisa?"

"Tapi kak. M-mm kalo Kana bilang Kana-"

"Stop" Mew repleks menutup kedua telinganya memakai kedua tangan. Mata bulatnya terpejam rapat seraya bibir yang terus mengoceh.

"Jangan jawab sekarang. Iya atau tidaknya kakak bakalan nerima di hari minggu nanti. Anggap aja kakak ngasih waktu buat kamu mikiran semuanya"

Gulf tidak menjawab, ia melihat mata Mew sudah kembali terbuka normal kedua tangannya pun tersimpan menumpu pada bahunya.

"Udah malem. Sebaiknya kakak pulang sekarang. Maaf kalo ungkapan kakak bikin Kana ga enak. Jangan lupa kalo mau tidur pintu di kunci, cuci muka cuci kaki baca doa dan pake selimut. Kakak pulang ya"

Mew mengecup lembut kening lega Gulf

"Selamat tidur Kana. Mimpi indah"

Setelah melalui percakapan yang panjang akhirnya rahasia yang selama 3 tahun itu kini tersampaikan. Meskipun besar kecilnya Mew yakin Gulf pasti belum bisa menerimanya. Setidaknya tidak lagi perasaan yang mengganjal yang setiap kali mengganggu tidurnya.

Entah apa yang bisa di ungkapkan. Rasanya menyesal tidak pernah menaruh rasa kepada seseorang yang selama ini di anggap salah.

Di satu sisi seseorang yang selama tiga tahun hari-harinya di isi oleh sang pujaan hati merasa keterpurukannya sudah terbayangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di satu sisi seseorang yang selama tiga tahun hari-harinya di isi oleh sang pujaan hati merasa keterpurukannya sudah terbayangkan. Bukan apa yang dia tuai melainkan menyaksikan langsung bagaimana keterkejutan itu menggoncang hatinya.

Tidak berekspetasi tinggi tapi sadar diri adalah jalan satu-satuny untuk memperbaiki retaknya hati.

Seolah di lahirkan kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seolah di lahirkan kembali. Seseorang menangkap gambar si kutu buku untuk terakhir kalinya sebelum masa-masa kesempuranaan hampir tiba.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

Bersambung.

SI BATU BIKIN BETE (SNS&AU)SELESAI⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang