08

6.6K 513 13
                                    

———

Mark merasa aneh dengan tatapan orang² di sepanjang koridor yg ia jalani, orang² terlihat berbisik dan melayangkan tatapan jijik maupun tidak suka.

Mencoba untuk menghiraukan nya tapi tak dapat dipungkiri bahwa Mark  tidak nyaman dengan keadaan ini, perasaan nya mengatakan ada hal yg yg tidak beres.

Berjalan lebih cepat ke arah kelasnya agar bisa menghindari orang².

Mark masuk ke dalam kelasnya mencoba untuk terlihat biasa saja dengan keadaan kelas yg hening tiba² ketika ia datang.

Duduk Dikursi nya lalu memasang earphone agar bisa menghalau suara bisikan para siswi dan siswa di kelas.

Tubuh Mark tersentak,matanya yg terpenjam erat terbuka kembali, melirik ke arah suara siswi yg mengatakan bahwa dirinya adalah seorang jalang dari jeno ssaem.

Mark melepas earphone nya, beralih duduk menghadap Beberapa siswi yg berbisik di sampingnya.

"Apa maksud kalian?"tanya Mark membuat ketiga siswi itu kaget dan terdiam.

Salah satu dari mereka membuka layar ponselnya, menunjukkan video yg memperlihatkan 2 orang pria yg berada di toilet dengan posisi yg intim–,tunggu! Bukankah itu dirinya dan Jeno!?

"Bukankah ini kau?"seorang siswi yg menunjukkan video diponselnya bertanya.

'Sial!'batin Mark sembari berdiri lalu pergi dari kelasnya.

Mark berlari ke segala arah,mencari tempat yg jauh dari kerumunan warga sekolah.

Tangannya ditarik membuat larinya terhenti dan tubuhnya yg sedikit terseret.

"Lepasin gw,anj!"Mark menarik tangannya dari genggaman seorang siswi.

"Heh,lu tuh cowo kenapa bisa bisanya deketin Jeno ssaem,ha!?"siswi itu menatap nyalang Mark .

"Sebagai cowo harusnya lu punya harga diri!!"salah seorang siswi lainnya menimpali.

"Dasar pelacur!"siswi lain terkekeh yg terkesan merendahkan.

"Cowo sama cowo itu menjijikan,murahan bgt sih sampe ngegodain kepsek sendiri"seorang siswa yg tidak sengaja lewat ikut menghina Mark.

Mark tersudutkan sekarang,tapi bukan dirinya jika menangis dan memohon untuk berhenti mengucapkan kata² hina itu lagipula ini bukan salahnya toh bukannya Jeno yg tergoda dengan dirinya ya?

"Maka dari itu,gw yg cowo aja bisa bikin dia tergoda lah elu? lu serahin seluruh tubuh lu juga emangnya dia bakal peduli?"Mark menatap tajam siswi yg terlihat memerah padam sebab marah.

"Cih, lu buta apa gimana?ga liat klo di video itu dia yg ngelecehin gw? Orang yg kalian bela sebagai kepala sekolah yg baik itu adalah pria brengsek"Mark menekan kan setiap katanya bahkan nada suaranya terdengar lebih nyaring sehingga banyak orang yg mendengarnya.

"Ga ada yg mau keperjakaan nya diambil orang lain! Termasuk gw,lu pikir gw bangga dan Nerima itu dengan senang hati?"suara Mark memberat,urat dilehernya sekarang tercetak jelas menandakan betapa marahnya dia.

"Gw ga terima ya, bangsat!"Mark meninggalkan orang² yg menatapnya takut dan iba namun masih ada yg menatapnya jijik.

———

Mark pergi ke belakang sekolah,membuka ponselnya lalu melihat video tentang dirinya yg tersebar di seluruh sekolahnya.

"Siapa sih yg nyebarin ini,arghh anjing!!"Mark berteriak kesal.

Mark Menendang kaca bekas di dekatnya sampai hancur, menatap wajahnya di pecahan kaca yg sudah tak berbentuk,tersenyum miris bahwa kehidupan nya telah hancur karena pria tua itu, matanya berkaca² dengan senyuman yg masih tersungging di wajahnya.

"Seperti apa yg kukatakan sebelumnya..,itu semua akan terjadi lagi bukan?"Mark tertawa lantang merasa hina dengan dirinya sendiri.

"In semua karena mu Lee Jeno"netra Mark berkilat tajam,senyuman luntur dengan air matanya yg perlahan turun dari pelupuk matanya.

·

·

Jeno sekarang sedang berhadapan dengan Haechan, menatap datar Haechan walaupun Dirinya sangat marah pada Haechan yg terlihat biasa² saja.

"Ada yg bisa saya bantu?"Haechan menyerigai dengan nada yg terdengar main².

"Tarik kembali video itu"Berucap serius pada remaja yg masih tidak paham apa yg dilakukan nya itu benar atau tidak.

"Kenapa?"Haechan tersenyum licik merasa puas dengan hasil yg ia perbuat.

"Kau tidak memikirkan perasaan Mark? Memangnya dia akan senang ketika tau kau lah yg menyebarkan hal itu?"Jeno memberi pengertian dengan baik karena bagaimanapun Haechan adalah keponakan nya yg hanya saja belum dewasa.

"Lalu kau pikir aku baik² saja ketika kau memperlakukan nya layaknya jalang pribadimu!?"Suara haechan mengeras.

"Aku tidak peduli jika dia tau bahwa aku yg menyebarkan nya setidaknya dia tidak denganmu,paman"Haechan Tersenyum di akhir kalimat nya.

"Kenapa kau tidak menyewa jalang saja? Kenapa harus mark ku yg kau gunakan!?"Haechan berteriak nyaring.

/Plakk!

Pipi Haechan ditampar keras oleh Jeno, seumur hidup Haechan tidak pernah ditampar siapapun bahkan ayahnya sendiri tidak pernah karena ayahnya memang Tidak pernah peduli padanya.

Haechan memegang pipinya yg memerah,terasa panas dan menyakitkan.

"Jaga ucapan mu,Lee Haechan"Jeno menatap dingin manik hitam Haechan yg bergetar namun menatap nya tidak suka.

"Kau tidak berhak menamparku!"Haechan menggeram marah dengan sikap Jeno yg semena².

"Maka kau tidak berhak menyakiti Mark,"jeno pergi dari sana tidak ingin berkelahi dengan keponakannya sendiri.

Tbc.

xixixixi.
Diiringi dengan konflik yg membuat kalian berkali² mengumpat:)
Hahahaha.

Okey,see you!





"My Teacher." || Nomark[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang