Malam harinya,dikediaman Mansion utama keluarga Willyam.Lebih tepatnya didalam kamar, kamar yang bernuansa hitam unggu itu. Terlihat seorang gadis sedang melamun di balkon kamarnya, ditemani secangkir kopi dan boneka berbentuk hati yang berwarna merah.
Malam ini dia ingin menghabiskan waktunya dengan kesunyian,gadis itu yang tak lain adalah Ayna sedang menatap bulan yang ditemani jutaan bintang.
malam bukanlah hanya sekedar pergantian waktu saat tenggelamnya matahari. Namun, bila kita merenungkan lebih dalam lagi, Malam memiliki arti tersendiri . Arti dimana Tuhan ingin memperlihatkan kuasa dan cintanya melalui paparan keindahan bintang dan rembulan ketika saling bersanding berpasangan memantulkan cahaya pada langit malam yang cerah.
Tok tok tok..
Terdengar suara pintu diketuk,
"Dek Abang masuk ya." Izinya lalu masuk dalam kamar itu.
"Adek ngapain disitu, dingin lho dek."
Gadis itu menoleh sebentar, "langsung to the point aja, bang Vano ngapain kesini. Adek lagi males basa basi yang terlalu basi" ngawur Ayna
Vano tertawa sebentar,
Masih ingat Vano? Vano adalah Abang Ayna ke dua yang suka mengusili Ayna, Ayna dan Vano sudah seperti Tom and Jerry jika disatukan.
"Abang pengen ngabisin waktu sama adek, kita kan sekarang jarang ngabisin waktu berdua." Ujarnya sembari meminum kopi yang ia bawa tadi ."Abang tidur sini ya."
Ayna berdehem sebentar " terserah Abang aja, sini bang deketan."
Vano berjalan disamping Ayna dan memeluk Ayna dari samping, mereka terlihat seakan sedang berbagai kehangatan.
Sepertinya Ayna dan Vano sedang dalam mode berbaikan guys
"Bang Lino kemana?."
"Dia masih di Semarang."
"Ohhh,"
" Abang suka malam ngga." Tanya Ayna tiba tiba melepaskan pelukan Vano.
Hening, terlihat Vano sedang berfikir sebentar.
"Bang, kamu suka malam ngga?." Ulang nya.
"Abang suka malam dan kesunyian." Jawab Vano
" Emang kenapa?, kenapa abang bisa suka?."
"Malam yang sunyi adalah guru yang baik untuk mengajarkan tentang berbicara pada diri sendiri,Keheningan terkadang lebih menenangkan. Sepi, justru memberi banyak makna." Jawab Vano
Vano menatap Ayna sebentar
"Hanya karena bungkam, bukan berarti tidak mengamati. Hanya karena hening, bukan berarti tidak mengerti. Hanya karena diam, bukan berarti tidak peduli."
Deg
Ayna seketika menegang, "em mak - maksut Abang?." Tanya nya gugup
Vano mengelus rambut Ayna pelan ,
" kamu adek Abang Ay, Abang sama kamu tumbuh bersama sama dari kecil. Abang tau semua, Abang tau apa yang terjadi sama kamu dan abang tau apa yang sedang kamu rencanain." Balasnya menampilkan senyum yang manis.Tapi bagi Ayna itu adalah senyum yang mengerikan.
"Bang-."
"Udah ngga usah dipikirin, sekarang kita bobok. Besok adek nya Abang yang cantik ini sekolah kan." Selanya mengungunyel uyel pipi Ayna sebentar , lalu mengandeng tangan Ayna masuk kedalam kamar
Tak lupa Vano menutup pintu balkon, Vano berjalan menghampiri Ayna yang sedang melamun.
"Udah bobok ngga usah dipikirin, good night and sweet dreams princess nya bang Vano." Ucapnya, mengecup dahi Ayna dan menyelimuti Ayna.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND ( HIATUS )
Teen FictionPLAGIAT GAK USAH MENDEKAT⚠️ 📍Cerita ini murni dari fikiran saya sendiri. Update sesuai mood 🤺 KONFLIK RINGAN😾 Bercerita, tentang kebucinan ALEXANDER terhadap gadis bar bar bermulut pedas, dari keluarga Willyam. Ah, jangan lupakan sifat pemaksa da...