Bagian-17

1.1K 91 0
                                    

"Bunda Mew pulang"

Sepulangnya latihan Mew meluangkan waktu untuk pulang ke rumah. Sekedar mengisi daya meminta kecupan atau pelukan sang ibunda.

"Baru selesai latihan Mew?"

"Iya bun. Hari ini Mew nginep deh biar besok sekalian berangkatnya sama bunda sama ayah"

"Terserah kamu sayang. Gimana sama cowo yang waktu itu kamu ceritain? udah di tembak"

"Kalo di tembak mati lah bun"

"Bukan gitu maksudnya sayang. Maksud bunda tuh"

"Udah bunda jangan bahas itu ah. Mew kesini cuma mau hangatnya pelukan bunda Mew rindu"

Anak semata wayang merupakan pewaris keluarga, semua kasih sayang harta semua di limpahkan bunda dan ayah untuk Mew. Beruntung sekali pria bersurai abu-abu itu.

Tubuhnya terhempas dalam hangatnya pelukan sang bunda, kepalanya tersandar di dada yang memang sejak kecil tempat ternyaman ia berkeluh kesah

"Mew cuma mau bilang gimana pun hasilnya nanti bunda jangan khawatir. Yang penting Mew udah berusaha selama hampir empat tahun ini"

"Bunda percaya. Anak bunda paling terbaik di hati bunda ga ada yang bisa gantiin"

"Jangan manjain Mew. Nanti ayah marah Mew yang kena omel" protes Mew saat paruh baya itu memanjakannya dengan kata-kata yang menggelikan hati.

"Hahaha mumpung ayah belum pulang kerja" jawabnya dengan cengengesan tanpa rasa bersalah.

"Kalo gitu Mew ke kamar dulu deh bun mau mandi udah gerah banget nih"

"Yauda sana abis mandi makan minum susu abis itu tidur ya"

"Mew bukan anak kecil yang harus minum susu bun"

"Sebesar apapun kamu dimata bunda kamu masih anak kecil yang paling bunda cintai"

"Terserah bunda aja deh"

Saking lelahnya badan hati dan pikiran Mew enggan untuk berebat perihal sepele bersama sang ibunda. Buka hal yang baru namun cukup membuat Mew pening.

*
*

Malam yang sejuk di tengah Desember ini. Besok adalah hari terakhir sebelum Gulf pulang ke kampung halamannya untuk menghabiskan waktu masa liburan semesternya.

Tidak terasa, satu semester sudah Gulf menghabiskan waktu di kampung orang. Suka duka tangis tawa bukan hal yang baru Gulf lewati. Lelah dan penat tidak perlu di perdebatkan lagi.

Mungkin dengan bercerita keluh kesah kepada keluarga adalah satu-satunya jalan. Setidaknya di dengarkan itu perlu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SI BATU BIKIN BETE (SNS&AU)SELESAI⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang