Bab 7

7K 573 12
                                    

Selamat datang dicerita gabut ini...(づ ̄ ³ ̄)づ

Terimakasih telah mampir.    (๑・ω-)~♥”

Selamat membaca...
(灬♥ω♥灬)

*
*
*

"Cukup ayo kita pergi" suara pria itu membuat Fang yin agak ling lung, melihat kepergian dua pria misterius Fang yin berpikir ternyata pria dijaman ini sangat menakutkan tapi candu ohohooho ( > β < ).

"Suaranya kok enak yah?" ucap Fang yin yang langsung pergi kearena.

"Sarjana muda itu telah menyinggung raja kegelapan!" ucap seorang pria berhanfu biru dan menatap tajam kepergian Fang yin.

"Tapi bukankah raja kegelapan acuh kepadanya? "ucap penasehatnya kebingungan.

"Ini... Cukup menarik, apakah raja kegelapan yang rumornya lengan potong itu benar?" pria berhanfu biru itu mengambil tehnya dengan anggun dan tersenyum mengejek.

Penasehat yang mendengar hal itu hanya bisa diam, tak ingin ikut dalam pembicaraan yang cukup menjijikan baginya. Bisa dikatakan penasehat ini adalah seorang homopobic.

Note : lengan potong / homosex
Homopobic / anti gay (homo)

Diarena Fang yin menatap serius anak-anak menteri, jangan pernah menganggap remeh para anak menteri pemakan uang tenot... Tebak yah fren. Mereka cukup mengesankan dalam bidang panahan.

"Ehh lihat ada pemuda baru yang ikut panahan!" tunjuk salah satu anak menteri yang melihat Fang yin yang begitu tampan dengan hanfu hijaunya.

Mendengar suara yang cukup heboh para anak menteri lainnya juga menatap Fang yin dengan intens dan ada sedikit permusuhan di setiap mata mereka.

Merasakan tatapan tajam, Fang yin menatap mereka balik dengan mata dan senyum mengejek membuat para anak menteri tertantang.

"Sialan anak baru itu meremehkan kita" ujar Li ruan dari keluarga Li yang dimana keluarga ini adalah keluarga permaisuri kedua, Li ruan ini adalah adik sepupu dari permaisuri kedua Li rouran.

"Cih.. akan ku perlihatkan dimana dia harus berada!" balas Lu xian sambil menggenggam alat panahan dengan kuat, matanya menatap Fang yin benci karena selama hidupnya tak pernah ada yang berani menatapnya serendah itu.

Melihat tatapan benci para anak menteri Fang yin sama sekali tak goyah, menurutnya takut pada pria kekanakan seperti mereka hanya membuang-buang waktu saja.

"Dasar anak manja!" dengus Fang yin jijik.

Bunyi lonceng perkumpulan terdengar, Fang yin yang mendengar hal itu langsung pergi kearah suara lonceng.

Tempat arena sudah ramai dengan para pemuda dari anak menteri hingga orang yang kurang mampu. Mereka yang kurang mampu ini bertaruh nasib dengan uang yang mereka kumpulkan untuk mendaftar, walaupun belum tentu mereka bisa menang melawan skil para anak menteri yang bisa dikatakan telah dididik dari kecil dalam bidang ini.

Melihat rakyat yang cukup menderita dikarenakan adanya korupsi dari pihak kekaisaran Fang yin sedikit miris, entah dulu ataupun sekarang tetap saja ada sistem ini. Padahal dunia ini yang kuat dihormati, tapi terkadang kuat juga membutuhkan otak dan uang, karena inilah Fang yin bertekat kuat bukan hanya fisiknya tapi otak dan uang bisa seimbang dengannya.

"Ehh ramai juga.." kaget Fang yin.
\( ̄▽ ̄;)/

Fang yin berusaha mencari tempat duduk, tapi ternyata tempat duduk hanya untuk para anak menteri dan kaum bangsawan.

MY OLD EMPEROR (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang