Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ewooo becay
Udah sampe mana nihh?***
Sebuah mobil hitam berhenti di depan gerbang. Sontak pak Mamat selaku satpam dirumah itu pun segera membukakan gerbang untuk anggota baru keluarga di tempat ia bekerja.
"Sore Pak. " Laki-laki yang berada di dalam mobil menyapa dengan membuka kaca jendela mobilnya.
"Sore juga tuan muda. "
Laki-laki itu tampak tersenyum kikuk.
"Heh!? Cupu bukannya lekas masuk malah basa-basi lagi!"
Sentak seorang gadis yang duduk di kursi samping kemudi."Iya-iya... Maafin saya ya Kei. "
"Kei? " Alis Zeline terangkat membuat kerutan samar pada dahinya.
"Emm... Iya anggap aja itu panggilan sayang, untuk istri saya. " Ujar Elvan berseri-seri.
Gadis itu naik pitam,
"NA.JIS! buruan cupu gue capek pengen cepet-cepet istirahat. "Elvan hanya dapat mengelus dada sabar menghadapi kelakuan sang istri.
***
"Mau ngapain lo? " Cecar gadis yang kini tengah terlentang di kasur empuknya dengan seragam sekolah yang masih lengkap.
Gerakan Elvan melambat, membalikkan tubuh menatap istrinya, laki-laki itu menjawab.
"Saya mau nugas kei. ""Di meja belajar gue? " Elvan mengangguk polos, lucu sekali.
"Enggak!? Gue nggak mau meja belajar gue ternodai kuman-kuman kecupuan lo!?" Sentak Zeline yang sekarang sudah mendudukkan dirinya.
"Jadi? "
Zeline menggendikan bahu acuh.
"Diruang tengah aja sono. "
Setelah mengusir sang suami cupunya Zeline memutuskan untuk membersihkan diri.Sedangkan Elvan. Laki-laki itu menurut mengemas keperluan untuk mengerjakan tugas kuliahnya di ruang tengah.
Cklek...
Elvan menoleh melihat orang yang baru saja membuka pintu, yang ternyata adalah mami Lidya.
"Lho El, kenapa nugasnya disini, kenapa gak di kamar aja kan ada meja belajarnya?" Lidya
baru saja pulang dari salon mendapati sang menantu tercinta duduk lesehan diruang tengah."Emmm... anu... mi mejanya lagi di pake Zeline belajar. " Alibinya, Lidya tampak mengerutkan kening heran, sejak kapan putri sulungnya itu mau belajar.
Apakah ini sebuah mu'jizat?Wanita paruh baya itu hanya manggut-manggut.
"Oh, yaudah. mami kekamar dulu ya. " Ucap Lidya berlalu.***
Padahal tinggal sedikit lagi sebuah peringatan pada layar laptopnya membuat Elvan mendesah kesal.
"Yahh... Kenapa baterainya sekarat sih. Ada-ada aja. "
Gerutunya, bangkit dari duduk lesehan nya. Elvan melangkahkan kaki menuju kamar namun ketika berada di depan pintu kamar ia tidak langsung masuk kedalam melainkan menonton istri kecil-mungil-centilnya sedang berjoget ria dengan handuk sebatas dada dan lututnya. Sedangkan tangannya memegang hairdryer sebagai mikrofon.Zeline POV:
Setelah berhasil ngusir tuh cowok cupu yang malah sialnya suami gue. Gue mutusin buat mandi karena udah gerah dan lengket. Iyuuuh.
Kira-kira dalam kurun waktu 30 menit gue udah selesai merendam badan dan segala ritual mandi.
Entah kenapa diotak gue. Gue keinget ama nih satu lagu dan meluncur gitu aja kemulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istimewa
Teen Fiction⚠WARNING⚠ Dudududu Dudududu Dudududu Gadis itu semakin heboh menggoyangkan pantat sambil berputar. Dan... "Eh- " Zeline mematung saat menyadari keberadaan Elvan yang menatapnya dengan wajah memerah seperti menahan berak. "-Eeeeeh." Help ceburkan...