Bab 17

5.4K 447 5
                                    

Happy Reading...

"Putri! Pelayan ini sudah tiba!" teriak Chang ei ceria.

Melihat putrinya yang masih asik melamun, Chang ei hanya bisa pasrah dan kembali memfokuskan untuk mengepel seluruh ruangan. Ruangan yang dibersihkannya sebenarnya tidak terlalu penting untuk festival, namun untuk mencapai sesuatu seharusnya sangat sempurna bukan?.

"Chang ei kemarilah!"panggil Fang yin.

"Ya putri!"semangat Chang ei.

"Apakah kau tahu rumor hutan racun?"bisik Fang yin.

"Hutan racun? Seingatku hutan racun merupakan salah satu hutan terlarang yang sangat berbahaya. Bahayanya bukan hanya dari tanaman yang beracun, bahkan tanah yang dipijak serta hewan yang ada dihutan racun sangat mematikan"

"Ada yang mengatakan, hidup sehari dihutan racun sama saja mengundang maut!"ucap Chang ei dengan merinding.

"Apakah begitu menakutkan?" tanya Fang yin.

"Tentu saja! Jika tidak mengapa banyak yang mati setelah memasuki hutan racun"

"Baiklah, cepat bersihkan tempat ini. Kita harus mengurus taman bunga dekat kolam Liusang"

"Ehh bersih-bersih lagi? Bukankah kita sudah memiliki tugas!"kaget Chang ei.

"Jangan bertanya padaku, tanyalah pada kaisar tua cabul itu!"dengus Fang yin.

"Putri! Jangan katakan seperti itu!" takut Chang ei.

"Ya ya ya! Ayo cepat bereskan semua. Jangan sampai dua manusia sialan tiba-tiba muncul menambah beban!"

Chang ei hanya mengangguk antusias dan kembali fokus mengepel seluruh ruangan dengan nyanyian kecil yang terdengar merdu. Dia curiga sebenarnya Chang ei adalah seorang penyanyi malam.

Selesai membersihkan ruangan, Chang ei dan Fang yin pergi ketaman dekat kolam Liusang.

"Chang ei, mengapa kolam itu dinamakan Liusang?"tanya Fang yin penasaran.

"Menurut rumor yang pelayan ini dengar, kolam ini dijadikan tempat favorit bunuh diri para selir!"bisik Chang ei sedikit ngeri.

"Heh! Kenapa mereka melakukan hal itu!"kaget Fang yin.

"Emm! Karena peraturan banyak yang sudah dirubah, apalagi kedudukan selir sama seperti pelayan"

"Jadi, alasan mereka bunuh diri karena tidak ingin disamakan statusnya dengan pelayan?"

"Pelayan ini kurang tahu dengan alasan mereka. Tapi dari dulu sampai sekarang pelayan adalah kasta terendah diruang lingkup kekaisaran"

"Lalu kenapa kau tak memberontak?"tanya Fang yin penasaran.

"Putri, apakah kau melihat pelayan ini memiliki sesuatu yang istimewa untuk memberontak? Lagipula menjadi pelayan tidak seburuk yang dibayangkan orang lain"kekeh Chang ei.

"Ya! kau sama sekali tak istimewa"angguk Fang yin pengertian. Mendengar hal itu Chang ei ingin memukul kepala putrinya dengan penuh cinta.

"Putri...!!!"

"Ehh, apalagi yang salah. Kan kau sendiri yang mengatakannya, aku hanya mengiyakan saja"bela Fang yin disertai senyuman penuh ejekan.

"Humm!" Chang ei berjalan lebih cepat meninggalkan Fang yin yang masih tertawa bahagia.

Sampai ditaman terlihat pemandangan yang begitu membuat para kaum jomblo gigit daun(╥﹏╥).

Chang ei terhenti dan kembali memposisikan tubuhnya tepat disamping Fang yin yang membeku.

MY OLD EMPEROR (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang