Bagian-12

1.3K 99 0
                                    

Keesokan harinya di kampus.

Mew duduk di kursi yang berderet di depan fakultas hukum. Tepatnya menunggu Kana alias Gulf alias si sayang. Dengan di temani Off dan Tay dan Bright mereka berbincang sedikit mengenai pertunjukan musik yang akan di adakan di acara wisuda mereka minggu nanti.

"Jadi gimana? lo pada siap kan buat minggu nanti?" Mew memulai pembicaraan setelah menyeruput bubble tea yang telah ia pesan di kantin. Tidak lupa membelikan untuk sang pujaan hati yang saat ini masih belum menunjukkan batang hidungnya.

"Gue siap sih pastinya. Gatau tuh kalo si curut adul" ejek Bright pada Off

"Enak aja. Udah pasti gue siap dong. Ya ga Te? lagi kan tiap hari gue latihan di rumah. Lo aja kali yang bucin mulu ama si Win" protes Off tidak terima.

"Ngaca Adul. Kaya yang iya iya aja lu" sambung Tay dan di hadiahi pukulan di kepala oleh Mew.

"Lu juga sama Tawon" seru Mew.

Setelah beberapa lama menunggu akhirnya yang di tunggu-tunggu pun datang di barengi dengan dayang-dayangnya di belakang.

"Hay papi" sapa Gun yang tanpa malu memberikan satu kecupan di sebelah pipi Off.

"Hay juga sayang. Kalo gitu gue balik dulu ya mau kencan dulu nih ama bebep" pamit Off. Karna malu Gun menyubit perut Off meskipun tidak keras. Keduanya berlalu meninggalkan teman-temannya yang lain.

"Kalo gitu gue duluan deh guys. Hehe mau makan soalnya laper" sambung Bright tanpa repot menunggu jawaban langsung pergi begitu saja menarik tangan Win yang pipinya bersemu merah.

"Sukses ya Gulf" teriak Win sambil melambaikan tangannya. Di balas acungan jempol oleh Gulf.

Sedangkan di ujung kursi ada yang manis bagai gula senyum memperlihatkan gusi-gusi merahnya.

"Apa lo ketawa ampe lebar gitu? mau ninggalin gue juga?" ujar Mew setelah melihat kecanggungan Tay Tawan.

"Hehe maaf Mew udah janji soalnya"

Tanpa kata Tay Tawan berlari dengan Newwie di genggamnya meninggalkan Gulf dan Mew yang tengah di landa kikuk.
.
.
"Jadi temen-temen lo yang lain kemana?" tanya Mew pada Gulf.

Keduanya sedang berada di dalam mobil Mew menuju ke kos-kosan Gulf

"Maksudnya?" Gulf tampak tidak paham dengan ucapan Mew. Entah pria ini buta atau apa. Sudah jelas-jelas tadi teman-temannya pergi, dan memiliki waktu kencan bersama pawangnya.

"Maksud gue Mild, Boat ama Chimon. Mereka kan temen lo juga" sambung Mew memperjelas.

"Oh Mild ama Boat izin ga masuk tadi. Sedangkan Chimon masuk sih cuma dia kek ada urusan gitu. Gatau apaan ga merhatiin" jawan Gulf. Mew pun mengangguk paham sebagai jawaban.

"Jadi ini mau langsung ke kosan atau kemana dulu?"

"Terserah lo aja gue ngikut" jawab Gulf entang.

Kening Mew mengerut tidak mengerti. Kepalanya menoleh melirik Gulf yang hanya fokus memainkan ponselnya 

"Kok lu-guean sih ngomongnya. Lu kan udah janji mau panggil gue kakak"

Gulf hampir saja melempar ponselnya mendengar ucapan Mew. Pandangannya beralih fokus memandang Mew

"Kalo lo bisa kenapa gue engga?"

"Maksudnya?" respon Mew cepat.

"Masa gue manggil lu kakak sedangkan lu enak-enakan lo-loin gue. Ada akhlak anda begitu?"

Mew menyunggingkan bibirnya tipis. Sebelah tangannya terulur mengusap lembut rambut halus Gulf.

"Yauda panggil Kana aja ya" ucapnya. Namun pandangannya tetap fokus ke depan

"Dih ngga. Ga nyaman"

"Yauda panggil dede aja gimana?"

Tentu panggilan itu menggelitikan Gulf rasakan. Seumur-umur baru kali ini seseorang memanggilnya 'Dede' panggilan khas anak kecil. Dan itu tidak cocok dengan penampilannya yang manly dan tubuhnya yang bongsor.

"Ngga ya kak. Jangan manggil itu jijik gue" tolak Gulf.

"Serba salah diama ih. Yauda manggil sayang aja deh gausah ribet"

"Enak aja. Yauda panggil Kana aja deh" final Gulf yang dapat anggukan setuju dari Mew.

"Jadi sekarang mau kemana? makan dulu ngga?" tanya Mew lagi sesekali menatap Gulf hingga iris gelap mereka saling beradu.

"Ngga deh kak. Langsung ke kosan aja ga enak soalnya udah gerah mau mandi"

"Beneran? di kosan ada makanan? nanti laper gimana?"

"Gapapa bisa beli mie di warung mba Jennie"

"Ga pokoknya. Kana harus dengerin Kakak. Sekarang Kana mau makan apa? kfc, mcd atau apa? biar sekalian. Atau mau sekalian sama susu pisang?"

Gulf berpikir sejenak. Sejujurnya ia merasa tidak enak dengan apa yang di lakukan Mew. Mengingat satu minggu lagi masa kacungnya akan selesai, tapi selama menjadi kacung Mew bukannya ia merasa di repotkan justru Mew lah yang selalu menawarkan ini itu kepadanya.

"Yauda go food aja kak. Tapi susu rasa pisangnya tetep beli ya di supermarket hehehe" final Gulf di akhiri dengan cengiran polos.

"Oke sama cemilannya ya buat malem biar Kana ga laper" kata Mew di balas anggukan dan senyuman hangat oleh Gulf.

"Iya kak".

.
.
.

Bersambung.

SI BATU BIKIN BETE (SNS&AU)SELESAI⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang