29 Pulang

204 13 1
                                    

"Sayang dengerin penjelasan aku dulu ya ." Bujuk Xander "Sayang nya Al." Ulangnya saat tak mendapat respon dari Ayna.

"Hm."

"Kamu nya hadap sini dulu ." Kata Xander, membalikkan badan Ayna yang sedari tadi membelakangi nya.

Saat ini, mereka berdua sedang berada di kolam renang yang disediakan di Villa. Sedangkan yang lain sudah berada dikamar masing masing untuk beberes.

"Ck , buruan ." Kesal Ayna, karena Xander hanya diam saja sambil menatap Ayna.

Sontak Xander langsung menunduk dengan mata berkaca kaca " jadi ngga, kalo ngga gue mau ke kamar ." Sungut Ayna sebal.

Entah lah setelah pulang dari pusat perbelanjaan tadi, mood Ayna sangat memburuk.

Xander mengelengkan kepalanya ribut sembari mengusap air matanya " hiks... Jangan marah."
"Hm." acuh Ayna

"kamu tenang dulu, ta - tadi orang itu yang maksa buat peluk aku, sumpah deh aku ngga ada Hiks.. niatan sedikit pun sama dia." Ucapnya meyakinkan yang masih sedikit sesegukan.

Ayna menaikan sebelah alisnya "lanjut."

"Bentar mau hiks.. hapus ingus dulu."

Ayna terkekeh geli tanpa sepengetahuan Xander.

"Udah ?."

" Em." Jawab Xander mengangguk lucu. " Tadi aku udah maksa buat ngelepasin tapi dia peluknya erat banget jadi susah buat lepas, kamu mau kan maafin aku. Aku ngga salah lho disini."

"Oh ." Ucap Ayna cuek sambil meminum just nya.

Xander mendelik sebal " hiiihh , kok respon kamu gitu doang."

Ayna balik menatap Xander tajam " bacot , udah tau kan apa yang harus lo lakuin. Gue ngga suka milik gue disentuh orang lain"

Xander mengerucutkan bibirnya, dengan mata yang masih sedikit berkaca kaca.

" udah ayang, baju nya udah aku bakar terus aku udah gosok lengan aku pakai sabun sepuluh kali.tuh sampai licet lengan aku. "  Jelas Xander memperlihatkan lengannya

Benar saja Ayna dapat melihat bahwa lengan Xander terlihat memerah dan dan ada beberapa goresan "okay,  sekarang balik ke kamar, beresin baju baju lo sendiri !! besok kita pulang."

Sontak Xander melebarkan matanya " ini hukuman buat lo" Ucap Ayna saat melihat Xander ingin membantah.

" Ck, ayang mah gitu ngga like aku tuh." Gerutu Xander

"Apa ?." Tanya Ayna dengan ekspresi yang dibuat  sedatar mungkin.

" Ck ." Umpat Xander, lalu berjalan sambil menghentak hentakan kakinya sebal, namun tak ayal dia juga langsung menuruti perintah Ayna.

Bisa berabe nanti kalo ayang Ayna marah, terus ngga mau ngomong sama Xander,

Ayna menyeringai saat melihat Xander sudah pergi "The game has started, friends?."

***

"HELLO SEMUANYA ARTIS DATENG NIH, MANA KARPET MERAH NYA YUHUU ."

"MOMMY, DADDY, ABANG."

"Ayang jangan teriak." nasehat Xander saat memasuki Mansion keluarga Willyam.

Ayna dan Xander sudah berbaikan saat perjalanan pulang tadi.

"Heh boncel ngga usah teriak teriak lo." Omel Vano dari arah tangga

BOYFRIEND ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang