——
Haechan hanya memperhatikan mark yg mondar-mandir ga jls kek komedi putar yg sering ada di lapangan tempat pasar malam seberang warung bu zizah cuman mark ini muter²nya g jls bgt dan ga ngehasilin duit:)
Haechan Merentangkan sebelah kakinya membuat mark yg ingin kembali berjalan tersandung kaki Haechan.
"Ya!"mark menatap Kesal Haechan yg bodoamat dan memilih untuk melanjutkan bermain game onlinenya di ponsel.
"Bisa diem? Lu kenapa sih dari tadi?"haechan menepuk sofa disamping ia duduk memberitahu mark untuk ikut duduk.
"Jam 8 malam ini gw dijemput Jeno ssaem"pernyataan dari mark tidak membuat Haechan kaget sedikit pun.
Haechan sudah tau hal itu karena ia mengintip dan menguping pembicaraan Jeno dan mark tadi jadi ia tidak kaget.
Bocah prik emang si Haechan:)
"gw harus gimana!? Huhu mls bgt harus berhadapan sama muka tuh bapak² yg datar melebihi tembok"mark menelusupkan wajahnya pada kedua tangannya yg memeluk kedua lututnya.
Haechan menoleh kepada Temannya yg terlihat begitu frustasi padahal ketiban disuruh masak doang ribetnya minta ampun.
"Aelah,lu kan cuman di suruh masak bukan disuruh nge lonte kenapa sih??"Haechan sudah lelah menghadapi mark yg terus bertanya apa yg akan terjadi nanti.
"Haechan anjing, babi,monyet,kambeng ga guna bgt sih lu jadi temen!"mark menatap nyalang Haechan yg ngedikin bahunya ga peduli.
"Sekalian aja lu sebutin seluruh hewan dan tumbuhan di kebun binatang"Judes Haechan .
"Dih baperan"nah gini nih contoh temen ngeselin tuh bentukannya yg paling bener bagi Haechan cuman kek mark doang.
"Serah mu adinda mark"ucapan haechan mendapat tampolan keras di punggung dari mark.
'drett..Drett'
Ponsel mark berbunyi membuat sang empu segera Merogoh Ponselnya di dalam tas.
"Halo?"
"Halo,saya di depan rumah kamu."
Mark mengeryit bingung siapa yg Menelpon Nya ini.
"Maaf, Siapa ya?"
"Saya guru kamu,"
"Ah ssaem-nim,mianhe saya ga tau Yaudah saya segera turun"
"Hm ya."
Setelah panggilan tersebut ditutup mark dengan gerakan cepat turun ke bawah untuk membukakan pintu.
/Klekk
"Silahkan masuk dulu ssaem,saya mau siap² sebentar"Jeno mengangguk setelah mendengar hal itu dari mark.
Jeno masuk ke dalam rumah Mark, duduk di ruang tamu yg bisa dibilang bergaya minimalis dan simple.
Sejujurnya Jeno agak salah tingkah melihat Mark yg hanya menggunakan kaos tipis kebesaran membuat tengkuk Pemuda Agustus itu terlihat jelas.
Tak berselang lama mark turun dari tangga diikuti Haechan yg sepertinya belum menyadari keberadaan Jeno karena anak itu Sedari sibuk bermain ponsel.
"Oh,kalian tinggal berdua?"suara Jeno membuat Haechan berjengit sedikit karena baru menyadari ada Jeno.
"Tidak juga, tapi Haechan sering menginap di rumah saya"jelas Mark mendekati Jeno yg sekarang sudah berdiri.
"Selamat malam ssaem-nim,"sapa Haechan sopan sembari membungkuk.
"Selamat malam.baik,sudah kan Mark?"Jeno beralih menatap Mark yg tersenyum tipis tanda mengiyakan.
"Sudah Ssaem,"Jeno berjalan duluan diikuti Mark di belakangnya.
"Saya pergi dulu,"ucap Jeno berpamitan setelah mark sudah masuk ke dalam mobil.
"Ah iya ssaem"Haechan tersenyum kecil menanggapi nya.
·
·
·
"Turun."ucap Jeno lembut yg membuat mark ikut turun ke luar mobil.
Mark hanya diam mengikuti Jeno sampai masuk ke sebuah mansion? Ya, jelas sekali bahwa ini adalah mansion yg mewah namun dalam nya terlihat sama sekali tidak hidup maksudnya seperti benar² kosong dan tidak banyak barang di tempat ini.
"Kau bisa memasak sekarang,bahan²nya ada di kulkas dan meja dapur."setelah berucap seperti itu Jeno memasuki ruangan yg sepertinya adalah kamar Jeno.
Mark yg disuruh seperti itu tentu segera melaksanakan nya,hari ini ia berniat membuat cream Soup dan steak daging sapi yg mudah di buat dan cocok untuk makan malam.
Sebenarnya Mark sangat takut melakukan kesalahan atau jadi gila hanya karena harus memasak makan malam untuk seorang Jeno Lee yg semua orang juga tau betapa tegasnya manusia itu.
Tbc.
Hai-!
Bagaimana hari kalian?
Semua berjalan baik kan?
Hwaiting !
thanks untuk dukungan kalian( ◜‿◝ )♡
Dan seperti nya gw udah tau gimana alurnya:)See ya^^

KAMU SEDANG MEMBACA
"My Teacher." || Nomark[✓]
FanficLee Jeno, lelaki dewasa berpawakan tinggi tegap berusia 32 tahun. di usia nya saat ini dirinya tidak memiliki niat untuk memiliki kekasih apalagi istri. walaupun sudah mapan tapi tidak ada yang menarik selain pekerjaan menurut nya. hingga ia bertemu...