Dengan membawakan tiga kantong keresek full makanan, pagi-pagi sekali Mew bergegas menemui Gulf di kos-kosan. Bermodalkan kunci cadangan yang ia ambil diam-diam saat Gulf mandi, akhirnya Mew dapat masuk ke ruang minimalis bercat putih itu. Dilihatnya sang kekasih masih berkutat dengan selimut. Tidur menyamping adalah kesukaannya berbalut selimut tidak mengizinkan angin untuk menyentuh kulit manisnya.
Mew tersenyum tipis duduk di pinggiran kasur, menyampirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik di depannya. Sedikit teringat bahwa semalem anak ini menangis. Terlihat jelas kini sekarang mata sayu kesayangannya bengkak dan merah.
Merasa bersalah
Mew enggan mengusik tidurnya, ia memilih masuk ke dalam selimut bergabung. Meraih tubuh bongsor nan manja itu mendaratkan satu kecupan lembut di kening kesayangannya hingga memutuskan untuk menyambung tidurnya.
.
.
.
Telinganya memeka karna suara yang begitu asing terdengar bising di luar memberi isyarat tubuhnya untuk terusik serta mata yang di paksa untuk terjaga.Melirik pelan jam weker di samping tepatnya di atas nakas jam menunjukkan pukul 10:00 itu artinya Mew tidur selama 4 jam. Kepalanya pusing tidak pernah terbiasa tidur selama ini. Apalagi cahaya matahari yang menembus kamar menyentuh retinanya. Fyuh! membuatnya tidak tahan untuk berlama-lama di tempat.
"Sayang" suara serak khas bangun tidur menghentikan Mew yang akan melangkah. Tubuhnya berbalik melihat bagaimana kekasih mungilnya merentangkan tangan seolah memberi isyarat jangan pergi.
"Kakak mandi dulu ya. Dede lanjut tidur aja"
"Ga. Gamau, maunya di peluk. Di manja-manja, di cium-cium sama kakak"
Tangan Gulf terulur menyentuh lengan Mew untuk mendekat "Tidur lagi. Dede mau peluk"
Melihat bagaimana bayi besarnya merengek, Mew mau tak mau harus mengalah dengan keimutannya. Masuk ke dalam selimut dan dapat pelukan hangat dari sang pacar.
"Mwhh kapan kesini. Kok ga bangunin" ucap Gulf menyimpan kepalanya di perpotongan leher Mew, mencium lembut disana.
"Jam 6. Kakak liat kamu nyenyak banget bobonya jadi ga tega buat bangunin"
Gulf merespon dengan mengeratkan pelukannya, bahkan sebelah kakinya ia tumpukan pada perut Mew.
"Kak peluk aku yang kenceng ih. Aku kangen banget ga mau kakak lepasin"
Mew bergerak merubah posisinya juga menyamping berhadapan dengan Gulf menghujani wajah Gulf dengan ciuman.
"Dede semalem nangis hmm?"
"Ngga"
"Coba sini mukanya biar kaka liat"
Gulf tidak membiarkan Mew menangkup kepalanya, satu-satunya cara adalah dengan tenggelam pada dada bidangnya.
"Ahh gamau sayang. Dede ga nangis kok"
"Boong. Trus kenapa matanya bengkak hm?"
Gulf mendongak mengerucutkan bibirnya memancarkan ekspresi kesal campur lucu
"Yah ketauan deh" ujar Gulf yang dapat cengiran khas dari Mew.
"Jangan coba-coba boongin kakak. Liat tuh mata kamu bengkak banget kaya capung"
Benar saja, setelah di teliti lebih dalam. Mata itu merah dan membesar, bahkan iris gelap itu hanya terlihat sedikit karna tertutupi oleh kelopak.
Cup
CupMew memberikan dua kecupan lembut untuk keduanya mengintrupsi bibir kenyal itu untuk menyungging.
"Mata indah ini harus nangis karna kebahagiaan"
![](https://img.wattpad.com/cover/290903116-288-k337043.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SI BATU BIKIN BETE (SNS&AU)SELESAI⚠️
FanficBerisi SNS:AU. Potongan chat dan tweet Berawal dari salah sambung hingga kepergok ciuman di toilet kampus. Kana namanya, pria itu di paksa jadi kacung tugas oleh salah seorang senior di salah satu Universitas Akibat dari sebuah ponsel sialan yang ru...