Sedangkan dilain tempat, dua orang pria berpakaian serba hitam tengah duduk didepan komputer. Ia memutar sebuah Video yang menampilkan adegan tak senonoh, dari dua orang paruh baya yang berbeda gender.
Sepertinya adegan tersebut terjadi di sebuah hotel, dipojok terlihat sebuah lukisan huruf V. Video tersebut berdurasi sekitar tiga jam lebih.
"Ck, murahan." Desis seorang pria menatap jijik kepada mereka.
"Lebih , lebih dari kata murah. tapi lumayan juga gue ngga perlu capek capek nyari video kayak gini di di aplikasi biru." Ucap seorang pria yang lebih muda sambil terkekeh geli.
"Lo masih bocah."
"Gue udah mau tuju belas tahun ya." Sangkal nya tak terima.
"Itu masih bocah, gue dong udah dua puluh satu tahun." Ucap pria itu sedikit sombong.
"Ck, dasar tua." Balas nya tersenyum mengejek. Sedangkan pria yang dikatai mendelik tak terima.
"Nih lihat lagi video yang baru." Lanjutnya, sembari menayangkan video baru masih dengan perempuan yang sama tapi pria yang berbeda dan masih ditempat yang sama."
Dring dring dring
(Angep aja suara nada dering)
"Tuh, hp lo bunyi bang."
"Hmm." Balasnya berdehem singkat, ia beralih mengambil handphone nya dan menekan ikon berwarna hijau.
"Halo, dengan manusia tampan disini ada yang bisa saya bantu wahai manusia jelek."
".........."
"Serius amat hidup lo bang, btw gue udah dapet videonya dong." Ucapnya tersenyum sombong.
"............"
"Hadiahnya apa nih."
"..........."
"Ck, tambahin elah gue mau just semangka lo yang ada di kulkas sama boneka baru lo." Selanya sembari mendegus sebal.
"......"
" Gitu dong, baru gue semangat." Jawabnya dengan mata berbinar
" gue matiin, tetep hati hati lo dikota itu, walupun kakek selalu ngawasin kita." Lanjutnya mengakhiri sambungan telepon.
"Wait for your destruction, bastard." Gumamnya menyeringai.
"Game akan segera di MULAI." batin seseorang
***
Malam harinya di negara X
"Papi, aku takut." Ucap seorang gadis memeluk ayahnya.
Sang ayah menghela nafas panjang " kamu ngga usah takut, ada papi disini, Papi yang akan urus semua."
"Aku takut mereka tau."
Terdengar isakan dari gadis itu " kamu tenang ,papi yang akan urus semua, mereka ngga akan tau Okay." Ucapnya menenangkan.
Gadis itu melihat ayahnya " papi boleh lukai mereka semua itu terserah papi, tapi tapi jangan lukai dia."
" Kamu masih suka sama dia ?."
Gadis itu mengangguk dengan cepat " aku masih suka sama dia bahkan aku cinta banget sama dia, aku akan rebut dia dari orang itu." Ucapnya bersungguh sungguh, terlihat kobaran kemarahan dimatanya.
" Tapi dia udah tunangan sayang, kamu sama dia juga ngga akan bisa bersama, kamu bukan cinta sama dia tapi kamu cuma terobsesi sama dia" Ucap sang ayah memberikan pengertian kepada anaknya.
"NGGA NGGA PAPI NGGA BOLEH NGOMONG GITU."
"DIA PUNYA AKU PI, DIA PUNYA AKU, AKU CINTA SAMA DIA."
"AKU AKAN REBUT DIA DARI ORANG ITU." teriaknya,sembari melemparkan benda yang ada disampingnya.
Sang ayah panik dan langsung memeluk anaknya " tenang, kamu harus tenang."
Beberapa menit gadis itu sudah mulai tenang " papi mau kan bantuin aku." Pintanya dengan mata penuh harap.
" Okay papi akan bantuin kamu, tapi kamu harus janji kamu ngga boleh nyakitin diri kamu sendiri okay."
Mata gadis itu langsung berbinar " papi janji?." Sang ayah menggangukan kepalanya dengan berat hati.
"YEEE , makasih papi." girang nya memeluk sang ayah dengan erat.
"Maafin saya, saya egois. Saya hanya ingin anak saya bahagia, tapi apakah pilihan saya ini benar atau salah." Batinnya bimbang.
***
S
orry hari ini part nya dikit
Oh iya bias saya positif covd-19 Minta tolong doanya semoga dia cepat sembuh:)"jangan pernah memaksa dirimu untuk sempurna, carilah tempat dimana kekurangan mu diterima"
VOTE 👇🍼
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND ( HIATUS )
Teen FictionPLAGIAT GAK USAH MENDEKAT⚠️ 📍Cerita ini murni dari fikiran saya sendiri. Update sesuai mood 🤺 KONFLIK RINGAN😾 Bercerita, tentang kebucinan ALEXANDER terhadap gadis bar bar bermulut pedas, dari keluarga Willyam. Ah, jangan lupakan sifat pemaksa da...