.
.
.
.
.
.
.
⚠️
💋
⚠️
.
.
.
.
.
.
.__________________________________________
Di sebuah ruangan musik dengan sofa yang ditata saling berhadapan, duduk dua orang laki-laki saling berdiam diri sejak menginjakkan kaki di ruangan itu sekitar sepuluh menit lalu.
Keduanya tidak berbicara sepatah kata pun dan hanya saling memandang dan berdehem canggung.
“Jadi,” pria berkulit tan membuka pembicaraan, “tentang perkataanmu waktu itu, aku setuju. Kita berakhir. Aku sudah menemukan incaranku.”
Jungkook mengangkat wajahnya untuk menatap Taehyung lurus, “siapa?”
Hening. Taehyung seperti ragu menyampaikan siapa yang sudah berhasil menarik perhatiannya.
“Yoongi. Aku akan, kau tahu, membuatnya jadi milikku.” Taehyung balas menatap Jungkook yang tiba-tiba berdiri dari duduknya dengan mulut terbuka lebar. “TIDAK!” Teriaknya keras.
“Aku tahu, aku tahu. Kita memang sudah berjanji tidak akan merusak persahabatan kita, tapi aku-
“Diamlah! Persetan dengan janji, kau tidak boleh! Yoongi milikku!” Jungkook mengusak rambutnya kasar.
“Milikmu? Bagaimana bisa? Kapan?” Taehyung ikut berdiri dan bertanya tidak sabaran.
“I-itu-itu, maksudku, akan menjadi milikku. Jadi, sebaiknya kau cari yang lain saja.”
“Apa?”
“Aku yakin kau akan mendapatkan dengan mudah. Kau diberkati dengan wajah yang tampan. Karena itu, pergunakan dengan baik dan jangan menggangguku dengan Yoongi.”
“Kau sudah selesai bicara?” Taehyung maju mendekati Jungkook yang mengangguk. “Aku. Mau. Yoongi.” Ujarnya dengan penuh tekanan. “Aku yakin kau mengerti maksudku Jeon Jungkook.”
Gigi menggertak; kepalan tangannya memutih, emosinya naik dan segera mencapai puncak dalam beberapa detik. “Yoongi milikku dan aku yang duluan menaruh perhatian padanya.”
“Kau tahu itu tidak berarti apa-apa. Mau seberapa lama kau memperhatikan atau menyukainya, aku tidak peduli. Jangan coba-coba mengelabuiku.” Sorot matanya tajam dan mengibarkan bendera peperangan.
“Yoongi akan menjadi milikku, Kim Taehyung.” Jungkook menggeram dalam sela-sela berbicara.
“Heh! Yoongi akan jadi milikku.”
Mereka saling menatap seakan ingin membunuh saat itu juga.
“Kalian sedang apa?” Kepala Yoongi muncul di antara pintu yang dibuka kecil—menatap bingung ke arah dua pria tinggi yang sudah seperti harimau yang ingin saling menerkam.
Karena tidak ada jawaban, kakinya melangkah masuk menghampiri sahabat-sahabatnya itu. “Kenapa auranya menegangkan begini?” Kedua pria itu masih saling menatap tajam. “Apa kalian bertengkar lagi tentang siapa yang di bawah dan siapa yang di atas?” Yoongi menatap keduanya bergantian. “Jangan mengabaikanku!”
Taehyung menarik tangan Yoongi tiba-tiba sehingga pria mungil itu kehilangan keseimbangan dan menabrak dada bidang Taehyung. “Akh!” Hidungnya bisa patah. “Yak! Apa yang kau lakukan?” Hidungnya diusap pelan dengan sedikit ringisan.
“Lepaskan tangannya.” Jungkook bersuara rendah. Ia ikut menarik tangan Yoongi agar mendekat padanya.
Posisi yang tidak mengenakkan membuat Yoongi benar-benar kebingungan. “Kalian ini apa-apaan? Lepaskan tanganku!” Ia memberontak. Bukannya dilepas, mereka justru semakin menarik Yoongi dengan posisi berlawanan. “Kalian menyakitiku!” Teriak Yoongi.
Tersadar akan kebodohan mereka, tangan Yoongi dilepaskan cepat.
“Astaga! Maafkan aku, Yoongi. Aku tidak bermaksud menyakitimu.” Taehyung menatap sendu ke arah Yoongi.
“Maaf, Baby. Aku kehilangan kendali. Maafkan aku.”
Yoongi mengernyit; menyentak tangannya dan duduk di atas sofa yang menghadap kedua pria itu sekaligus. “Katakan, apa yang terjadi?”
Keduanya terdiam. “Jelaskan padaku, Kim Taehyung, Jeon Jungkook.”
Yang ditanyai berbagi pandangan dan menggaruk tengkuk yang pastinya tidak terasa gatal. Apa yang harus mereka katakan? Kami menginginkanmu makanya kami bertengkar? Gila.
“Ayo... Kalian bertingkah aneh, tidak seperti biasanya.” Tangannya dilipat di depan dada—masih dengan mata yang tertuju pada kedua pria tinggi.
“Tidak, tidak ada apa-apa. Jungkook kembali protes seperti biasanya dan kami berakhir seperti ini.”
Yoongi beralih pada Jungkook. “Ah, ya itu benar. Kau tahu kami tidak bisa akrab dalam hal ini.”
“Kalian sungguh-sungguh? Kenapa aku merasa kalian membohongiku?”
Bel waktu istirahat berakhir telah berbunyi. Taehyung belum pernah merasa selegah ini saat bel masuk pelajaran selanjutnya dikumandangkan.
“Oh, kita harus segera pergi. Pelajaran selanjutnya bersama guru killer.” Taehyung menarik Jungkook meninggalkan ruangan.
Mata Yoongi mengikuti kedua pria di hadapan. Mereka bergandengan tangan, berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍʏ ᴇᴜᴘʜᴏʀɪᴀ || ᴋᴏᴏᴋɢᴀᴛæ
FanfictionKumpulan cerita pendek dengan Min Yoongi sebagai ✨ tokoh utama✨ 📍Yoongi Submissive PAIR UTAMA : 📍Kookga 📍Taegi ➡️ Start : 6 July 2021 ➡️ Finish : - ➡️ Status : On Going ⚠️BXB⚠️ RATE : M (kinda) © b𝐛𝐲𝐥𝐨𝐢