07

8.2K 587 33
                                        

————

Haechan berjalan kembali ke Toilet dimana ia memergoki mark dan Jeno keluar bareng,
Memastikan sekitar Nya bahwa tidak ada siapapun yg melihat Nya masuk,mengunci pintu agar tidak ada yg mengetahui apa yg ia lakukan.

Kebetulan Toilet ini sangat jarang di datangi siswa ataupun siswi sebab letaknya yg berada di ujung sekolah.

Berjalan memasuki bilik Toilet tempat Jeno tadi masuk pertama,lalu mengambil kamera yg memang ia taruh langsung berhadapan dengan bilik sebelah tempat mark sering melakukan itu.

Haechan Memeriksa isi video di kamera tersebut,tertawa nyaring ketika melihat beberapa video lainnya yg ia simpan di kamera ini memperlihatkan aktivitas² mark ketika sedang Kesal di Toilet.

Haechan tau kebiasaan mark,dan video Vulgar mark sering menjadi bahan untuk memuaskan nafsunya sendiri.

Diam² Haechan Menyukai mark,ah atau Menyukai tubuh dan Desahan Mark saja?Haechan juga tidak mengerti tapi ia merasa tidak senang melihat Mark dan Jeno bermain di Toilet.

Haechan marah tentu saja,tapi Bukankah lebih baik Membalas singa kecil itu dengan menyebarkan video ini agar mark malu ya?
Agar mark mengerti dan sadar bahwa ia tidak menyukai hal itu.

Alis Haechan berkedut, Bibir yg sebelumnya membentuk seringai tiba² menjadi datar kembali,nafasnya memburu lalu memukul dinding bilik itu cukup keras.

Saat ini,di dalam kamera tersebut menayangkan adegan tidak senonoh yg dilakukan mark dan Jeno.

Mark yg mendesah dengan sukarela untuk si Lee jeno itu membuat Haechan semakin murka.

"Aku akan membuatmu menjadi milikku seorang,mark lee"Desis Haechan dengan penuh obsesi yg membara.

·

·

·

Jeno berjalan ke arah Toilet tadi,ketika ingin membuka pintu Toilet Jeno malah mendapati pintu itu terkunci dari dalam,dahinya mengerut tanda bingung.

Mendobrak paksa pintu membuat Haechan yg masih di dalam bilik Toilet terkaget dan segera menyembunyikan kameranya di saku Celana.

Haechan keluar dengan santai seolah tak terjadi apapun dan memasang ekspresi kaget dan bertanya².

"ssaem-nim?ada apa?"Haechan bergerak melangkah ke arah wastafel untuk mencuci tangan.

"Kenapa kau ada disini?"tanya Jeno dengan nada datar namun terkesan sinis.

"Ah itu saya kebelet pipis jadi ya pastinya ke Toilet ga mungkin kan saya malah ke kantin"canda Haechan
menatap Jeno lewat kaca di depannya.

"Kau Mengetahui Nya kan?"Jeno menghampiri Haechan yg diam tanpa Ekspresi seperti di pantulan kaca itu.

Setelah selesai mencuci tangan Haechan berbalik lalu tersenyum kepada Jeno yg menjabat sebagai kepala sekolahnya.

"Mengetahui apa?"Haechan berlagak seakan tidak tahu menahu apa pun bahkan Senyuman itu masih terpatri di wajahnya.

"Apapun itu."Jeno membogem pipi Haechan tanpa aba² membuat Haechan tersungkur ke lantai.

Terkekeh kecil,Haechan kembali berdiri lalu menatap remeh Jeno.

"Santai saja ssaem,kenapa kau begitu gegabah?apa anda takut?"Haechan bersandar pada tembok toilet.

"Tidak ada yg perlu ditakutkan,kau tidak berfikir bagaimana perasaan orang tua mu ketika tau kelakuan anaknya?"Haechan menggeram Mendengar orangtua Nya di perlibatkan.

"Sepertinya kau sudah gagal di mata orangtua mu sejak awal, tapi lagipula orang tuamu memangnya akan peduli?–"Jeno Tersenyum miring melihat Haechan yg mulai terpancing.

"Tidak,mereka tidak akan peduli Lee Haechan."tekan Jeno membuat Haechan semakin marah.

"Kau siapa,hah!? Tau apa kau tentang kehidupan ku?"Jeno Terkekeh Mendengar hal itu yg keluar dari mulut remaja di hadapannya.

"Segalanya Lee haechan,aku tau segalanya,tapi kupikir kau tidak pantas menyandang marga Lee sebab kau adalah anak dari bajingan gila yg menghamili ibumu,aku benar bukan?"Jeno semakin menyudutkan haechan.

"Ibuku bukan orang yg seperti itu, bangsat!"teriak Haechan penuh emosi .

"Benarkah? Lalu bagaimana bisa kakakku yg menjadi suami sah ibumu yg Tidak pernah menyentuhnya namun bisa hamil besar dalam waktu 2 bulan setelah pernikahan mereka!??"ya,kakaknya Jeno adalah ayah dari haechan.

"Ibumu itu seorang jalang murahan Lee Haechan, itu sebabnya anaknya menjadi bajingan kurang ajar tidak berguna"suara Jeno memberat tanda ia ikut marah dengan ibunya Haechan yg mengkhianati kakaknya.

Kaki Haechan lemas seketika,air matanya mengalir seiring kenyataan itu terus di bongkar paksa oleh Jeno yg otomatis adalah pamannya.

"Mereka tidak ada hubungannya denganku..,tidak ada yg mudah jika kau berniat mencintainya"Haechan pergi dari toilet tidak ingin terpancing lebih jauh oleh Jeno.

Jeno yg mengerti apa yg dimaksud dengan Mencintainya seperti apa yg terdapat di kalimat haechan hanya diam namun ia tidak mengerti dengan kata tidak ada yg mudah yg diucapkan Haechan.

Tbc.

Hai-!
Karena tidak ingin berbasa-basi jadi sampai jumpa-!

"My Teacher." || Nomark[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang