Happy Reading...Kembali dikediamannya, dia terkejut melihat Chang ei.
"Chang ei apa yang terjadi?"
"Putri... Pelayan ini..."Chang ei menatap Fang yin dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Ada apa astaga!"panik Fang yin, entah mengapa seperti ada firasat buruk.
"Putri... Putra mahkota telah kembali"
"Heh! Hanya putra mahkota dan kau begitu lesu"Fang yin mencubit pipi Chang ei dengan kesal. Dia pikir ada masalah yang rumit ternyata hanya ini.
"Putri... Dari tadi putri ditunggu untuk menyambut putra mahkota, namun karena putri tidak datang..."
"Kaisar memberikan hukuman untuk putri..."ucapan Chang ei terputus dengan teriakan kesal Fang yin.
"Akkhhh! Sialan. Kaisar itu hanya tau menghukumku saja huh!"
"Kaisar menghukum putri untuk membersihkan kamar yang sudah ditempati kaisar dengan selir lain setelah selesai melakukan 'itu'" ucap Chang ei dengan ambigu.
"Itu? Maksudmu!"
"Setelah kaisar melakukan 'Itu' kepada selir lain, putri diharuskan untuk membersihkan kamar tersebut"ucap Chang ei takut-takut.
"Hehe! Chang ei kau pasti bercanda denganku kan"Chang ei menggelengkan kepalanya lemah. Dia menatap putrinya yang terdiam.
"Hatiku sakit? Tidak mungkin aku menyukai kaisar tua itu!"pikir Fang yin yang berusaha mengenyahkan rasa sakit dihatinya.
"Chang ei pergilah buatkan makanan enak"
"Baik!"Chang ei langsung pergi meninggalkan Fang yin yang masih sibuk dengan pikirannya.
Karena terlalu pusing pada akhirnya Fang yin tertidur pulas. Dirinya benar-benar tidak ingin merasakan perasaan sakit yang tiba-tiba muncul.
"Putri bangun! Hari ini pesta penyambutan putra mahkota!"panik Chang ei.
"Chang ei bukankah putra mahkota sudah tiba! Untuk apa diadakan pesta lagi"lesu Fang yin yang masih tidak mau keluar dari kasurnya. Dia heran kenapa istana ini sangat suka membuat acara, jika yang jadi babunya selir.
"Putri.. Ayo kita harus bersiap-siap!" paksa Chang ei.
"Chang ei lihat wajahku!"
"Kau lihat wajahku ini apakah niat bangun, jika tidak tinggalkan aku sendiri!"kesal Fang yin.
"Tapi putri!"
"Itu bukan urusanku, lagipula itu anak kaisar bukan anakku!"
"Putri..."
"Aku tidak akan pergi!"Fang yin mengakhiri dengan kembali tidur.
Sayup-sayup dia bisa mendengar teriakan kesakitan dari seseorang.
"Engh... Siapa yang kesakitan pagi-pagi begini!"Fang yin menatap jendela yang sudah terbuka lebar, bukan hanya itu suasana yang cukup panas membuatnya cukup gerah.
"Sudah siang? Chang ei aku ingin mandi"Teriak Fang yin yang sama sekali tidak mendapatkan jawaban.
"Chang ei..?"
"Kau dimana? Aku ingin mandi!"
Fang yin mengerutkan keningnya bingung sekaligus kesal.
"Sejak kapan Chang ei menjadi orang tuli?"pikir Fang yin yang beranjak dari tempat tidurnya dengan lembut.
Matanya terkejut melihat Chang ei yang dicambuk kasar oleh prajurit.
Bisa dilihat Chang ei hanya menggigit bibirnya hingga mengeluarkan darah segar, bukan hanya itu dia menatap benci prajurit yang terus mencambuknya brutal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY OLD EMPEROR (END)
Ficção Histórica[Bukan novel terjemahan] Hanya karangan sendiri Dilarang mengcopy(๑و•̀ω•́)و Cover dari google WARNING !!!!! Banyak kalimat kasar bertebaran. (ˉ(∞)ˉ) Jika anda bingung dengan cerita ini tidak perlu memaki, bisa bergulir mencari cerita lain'(*∩_∩*)′. ...