istimewa 15

1 3 1
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

You can call me Mi.Ay :v

"Ciee ilahhh, pengantin baru udah masuk aja  emang gak capek? "
Baru saja Elvan mendudukkan bokongnya pada kursi kelas sudah di sambut godaan yang berasal dari Nathan.

"Tau tuh."
Sahut yoga tak ingin ketinggalan.

Tanpa mau repot-repot  menyahuti kicauan sahabatnya Elvan malah menyumpal telinganya dengan earpod.

"El"

Merasa terpanggil Elvan lekas membuka earpodnya sembari mengangkat alis sarat akan bertanya 'ada apa? '

Alga menghela nafas sebelum berucap.
"Zeline  punya pacar lo tau? " Tanya laki-laki itu dengan hati-hati yang hanya diangguki sang empu.

Berbeda dengan tanggapan sang ketua Leonard para sahabatnya tentu saja terkejut.

"Lah gimana ceritanya punya suami juga punya pacar. "

Plak...

Renyah  suara geplakan itu berasal dari belakang kepala farhan dan pelakunya adalah Nathan.

"Serius bagong lo mah... Bercanda mulu. " Timpal Nathan dengan watadosnya merasa paling bijak.

"Jadi? "

Elvan mengernyit
"Jadi...? " Ulangnya bingung.

"Jadi gimana langkah lo selanjutnya? " Gemas Nathan.

"Saya lihat dulu permainan istri saya, nanti jika waktunya sudah tepat saya akan bergerak. "

"Yasalam! " Pekik Nathan dan farhan kompak.

***

Kelas XII IPS A riuh karena jam kosong membuat mereka bebas melakukan apa saja.
Bisa kita lihat Rio sang ketua kelas sedang mabar game online di ponselnya. Fani si wakil ketua kelas yang mencoret-coret papan tulis sembari bernyanyi ria.

"Lingkaran kecil, lingkaran kecil~"

"Lingkaran besar~"

"Lingkaran kecil...lingkaran kecil~"

"Lingkaran besar~"

"Ayah... Ibu.... "

"Pergi ke pasar~"

"Kakek...nenek.... Berguling-guling~"

"3, 4,3,1... Satu.... Satu... Satu...~"

"Jadilah.... "

"BABI!!"
Serentak anak-anak di kelas XII IPS A, menyambung nyanyian unfaedah Fani.

"Ini babi punya Miza ahahahah."Gelak Fani puas sambil menuliskan kata 'Miza babi' membuat tawa anak-anak di kelas itu semakin keras.

Tak hanya Miza, Alif, dan Dinda juga turut menjadi nama gambar-gambar babi yang Fani buat.

Bukannya marah Alif malah bertanya di sisa tawanya.
"Ngape kebalik tuh nama? " Kalimat tanya yang penuh akan protesan meluncur begitu saja dari Alif.

"Ini tuh kayak bahasa Inggris nulisnya dibalik. " Jawab Fani mengulum bibir agar tidak tertawa.

Zeline hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan teman-temannya, setidaknya perhatiannya sedikit teralihkan dari masalah yang ia hadapi.

Kring...
Kring...

Bel istirahat telah berkumandang menandakan mereka siap untuk memberikan jatah makan pada cacing di perut yang telah meronta-ronta.

"Kantin nggak Je?" Tanya Syifa menghampiri Zeline yang masih mengemas peralatan belajarnya.

"Kalian duluan aja ntar gue nyusul, gue mau ke toilet dulu."
Ujar Zeline, bukannya bagaimana kantin dan toilet memiliki jalur yang berbeda.

IstimewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang