istimewa 10

4 4 0
                                    

Assalamu'alaikum sahabad
Jan lupa pot komen and pollow yak!

Sayang kalian muaaah😘

You can call me mi.ay

Di mansions mewah hilir mudik para maid melakukan aktivitas seperti biasa.

Sedangkan di meja yang berisikan beragam makanan terasa hampa karena hanya dua kursi yang terisi.

"Jadi kamu  kuliah di universitas mana?" Tanya pria paruh baya membuka percakapan.

"El udah daftar di Universitas xx, gak apa-apakan yah?"
Jawab sang anak balik bertanya.

"Dimana pun itu ayah setuju-setuju aja toh kamu udah dewasa tau mana yang baik buat kamu dan mana yang nggak baik. " Jawab sang ayah terkekeh. Meski sebenarnya tidak  kuliah pun Elvan sudah bisa menggantikannya, melihat Elvan lulusan sekolah yang terjamin  kualitasnya. Gibran membiarkan saja agar anaknya tak merasa terkekang.

Hening menyelimuti ruang makan.

"El, kamu udah tau kan maksud ayah nyuruh kamu pulang? "

"Hmmm."

"Kalo memang perjodohan yang ayah lakukan memberatkan El, ayah bisa batalin, " Ujar Gibran merasa bersalah.

"Nggak perlu ayah El yakin. Apapun yang ayah lakuin juga buat kebaikan El. " Jujur sebenarnya Elvan sangat ingin menolak, tapi dari sekian lama ini adalah permintaan pertama ayahnya, dan ia tidak mungkin untuk menolak.

"Berarti kamu setujukan, besok kita bakal adain pertemuan sama keluarga calon istrimu. " Elvan tidak menjawab laki-laki itu hanya tersenyum tipis.

Kembali hening karena keduanya tidak ada yang membuka suara namun hanya sebentar digantikan gelak tawa yang terdengar dari depan mansions.

Deretan motor besar terparkir rapi di depan mansions Gibran.
Sudah di pastikan mansions bak istana itu kedatangan inti Leonard.

Mereka bertujuh berjalan beriringan menuju pintu utama.

"ASSALAMU'ALAIKUM!! " semua orang yang berada di sana sontak menutup telinga mendengar suara Nathan yang memekakkan telinga, sedangkan pelaku hanya memasang wajah tanpa dosa.

Karena tak kunjung mendapatkan balasan, seperti perasaanmu kepada do'i.

Nathan nyelonong masuk, kemudian menutup pintu dan membukanya lagi.

"Waalaikumsalam, ayo masuk anggep rumah sendiri. " Ucap Nathan layaknya tuan rumah.

Lihatlah sepertinya akhlakul seorang Nathan telah menghilang dimakan rayap.

"Bukan temen gue. "   Celetuk Farhan sembari berlindung di balik tubuh Wira.

"Trus...ngapain lo dibelakang gue?"heran Wira.

" Karena lo lumayan waras jadi lo temen gue. "Jawab Farhan santai.

" Emang gue mau temenan sama lo?"

Jleb

"Hmmm tercium bau-bau ternistakan. " Ejek Yoga tak ingin ketinggalan menistakan Farhan.

Semuanya teman-temannya tertawa termasuk Nathan tertawa paling keras, puas sekali  laki-laki itu, melihat Farhan ternistakan. Bahkan para maid nutup mulut dengan tangan agar tawanya tidak pecah.

Alasan tidak ada maid yang membukakan pintu itu karena memang atas perintah Elvan sendiri.

"Renyah banget, Elvan di ruang makan sarapan sekalian gih. " Suara bariton milik Gibran mengalihkan atensi ketujuh sahabat Elvan yang tak lain inti Leonard.

IstimewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang