istimewa 19

3 1 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Besar(bestie cayang)

Mi.Ay kembali dengan chapter baru~~

Mentari kembali menggantikan bulan yang kembali ke peraduan.
Masih bersama pasutri baru yang sibuk dengan alam bawah sadarnya. Namun sepertinya hanya satu yang sibuk dengan alam bawah sadarnya karena sosok yang berada di sofa mulai mengerjabkan mata kala adzan subuh berkumandang.

"Enghhh... Alhamdulillah. " Gumamnya ketika sudah mengumpulkan nyawa yang berserakan.

Sorot matanya menyusuri ruangan yang menjadi tempat beristirahatnya setelah berstatus suami. Tatapan laki-laki itu berhenti pada sebuah ranjang yang berisi  istrinya.

Tanpa berlama-lama laki-laki itu lekas beranjak dari sofa untuk pergi ke kamar mandi.

Ketika keluar dari kamar mandi lagi-lagi Elvan kembali melihat kearah ranjang, menghela nafas pelan langkahnya membawa mendekati gadis yang tak kunjung bangun.

"Kei... Keisha... " Panggilnya sembari menepuk-nepuk pelan lengan sang istri dengan buku yang di gulung demi menjaga wudhu-nya.

Karena panggilan pertama tidak membuahkan hasil maka ,
"Keisha... Ooo~ Keisha...
Bangun sudah subuh, Keisha tidak sholat?
Kei... "

Setelah usaha keduanya hanya cukup membuat sang empu melenguh tidak sampai terbangun, terpaksa Elvan menggunakan jurus ninjanya.

Tapi sebelum itu, siapapun  tolong selamatkan kasur empuk di kamar itu sebelum gempa terjadi.
"WOY KEISHA BANGUN, BANGUN, BANGUN~
BANGUN~
SHOLAT, SHOLAT~"
jika disandingkan dengan suporter Sepakbola dunia maka suara Elvan tak kalah hebohnya dengan suporter itu, dan jangan lupakan loncatan bak bocil kematian.
Apakah ini yang di sebut sisi gelap seorang Elvan 😭.

"BANGSATBERISIKANJING KIMAK PANTEK BEHYAU BANGSIOAAA SETAN AAAAA ASU ASU. "

Terlalu ramah untuk sambutan di pagi hari hingga Elvan yang tadinya berloncat-loncat ria seketika mematung.

"Alhamdulillah masih hidup, " Gumamnya lirih sebelum turun dari ranjang empuk itu.
RIP ranjang.

"Saya mau sholat, kamu mau ikut? " Tanya Elvan dengan Watadosnya seolah tak melihat wajah bak tyran yang siap mengamuk di depannya.

Tarik nafas buang, tarik nafas lagi buang lagi.
"Lo duluan aja gue ntar. " Jawab Zeline ketus mau bagaimana pun ia marah tapi kalau orang yang mengajak sholat sangat tidak etis jika di marahi. Kira-kira begitulah gadis itu menenangkan diri.

Akhirnya Elvan memutuskan untuk sholat subuh sendiri, laki-laki dengan sarung dan baju koko itu terlihat tampan kala fokus beribadah meski kacamata itu sangat mengganggu pemandangan.

Mata Zeline tak pernah lepas sedikit pun menatap sosok didepan sana dengan segala gerak gerik nya.

Sangat gagah, kesan pertama yang Zeline tangkap ketika tubuh tegap Elvan mengambil posisi mulai kewajibannya terhadap Tuhan yang membelakangi dirinya.

Oh lihatlah punggung lebar itu sangat peluk able.

Plak...

"Guoblok sadar Zeline lo punya ayang abi. hati. Jangan malu-maluin gue sebagai pemilik. " Gumam Zeline.

Bahkan gadis itu menampar pipinya sendiri menyadarkan diri dari pikiran konyolnya.

***

Dua kali salam menandakan Elvan sudah menyelesaikan ibadahnya.

Ketika dirinya menoleh netra sekelam  malam itu membola,
Istrinya ini kenapa malah melamun tidakkah ia lekas mengambil wudhu?

"Keii... Keisha... "

IstimewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang