Happy Reading..."Ternyata putri sangat senang bermain dengan kotoran yah" angguk Chang ei paham, jika Fang yin mendengar hal itu dia pasti mencubit sadis pelayan kesayangannya itu.
Fang yin mandi dengan waktu yang cukup lama, dia ingin berlama-lama didalam tapi ingat malam ini akan memulai bisnis yang cukup bagus.
Keluar dengan pakaian pria dengan lagak main film-film.
"Hehehe! ternyata diriku ini cukup tampan yah" narsis Fang yin ketika melihat cermin yang menampilkan pemuda berhanfu hijau tak lupa kipas hijau di tangannya.
"Jadi wanita saja cantik apalagi pria pasti tampanlah.."sombong Fang yin menatap cermin dengan tatapan menantang.
Setelah cukup lama mengagumi ketampanannya, Fang yin kembali memanggil Chang ei.
"Chang ei kemarilahh!!!"teriak Fang yin keras.
"Iyaa iyaa tuan put..... Eehh tuan.. Sarjana?"Chang ei yang datang terkejut melihat tuan putri kesayangannya berubah menjadi pemuda terpelajar yang sangat tampan.
"Eyyy eyyyy!"Fang yin mengibaskan kipas didepan pelayannya yang terdiam sambil mengeluarkan ilu itu.
"Astagaaa Chang ei apa yang kau lakukan, hentikan tatapan mesummu itu!!!"teriak Fang yin agak geli melihat wajah pelayan setianya ini sebegitu terpukau.
"Ahhh putrii.. Ehh tuann..??"ucap Chang ei kebingungan.
"Sudahlah aku ini Fang yin, ada apa dengan wajahmu itu heh"ucap Fang yin sambil menggelengkan kepalanya geli.
"Putt puttri begitu tampann..!!!"ucap Chang ei semangat.
"Tentu saja aku ini tampan bukan, kagumlah dengan ketampananku wahai duniaaaa!!!" teriak Fang yin pede.
Melihat kepedean putrinya, ingin rasanya dia menarik ucapannya kembali, putrinya terlihat sangat konyol sekarang.
"Chang ei aku akan pergi, kuingatkan sekali lagi jangan sampai kaisar, permaisuri dan para selir berhasil memasuki kawasan ini!!!"ucap Fang yin dengan mata tegas, dia tak ingin rencana yang disusun menjadi wacana.
"Ya putri pelayan ini tau!!!" balas Chang ei tak kalah serius.
"Oke aku mempercayaimu"ucap Fang yin sambil menyentuh pundak Chang ei dan pergi melalui jendela.
"Putriii itu bahaya!!!"pekik Chang ei agak keras.
"Diamlah, tenang saja aku bisa menjalaninya" mendengar hal itu Chang ei hanya bisa pasrah menghadapi sikap konyol putrinya yang sedang bergelantungan dijendela seperti monyet.
Dengan usaha yang cukup akhirnya Fang yin berhasil turun, kalian pasti bertanya kenapa Fang yin tidak menggunakan kekuatannya, jawabannya adalah karena istana memiliki pendeteksi kekuatan lain, seluruh kekaisaran memilikinya. Ini dilakukan agar menghindari resiko banyaknya penghianat, daripada kehilangan usaha lebih baik seperti ini. Bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian.
Tapi dia terdiam ketika melihat tembok setinggi tiang listrik didunia modern, apakah orang jaman dulu sangat takut kecurian kah?.
Dengan wajah penuh kesakitan Fang yin kembali memanjat tembok.
"Jika saja aku punya uang, aku akan membuat jalan rahasia yang begitu banyak (╥﹏╥)"
"Uang jangan kecewakan aku" ucap Fang yin sambil menatap langit dengan raut teraniaya.
Sedangkan Chang ei yang melihat kesulitan Fang yin tertawa terbahak-bahak karena kekonyolan putrinya.
"Putri ternyata sangat bodoh ya, kan bisa menyamar jadi pelayan lalu keluar lagipula siapa yang akan mengenalinya seorang selir, sedangkan dia jarang keluar" ucap Chang ei sambil menggelengkan kepalanya dan kembali fokus membersihkan kediaman putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY OLD EMPEROR (END)
Historical Fiction[Bukan novel terjemahan] Hanya karangan sendiri Dilarang mengcopy(๑و•̀ω•́)و Cover dari google WARNING !!!!! Banyak kalimat kasar bertebaran. (ˉ(∞)ˉ) Jika anda bingung dengan cerita ini tidak perlu memaki, bisa bergulir mencari cerita lain'(*∩_∩*)′. ...