istimewa 13

5 1 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

You can call me >mi.Ay

Seorang gadis tengah duduk, menatap bayangan dirinya di cermin dengan tatapan tidak menyangka.

Mimpi. Ya itu yang Zeline rasakan, semua terasa tak nyata.
Bayangkan saja anak SMA sudah memakai kebaya pengantin.

'Fix ntar kalau gue udah nikah, bakal gue bikin tuh cowok cupu gak betah jalanin rumah tangga bareng gue, gila aja apa kata dunia seorang Zeline Zakeisha Abigail punya suami cupu, dan setelah cerai gue bakal aman damai sentosa jaya pacaran sama Abi.' Tekat Zeline bersungguh-sungguh dengan mengepalkan kedua tangannya.

Saat memikirkan tentang rencana yang akan ia lakukan kedepannya. Zeline tersentak mendengar suara sang ayah  mengucapkan ijab yang terdengar hingga ke kamarnya

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau nanda ELVAN FATHAAN RANENDRA bin GIBRAN RANENDRA dengan anak saya yang bernama ZELINE ZAKEISHA ABIGAIL dengan maskawinnya berupa satu unit rumah, satu set perhisan, uang 50 juta dollar, dan seperangkat alat solat tunai."
Suara Danu menggema di seluruh penjuru rumah.

"Saya terima nikahnya dan kawinnya ZELINE ZAKEISHA ABIGAIL binti DANU ABIGAIL dengan maskawinnya yang tersebut, tunai," ucap Elvan dengan satu tarikan nafas. Jantung Zeline seolah berhenti berdetak, suara lantang, jelas, dan tegas milik Elvan telah membuktikan bahwa ia telah berganti status yang kini menjadi istri seorang Elvan Fathaan Ranendra. Laki-laki berkacamata tebal dengan stelan pakaian pengantin Melayu serta kain samping menambah kesan wibawanya yang berwarna putih sangat pas di tubuhnya telah resmi menjadi suaminya.

Tok... tok... tok...

Lydia sengaja mengetuk pintu, untuk menarik kesadaran putri sulungnya dari lamunan. Wanita paruh baya itu masuk ke dalam kamar yang telah di sulap menjadi kamar pengantin. Ia tidak datang sendiri melainkan besama Natyas.

"Oyyy... Canteknye gades mami..." Puji sang mami merasa haru. Rasanya baru kemarin ia memarahi Zeline yang disuruh ganti baju dan malah ke dapur mencari makanan, rasanya baru kemarin ia melihat Zeline tumbuh besar.
Dan kini anaknya telah dewasa dan telah menjadi milik orang.

Mami dan Tyas mengulurkan tangan menuntun gadis dengan balutan kebaya putih dan make-up natural tapi cantik itu menemui sang suami.

Tak... Tak...

Suara heels yang berbenturan langsung dengan lantai menarik perhatian semua orang yang berada di ruang tengah yang telah disulap sedemikian rupa terkesan elegant namun tetap mewah.

"Eh... Itu beneran Jeje cantik banget!" Pekikan tertahan itu milik Cia yang mendapat anggukan setuju dari ketiga sahabatnya.
Zeline memang mengundang keempat sahabatnya. Karena apa? Ya karena Zeline cuma punya empat sahabat.

Zeline. Gadis itu masih merasa mimpi dengan apa yang ia alami saat ini. Saat dirinya didudukan tepat berada disamping Elvan. Laki-laki itu kemudian meraih tangan Zeline.
Zeline yang terkejut sontak menarik tangannya, namun sepersekian detik. Gadis itu tersenyum kikuk dan kembali menyodorkan tangannya, setelah selesai kini giliran Zeline yang memasangkan cicin pada jari Elvan.

Zeline menatap bingung Elvan yang mengulurkan tangan kanannya.
"Lo ngapain? " Bisik Zeline, ah sepertinya itu tidak bisa di sebut bisikan karena masih dapat terdengar semua orang meski samar. Mami menepuk jidatnya pelan bagaimana bisa Zeline masih menanyakan apa yang dilakukan suaminya.

"Salim dulu sama suaminya kak."
Tegur mami sedangkan yang menyaksikannya mengulum senyum gemas.

Dengan ragu-ragu gadis itu mengambil tangan besar Elvan untuk dicium.
Saat hendak melepaskan tangannya Zeline dapat merasakan Elvan menahan dengan bibir didekatkan pada ubun-ubun gadis itu, setelah membacakan do'a untuk sang istri Elvan mengecupnya lama.

IstimewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang