Sudah hampir malam Mew baru saja sehabis dari belakang rumah Gulf melihat bagaimana ayah Gulf menanam beberapa tanaman. Ditemani Grace, sedangkan Nuch entah kemana sejak tadi siang seperti menghilang.Pintu di buka memperlihatkan Gulf yang tengah asik berbaring menumpuk satu kaki ke atas kaki yang lain. Tatapannya fokus memainkan tab milik Mew bermain game adalah kesukaannya.
"Baby" suara serak Mew. Gulf hanya menoleh tanpa menjawab lalu kembali fokus tidak menghiraukan pria di sampingnya.
"Cinta" Mew ke tengah tempat tidur meraih tubuh Gulf untuk bersandar di dadanya. Menghirup rambut Gulf yang wangi karna shampo.
"Ininya udah di obatin" ujar Mew sambil mengelus lembut sisi pantat Gulf. Gulf mengangguk tanpa menoleh.
"Bisa sendiri?"
"Bisa. Meskipun sulit"
"Hehe maaf"
Gulf mengangguk kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Mew, Mew tampak gugup pasalnya tubuh Gulf sangat merapat dengan tubuhnya membuat batangnya tertekan oleh pantat sintal Gulf. Apalagi Gulf yang menggunakan celana sangat pendek memperlihatkan paha mulusnya tanpa luka. Benar-benar mengundang birahi sekali.
"Babe. Baby ga dingin pake celana gitu Disini dingin loh by" ujar Mew.
Gulf menoleh sebentar membawa tangan untuk melingkar perutnya.
"Sejak kapan sih dede pernah pake celana training atau celana panjang kaya gitu kalo di rumah. Ga pernah. Ribet"
"Tapi kan ini dingin by. Kakak gamau dede sakit"
Gulf bergerak merubah posisinya menjadi berhadapan dengan Mew melingkari leher Mew menjilatnya.
"Ada kakak yang angetin dede" ucapnya santai tanpa berdosa sama sekali telah membuat ular Mew berdiri.
Satu tangan Mew mengelus indah paha Gulf, maju mundur memberi kehangatan disana.
Gulf kembali memainkan gamenya sedang Mew terfokus pada ponselnya, tepatnya ponsel Gulf melihat beberapa gambar aneh yang sempat Gulf tangkap.
"Isss-!! Kalah terus" jengkel Gulf. Mew menanggapinya hanya dengan kekehan bersamaan dengan satu tangan yang tidak berhenti mengusap.
Ketika tangan Mew berhenti mengelus, Gulf menggigit bahu Mew kuat "Mau di elus-elus lagi pahanya. Enak-!"
Mew mengerutkan keningnya melihat wajah lucu itu bibir yang di poutkan matanya yang tajam menatap bukannya takut justru terlihat menggemaskan.
"Haha, yauda sambil baringan ya. Biar kakak elus-elus lagi sekalian sama pantatnya. Masih sakit kan?"
Gulf mengangguk merengut "Sakit~"
"Ututut kasian banget si sayangnya kakak"
Puk
Puk
PukMenepuk dan mengelus memberikan kenyamanan untuk si bungsu, benar-benar membuat iri bagi siapa saja yang melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI BATU BIKIN BETE (SNS&AU)SELESAI⚠️
FanfictionBerisi SNS:AU. Potongan chat dan tweet Berawal dari salah sambung hingga kepergok ciuman di toilet kampus. Kana namanya, pria itu di paksa jadi kacung tugas oleh salah seorang senior di salah satu Universitas Akibat dari sebuah ponsel sialan yang ru...