S2 - Eps15

498 39 1
                                    

Sudah empat hari setelah Kana mendapat kabar dari Nonnie bahwa dia masuk rumah sakit dan akan segera pulang, anak itu belum memunculkan batang hidungnya.

Tidak hanya itu, bahkan semua sosial media dan ponsel anak perempuan berambut pendek itu tidak aktif sama sekali.

Chat dan telepon yang di kirimkan Kana, Mew, Nanon dan yang lainnya tidak ada yang ia balas satu pun.

Kemana anak itu?

Sebagai ibu dari Nonnie tentu saja Kana sedih tentang hal ini, Kana sempat antusias saat mendengar kabar kepulangan anaknya. Tapi sampai sekarang yang di tunggu-tunggu justru malah menghilang bagai di telan bumi.

Dua hari Kana terbaring di rumah sakit dengan keadaan tubuh yang tidak berdaya, imunnya berangsur-angsur turun karena tidak ada asupan nutrisi.

Hari-harinya hanya di isi dengan menangis dan menangis, tanpa makan dan istirahat. Bagaimana Kana akan nyaman tidur sedangkan anak bungsunya sama sekali tidak memberikan kabar hidup bahkan matinya.

Masih di rumah sakit, Kana di temani anak pertamannya Nanon duduk berselonjor. Kaki-kakinya di pijit oleh anak lelaki itu sedangkan Mew pergi untuk mencari sarapan dan yang lainnya pulang ke rumah dulu.

"Abang, dede udah ga inget ya sama kita. Bahkan sampe sekarang ponselnya mati gitu aja ga aktif" ujar Kana dengan tatapan kosongnya.

Nanon yang mendengar itu beringsut bangkit memeluk tubuh lemah Kana, ketara sekali bahwa pipi gembilnya sekarang sudah menirus di telan kesedihan yang tak kunjung surut.

Hingga teriakan seseorang mengejutkan mereka

"Bunda"

Nonnie anak perempuan itu berlari dan menangis berhambur ke pelukan bunda dan kakaknya.

"Sayang kamu kemana aja nak hiks. Bunda nyariin kamu setiap waktu. Astagaa"

"Maafin dede bun maafin dede yang ga berguna jadi anak maafin dede yang udah bikin kalian khawatir"

Ketiganya berpelukan seperti teletubies, ruangan itu di isi oleh haru dan tangis tak ayal kecupan-kecupan yang di berikan Nanon dan Kana kepada orang yang di tunggu-tunggunya selama ini.

"Jangan kaya gitu lagi sayang, bunda ga bisa hidup tanpa anak-anak bunda yang hebat ini. Tolong jangan tinggalin bunda"

"Ngga, ngga akan. Dede ga akan ngelakuin hal bodoh kaya gtu lagi. Maafin dede"

"Udah gapapa, semuanya udah lewat, yang penting sekarang lo udah disini kumpul lagi sama kita. Gue sayang sama lo" timpal Nanon yang kemudian kembali memeluk adiknya dan mendaratkan satu kecupan hangat di dahi sang adik

.

Hari sudah siang setelah melihat kepulangan sang anak Mew langsung berhambur memeluk tubuh anak perawannya. Bahkan pria bersurai abu-abu itu memangku tubuh Nonnie untuk berada di dalam gendongannya. Dan sekarang ia bersama anak bungsunya tengah menghabiskan waktu siang mereka di salah satu sofa yang terdapat di rumah sakit. Gulf beristirahat tidur sedangkan Nanon pulang, anak itu tidak tahan dengan bau obat.

"Kok dede baru pulang hari ini si? Kenapa kemarin-kemarin hpnya ga aktif"

"Hm daddy gatau ya, maafin ya bukannya dede boong atau gimana. Selepas dede janji mau balik itu paginya dede ga sadar, tubuh dede tuh lemah pokoknya ga memungkinkan deh buat pulang, trus pas siangnya dede bangun dan sadar dede mau pulang tapi kata dokter dede gaboleh kemana-mana dulu selama tiga hari ga boleh main hp dan ga boleh ngapa-ngapain pokonya. Jadi selama tiga hari itu ponsel dede di rampas ama dokternya trus di suruh istirahat total. Makanya dede bisa pulang deh sekarang. Maaf ya dad" kata Nonnie menjelaskan penuh teliti.

SI BATU BIKIN BETE (SNS&AU)SELESAI⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang