Happy Reading...Fang yin menatap wajah lesu milik Chang ei, dengan perasaan kesal akhirnya dia menyetujui kemauan Chang ei.
"Baiklah-baiklah karena diriku begitu baik, aku akan pergi"ucap Fang yin yang pergi sambil membanting pintu kamar milik Chang ei.
"Putri sangat kekanakan"Chang ei tertawa geli.
Chang ei begitu kelelahan membujuk Fang yin yang harus mengenakan ini dan itu, walaupun pada akhirnya dirinya harus kalah dengan kekerasan kepala seorang Fang yin.
Malam ini Fang yin mengenakan hanfu ungu yang dibagian bawahnya disulam berbentuk bunga peony, memakai jepitan bunga yang sederhana serta rambut yang sedikit disanggul memberikan kesan manis dan anggun disaat yang bersamaan.
Awalnya Chang ei bahagia melihat Fang yin yang begitu cantik tapi Fang yin yang langsung meminta dipakaikan bintik merah disetiap tubuhnya membuat Chang ei hanya bisa pasrah dan sedih.
"Seharusnya malam ini putri bisa membuat kaisar tertarik"bisik Chang ei tak puas. Jika saja putrinya mendapat dukungan kaisar lagi, pasti bisa membuat putrinya aman.
"Chang ei, ayo kita pergi!" yang diangguki langsung oleh Chang ei.
Diperjalanan Fang yin hanya terdiam dan acuh tak mempedulikan tamu undangan yang terus menatapnya jijik, bahkan ada yang terang-terangan meneriakinya. Moodnya yang sudah jelek semakin memburuk disetiap langkah.
"Cih! Mulut busuk itu terlalu peduli dengan kehidupanku, tidak lihatkah hidupnya begitu menyedihkan. Dia beruntung orang lain masih terfokus dengan hidupku, besoknya mungkin hidupnya lagi yang dibicarakan"
"Manusia selalu melakukan hal-hal yang begitu memuakkan, menghina disetiap kesempatan adalah suatu kebanggaan yang tak bisa dihilangkan"
"Entah itu didunianya dulu ataupun sekarang tetap tak bisa dihilangkan. Nyatanya ini seperti tradisi turun temurun!"
"Hidupmu tidak akan lengkap jika belum menghina dan bergosip"kesal Fang yin.
"Ayo putri jangan lupa senyum manis!"bujuk Chang ei pada Fang yin yang masih saja menampilkan wajah masamnya.
"Tidak"
"Astaga pelayan ini dikutuk memiliki majikan yang begitu jelek dan menyeramkan!"Chang ei berdramatis tidak mempedulikan tatapan tajam yang diberikan Fang yin.
"Akan kucarikan kau majikan baru"ancam Fang yin.
"Tolong berikan pelayan ini majikan yang baik hati, tidak sombong, cantik seperti dewi dan satu lagi murah senyum!"
"Akan kuberikan kau pada jendral Han li juan!"ketus Fang yin.
"Tidak mau!"
"Kenapa tidak mau heh! Siapa tau kalian berdua jodoh yang terpisah!"
"Terserah putri, lagipula seorang jendral pastinya memiliki standar tinggi. Tidak mungkin menikahi seorang pelayan sepertiku!"dengus Chang ei.
"Ya, tentu saja! Seharusnya kau tidak berpikiran seperti itu. Mungkin saja kau dilamar untuk dijadikan mayat"acuh Fang yin.
"Putri begitu tega!"sedih Chang ei.
"Kau baru tahu?"
"Pelayan ini tentu saja tahu, tapi bagaimana lagi sudah takdir memiliki majikan seperti putri"kesal Chang ei.
"Sepertinya kau benar-benar ingin kubuang"
"Putri tidak mungkin melakukan itu!"
"Aku akan melakukannya"Fang yin sedang berusaha menahan tawa, apalagi melihat Chang ei yang akan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY OLD EMPEROR (END)
Historical Fiction[Bukan novel terjemahan] Hanya karangan sendiri Dilarang mengcopy(๑و•̀ω•́)و Cover dari google WARNING !!!!! Banyak kalimat kasar bertebaran. (ˉ(∞)ˉ) Jika anda bingung dengan cerita ini tidak perlu memaki, bisa bergulir mencari cerita lain'(*∩_∩*)′. ...