Happy Reading..."Ada apa dengan kaisar hari ini? Apakah dia salah minum racun?"pikir Fang yin bingung.
Setelah melihat kaisar pergi meninggalkan Fang yin, Chang ei dengan cepat mendatangi putrinya yang masih dalam keadaan ling-lung.
"Putri... Apakah putri terluka?"tanya Chang ei lembut.
"Chang ei apakah matamu buta?"tanya balik Fang yin sambil memperlihatkan telapak tangan yang terluka.
"Lalu putri apa yang harus kita lakukan!" panik Chang ei yang berusaha ingin menarik tangan Fang yin.
"Tentu saja diobati"ucap Fang yin yang langsung pergi meninggalkan Chang ei sendirian.
Sesampainya dikediaman Fang yin langsung mengobati luka ditangannya dengan cepat namun lembut disaat yang bersamaan. Dia benci rasa sakit tapi jika rasa sakit menenangkan kenapa tidak?
Besoknya adalah hari yang sangat berisik, dia yang benci keramaian harus berkumpul diruangan yang penuh dengan manusia.
"Putri...!!!"
"Putri harus bangun! Hari ini festival lentera akan dimulai. Ayo putri semangat!"teriak Chang ei penuh energi, lalu menyingkap selimut yang masih menutupi tubuh Fang yin.
"Chang ei aku masih mengantuk"jawab Fang yin dengan suara serak. Tangannya masih bersikeras memegang selimut agar tidak tersingkir dari tubuhnya.
"Ayo putri! Ini sudah siang!" teriak Chang ei, yang masih berusaha menarik selimut.
"Ini masih gelap Chang ei, matamu sudah rabun!"balas Fang yin yang masih membenamkan kepalanya dibantal.
Melihat putrinya tidak ingin terbangun, ada ide terlintas dipikirannya.
"Putri.. Kaisar datang!"bisik Chang ei tepat ditelinga Fang yin.
Mendengar kata kaisar mata yang berat langsung menjadi segar dan waspada.
"Dimana kaisar tua cabul itu!"
"Dasar pria hanya memikirkan selangkangan!" maki Fang yin brutal yang tiba-tiba ditangannya ada belati, membuat Chang ei yang melihat itu hanya bisa tertawa horor.
"Haha.. Putri tolong jangan lakukan itu"tawa kaku Chang ei berusaha mengambil belati tajam yang diujungnya terlihat cairan ungu. Dia bisa menebak itu racun.
"Chang ei apakah kau berbohong"
"Itu... Kesalahan pelayan ini putri"ucap Chang ei yang telah berhasil mengambil belati beracun itu dan menyimpannya dilemari kecil.
"Untung saja pelayan ini yang membangunkan putri, jika itu orang lain mungkin akan mati"ucap Chang ei penuh syukur.
"Chang ei, kapan festival lentera akan dilaksanakan?"tanya Fang yin yang sudah duduk merapikan pakaian tidurnya.
"Dari informasi yang pelayan ini dengar, festival lentera akan diadakan malam ini. Tapi kaisar meminta agar pagi ini para permaisuri dan para selir datang keruang makan"
"Keruang makan? Untuk apa?"
"Ya, dikatakan agar para permaisuri dan para selir bisa akrab dan menjadi keluarga"
"Cih! Impian yang palsu"acuh Fang yin. Lalu pergi membereskan diri sendiri.
"Apakah putri ingin dibantu?"tanya Chang ei lembut.
"Tidak perlu dan aku bukan bayi yang harus dibantu mandi"
Mendengar hal itu Chang ei kembali membereskan dan mencari pakaian yang cukup cocok dengan tubuh dan mulut putrinya yang selalu mengomel ini dan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY OLD EMPEROR (END)
Historical Fiction[Bukan novel terjemahan] Hanya karangan sendiri Dilarang mengcopy(๑و•̀ω•́)و Cover dari google WARNING !!!!! Banyak kalimat kasar bertebaran. (ˉ(∞)ˉ) Jika anda bingung dengan cerita ini tidak perlu memaki, bisa bergulir mencari cerita lain'(*∩_∩*)′. ...