Bagian-13

1.2K 101 3
                                    

Sudah 5 menit Mew sampai di kosan Gulf. Minimalis namun cukup bersih dan rapi untuk seukuran anak lelaki. Apalagi wangi-wangian yang tersebar di seluruh kamar menyegarkan sore pada awal akhir tahun ini

Tok Tok Tok

Suara pintu di ketuk. Tidak usah di beritau Mew tau betul siapa yang datang. Kurir pengantar makanan

Pak Sumanto. Kurir langganannya.

Setelah membayar dan mengambil pesanannya Mew masuk kembali ke dalam rumah bercat putih dengan interior sederhana.

Mew menaruh makanan yang di pesan ke atas piring yang sudah di siapkan sebelumnya hingga tak lama dari itu, sosok cantik berkaos putih dengan celana training hitam muncul dari kamar mandi. Lengkap dengan handuk yang menggantung di lehernya.

"Kana ayo makan. Ayam kesukaan kamu udah datang"

"Iya kak"

Keduanya pun asik menyantap makanan dengan di selingi candaan receh hingga mengundang gelak tawa di antara keduanya.
*
*
Jam menunjukkan pukul 19.00 Mew masih enggan beranjak dari lingkungan sepi ini.

Saat ini Mew tengah asik gitaran di temani Gulf yang sesekali melantunkan bait perbait lagu kesukaannya.

"Hahaha enak banget lagu ini. Feelnya dapet banget ga si" Gulf berucap. Di angguki oleh Mew seraya gigi-gigi rapi yang tertunjuk tanpa malu.

"Setuju. Apalagi yang bagian reffnya. Haduh bikin jantung gue kek deg gitu. Kenceng banget damagenya. Pengen banget di posisi si cewe yang selalu di sayangin" kata Mew dan Gulf mengangguk tanpa ingin protes.

Gulf bangkit mengambil susu pisang di lemari es. Kebetulan sore tadi Mew membelikannya banyak sekali. Jadi tak segan Gulf membaginya dengan Mew.

"Buat kakak" tangan Gulf terulur memberi satu buah susu perisa pisang yang sudah ia tancap sedotan.

"Makasih" kata Mew dengan senang hati menerimanya.

"Kana?"

"Hm?"

Mew selesai minum menyimpan gitar miliknya lalu lebih mendekat ke arah Gulf hingga lutut mereka saling beradu. Kebetulan keduanya duduk bersila saling berdampingan.

"Menurut tanggapan Kana tentang seseorang yang ga pernah nyatain cintanya selama tiga tahun tuh gimana sih?"

"Cemen" jawab Gulf enteng seolah tanpa beban.

"Kalo di tolak?"

"Itu derita masing-masing" kata Gulf.

"Ngungkapin perasaan itu bukan tentang di terima atau di tolak. Tapi tentang alasan mengapa rasa itu timbul" sambungnya lagi.

"Kalo kakak bilang ga ada alesannya gimana?"

"Ya harus ada. Apapun, entah itu suka sebagai pengagum rahasia atau pun suka yang dalam artian cinta. Pasti apapun yang kita rasain ada alesannya kan. Ga mungkin lah kalo misalkan timbul suka gitu aja" ujar Gulf.

"Oke. Sekarang kakak mau nanya kamu suka susu pisang ini kan?"

Gulf mengangguk

"Alesannya karna apa?"

"Enak. Pisangnya kerasa banget" jawab Gulf cepat.

"Kalo gitu kenapa kamu ga makan pisangnya langsung? Lebih ke rasa kan?"

"Ga lah. Beda atu kalo aku makan pisangnya langsung mah. Itu artinya aku makan buah bukan minum susu rasa pisang"

"Kalo di tanya lebih suka makan buah pisang atau main bola"

SI BATU BIKIN BETE (SNS&AU)SELESAI⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang