Bab 15

6.1K 468 4
                                    


Happy Reading...

"Cih menjijikkan!"pada akhirnya mereka berdua saling menatap tajam dan kembali fokus pada Fang yin.

Sesampainya diistana Fang yin dengan cepat memasuki kamarnya. Dia terkejut melihat Chang ei yang menunduk seperti menangis dikasurnya.

"Chang ei?"ucap Fang yin memastikan. Kepala itu terangkat menampilkan wajah jelek Chang ei ketika menangis.

"Pu..putri! Kenapa putri lama sekali pulang!"teriak Chang ei yang langsung bergegas menghampiri Fang yin lalu memeluknya dengan erat.

"Ehh! Sudah berapa lama aku tidak kembali?"tanya Fang yin lembut.

"Putri sudah tidak kembali selama tujuh hari!"jawab Chang ei khawatir.

"Ahh! Ternyata lama juga!"ucap Fang yin sambil terkekeh malu.

"Baiklah kau pergilah membuat makanan. Aku ingin istirahat"ucap Fang yin mengusir secara halus.

"Baik putri!"angguk Chang ei yang langsung bergegas kedapur.

Fang yin langsung tidur lagi, rasanya dia rindu ruangan kumuhnya. Kultivasinya telah mencapai pembentukan tahap 5. Dia terkejut karena telah mencapai ini padahal dia sudah menebak paling banyak tingkat kultivasinya hanya mencapai pembentukan tahap 3.

Fang yin memasuki ruangnya lalu kembali lagi berendam dengan nyaman. Setelah selesai dengan ritual berendamnya Fang yin keluar dan tertidur karena kelelahan.

Besoknya dia dikagetkan dengan suara ibu-ibu kompleks yang marah karena anaknya belum bangun.

"Putri! Ayo bangun. Pelayan ini lupa kalau hari ini ada perayaan festival lentera!"teriak Chang ei panik.

"Emm!"dengus Fang yin yang kembali melanjutkan tidur nyenyaknya.

"Putri! Ayo bangun!!"

"Putri! Ayo bangun!!"Chang ei masih terus berteriak membuat Fang yin kesal.

"Ayolah Chang ei aku ini selir. Kenapa harus bangun, lagipula masih ada para pelayan yang akan menyiapkan perayaan!"kesal Fang yin yang masih berada ditempat tidur.

"Justru karena putri adalah seorang selir maka harus membantu membuat perayaan!"

"Hah! Peraturan yang dibuat oleh siapa itu"Fang yin langsung terduduk mendengar ucapan Chang ei.

"Ini adalah peraturan yang dibuat para permaisuri, karena mereka melihat para selir selalu santai"ucap Chang ei dengan santai.

"Cih! Permaisuri memang menyebalkan!"dengus Fang yin.

Kenapa Fang yin bisa terkejut karena setaunya yang membuat perayaan itu para permaisuri dan pelayan. Jika permaisuri yang bertindak mereka akan dijadikan ratu pada umumnya tapi itu berbeda jika selir yang bertindak, para pelayan akan menyuruh-nyuruh bahkan tidak menghormati. Para pelayan berpikir selir yang ada hanyalah pembantu yang kastanya lebih tinggi dari mereka.

Pada akhirnya Fang yin didepannya cermin berdandan jelek. Chang ei masih berusaha menambah titik-titik cacar dengan alami.

"Ehh Chang ei! Bukankah aku masih dihukum?" tanya Fang yin.

"Ohh itu permaisuri meminta kepada kaisar agar putri diikutsertakan selama festival lentera"balas Chang ei yang sibuk membuat Fang yin terlihat jelek.

Fang yin yang tengah memegang tusuk konde mematahkannya menjadi dua. Ternyata para permaisuri ingin bermain dengannya.

"Mari kita bermain"Pikir Fang yin sambil tersenyum bahagia.

Fang yin memakai Hanfu ungu sederhana, di tambah hiasan bunga dirambutnya menambah kesan manis tak membosankan. Walaupun disekujur wajah, tangan dan kaki diberi bintik merah tidak mengurangi kesan lembut yang terpancar.

MY OLD EMPEROR (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang