Malam harinya
Grep !
Sebuah tangan kekar melingkar di pinggang Ayna, tanpa melihat pun Ayna sudah tau jika yang memeluknya adalah sang kekasih.
"Mikirin apa hm?." Tanya Xander, dengan menggesek gesekkan hidungnya dileher Ayna.
Ayna mendorong pelan kepala Xander, karena merasa geli di area lehernya. " Geli Al."
Terdengar gumaman tak jelas dari mulut Xander, Ayna berbalik lalu memeluk leher Xander sedikit erat.
"Sayang." Ucap Ayna manja
Xander Mendongak dan menatap Ayna dengan sebelah alis terangkat, kenapa gadisnya tiba tiba menjadi manja begini biasanya juga kayak reog.
Ayna menjatuhkan kepalanya di dada bidang milik Xander,Jari lentik nya menggambar abstrak di dada bidang tersebut.
"Kenapa kamu manja gini hm ? Biasanya juga cosplay jadi reog." Tanya Xander mengutarakan isi hatinya.
Ayna yang mendengar pertanyaan Xander sontak melepaskan pelukannya lalu bersedekap dada dan menatap tajam Xander " maksud kamu apa HA?... Ngatain aku kamu?." Kesal Ayna, enak aja cantik gini di Katain
"Ngga gitu sayang, maksut ak-.
"Udahlah, nggaku aja kamu ngga suka aku peluk pelukan ?." Tuduhnya.
Xander menghela napas panjang "bukan gitu maksudnya tap-..
"Heleh ngeles aja kamu."
"Okay okay tap-.
"Tuh kan bener." Ayna menatap sinis Xander, lalu berjalan kearah sofa
Xander menatap datar Ayna dan mengambil ponselnya di nakas " pantesan kayak singga yang senggol dikit bacok, lagi merah ternyata." Gumam Xander setelah mengecek hari di ponselnya.
"Okay Xand, semangat bujuk Kanjeng ratu." Xander berjalan menghampiri Ayna dan duduk tepat disampingnya.
Ayna yang merasakan pergerakan menatap sinis Xander dan bergeser menjauh.
Hening tak ada yang mengangkat bicara terlebih dahulu...
Lima menit
Sepuluh menit
Dua puluh lima menit
"Sayang kamu mau apa aku beliin sepuasnya." Ucap Xander memecah keheningan.
Hening tak ada balasan dari Ayna.
"Kamu mau baju baru, tas, perhiasan ,emas, berlian,rumah,mobil, Pesawat stasiun . Atau apa terserah kamu."
"Tahan Ay, ngga boleh kegoda." Batin Ayna sesekali mencuri pandang ke arah Xander.
" sayang, gimana kita beli ice cream yuk, mau ya?yayayayayaya?..." Bujuk menampilkan wajah imutnya, Xander mengambil handphone ditangan Ayna.
Huh Ayna kalah, ia menatap Xander berbinar " yuk, yang banyak ya." Ucapnya menarik paksa Xander untuk segera bangkit.
"Sepabrik pabriknya kalo perlu."
"Awas kalo boong."
"Aku mana pernah boong sama kamu,"
_
Setelah pergi ke Indomaret untuk membeli ice cream dan beberapa cemilan, kini Ayna dan Xander sedang berjalan santai di bundaran kota yang tidak terlalu ramai.
Berjalan berdua di tengah malam dengan tangan saling bergandengan, dan tangan satunya lagi memegang ice cream. Sesekali mereka bercanda dan saling menjahili, Untungnya besok libu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND ( HIATUS )
Teen FictionPLAGIAT GAK USAH MENDEKAT⚠️ 📍Cerita ini murni dari fikiran saya sendiri. Update sesuai mood 🤺 KONFLIK RINGAN😾 Bercerita, tentang kebucinan ALEXANDER terhadap gadis bar bar bermulut pedas, dari keluarga Willyam. Ah, jangan lupakan sifat pemaksa da...