16

4.6K 349 19
                                    

Sekolah yg dikelola dan dimiliki oleh Jeno kembali beroperasi tapi bukannya kembali dengan baik² keadaan sekolah malah semakin kacau dengan adanya rumor baru tentang masa lalu Mark yg tersebar.

Membuat Mark yg tahu akan rumor itu mau tak mau harus segera mencari dalang semua ini meski kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk bisa kembali ke sekolah yg dipenuhi dengan kecaman para siswa dan siswi lain.

Mark berjalan cepat di lorong Koridor sekolah nya,tidak berniat menghiraukan tatapan dan suara² bisikan orang yg tertuju padanya.

"lihat itu! Dia masih berani sekolah disini ya"

"Cih, bukan nya dia hanyalah aib sekolah?"

"Menjijikan sekali"

Tangan Mark terkepal kuat,matanya menatap tajam orang² yg berbicara seperti itu ketika dirinya lewat.

Mencoba untuk kembali tidak peduli dengan sekitar, pandangan Mark beredar ke se penjuru arah .

Langkah Mark memelan ketika di ujung lorong sana ia melihat Haechan yg babak belur di hajar oleh seorang pria jangkung.

Banyak orang yg berkerumun namun tidak ada yg berani menghalau, berjalan lebih cepat Mark segera menghentikan tangan pria yg berniat kembali meninju wajah Haechan yg sudah dipenuhi luka.

"Stop it,Jeno.."pinta Mark membuat Jeno menatapnya tidak terima sekaligus melas agar tidak menghentikan nya memukuli Haechan.

"Ssaem-nim,lihat bahkan Mark masih membela saya"pemuda tan itu terkekeh puas memandang remeh Jeno yg masih melayang kan tatapan marahnya.

"Keparat sialan!"Mark memukul rahang Haechan membuat sang empu limbung terjatuh ke lantai.

"Mau lu apa!?"mata Mark memanas, dirinya benar² marah pada Haechan yg selama ini ia percayai ternyata mengkhianati nya.

Haechan meringis, merasakan rasa sakit itu menjalar sampai ke ulu hatinya,kembali tersenyum lebar Haechan tertawa.

"Mau gw lu sadar klo lu cuman punya gw Mark!"Haechan bangkit lalu mencoba menyentuh tangan Mark walau ditepis kasar oleh sang empu.

"Lu ga berhak nyentuh gw,bangsat!"Jeno terdiam melihat Mark yg terlihat begitu kecewa pada Haechan.

"Oh ya? Terus klo dia bisa nyentuh lu seenaknya gw ga bisa gitu? Lu terlalu murahan buat dia Mark!"kata 'dia' yg merujuk pada Jeno Membuat Mark semakin kecewa.

"Lu yg terlalu brengsek Haechan!"suara Mark bergetar seiring emosinya yg terus dirinya tahan.

"Klo gw brengsek terus dia apa?"Haechan menunjuk Jeno Mengernyit tidak suka.

"Bajingan? Atau pemuas nafsu lu?ck,lu pelacur nakal Mark"Haechan Mengelus pipi Mark,menghapus air mata Mark yg mengalir karenanya.

/Plakk!

Habis sudah kesabaran Jeno,jika saja Mark tidak menahannya mungkin sudah sedari tadi Haechan mati di tangannya.

"Jangan pernah menyentuhnya,sialan"rahang Jeno mengeras menampilkan urat² dilehernya tercetak jelas.

Haechan memegangi pipinya yg ditampar oleh Jeno untuk kedua kalinya, menatap nyalang Jeno yg membawa Mark berlindung di belakang tubuhnya.

"Memangnya kau siapa!?"ucap Haechan yg membuat Jeno menaikkan sebelah alisnya sembari tersenyum miring.

"Orang yg Mark cintai mungkin?kenapa?ada masalah dengan itu park haechan"Jeno menatap dingin manik coklat Haechan yg menyiratkan rasa marah.

"My Teacher." || Nomark[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang