Jeon Jungkook—seorang ketua mafia yang terkenal bengis dan berhati dingin dikalangan dunia gelap; tidak segan membolongi kepala apalagi memotong tangan dan kaki orang rendahan yang mengusik ketenangannya untuk diberikan kepada peliharaan kesayangannya.
Namun siapa sangka bahwa wajah datar itu akan berubah seratus delapan puluh derajat jika bersama sang Mommy.
“Apa semuanya berjalan lancar?” Tangan lentik berwarna putih pucat mengelus lembut kepala yang dibiarkan jatuh pada pangkuannya. “Waktumu tidak banyak, Jeon.”
Mata yang terpejam dibuka perlahan, menatap manik karamel indah yang membius hingga ke sumsum, “transaksi bubuk mesiunya sudah selesai. Kita hanya perlu beralih ke tahap selanjutnya.” Tangannya masuk mengelus betis yang polos, “ini bukan kali pertamaku. Kenapa kau cemas begitu, Mommy?”
Senyum, “prosesnya jauh lebih lamban dari biasanya. Tapi tak apa, aku tahu kau bisa menanganinya dengan baik.”
“Akan kulakukan segalanya demi dirimu,” punggung tangan dikecup sayang, “kau tahu kau sangat berarti dalam kehidupanku, bukan?” Anggukkan senang diberi sebagai jawaban. “Aku akan selalu berada di sisimu seperti kau yang ada di sampingku saat nyawaku berada di ujung tanduk. Kau menyelamatkanku dan memberiku posisi ini.”
“Itu tidak gratis, Jeon. Ada harga yang harus kau bayar.” Min Yoongi bangkit dari kursinya, “apa kau yakin kau sanggup?” Menuntun tubuh keduanya ke arah sofa besar di tengah ruangan, “nyawamu dipertaruhkan di sini.” Ia mendorong tubuh besar pria Jeon hingga terlentang.
“Aku tidak peduli. Katakan dan akan kuturuti.” Lengan penuh tattoo dibawa naik—mengusap sisi wajah manis kekasihnya yang cantik, “aku hidup untuk dirimu.”
Rok hitam pekat diangkat selutut—membawa dirinya duduk di atas ranjang tepat di samping Jungkook. “Good boy should get a gift. What do you want?” Tangannya kembali mengelus surai hitam lembut agak panjang milik kekasihnya.
Jungkook tersenyum miring; dengan gerakan tiba-tiba mengukung Yoongi dan membawa satu kaki ramping itu ke atas bahunya hingga rok yang digunakan tersingkap sempurna. “I want you, Mommy.”
Yoongi tertawa merdu, “aku tahu kau akan mengatakan itu.”
Kaki satunya ikut dibawa ke atas bahu, “itu sebabnya kau menggunakan skirt, huh?” Telapaknya mengelus pelan permukaan kulit paha Yoongi; membubuhkan kecupan basah yang menerbangkan kupu-kupu di dalam perutnya.
“I knew you like it.”
“I always like you no matter what.”
Yoongi tersenyum penuh arti, menatap penuh hasrat pada pria di atasnya. “Then, make your Mommy feel good.” Ia menarik turun dagu Jungkook hingga bibir berisi itu terbuka—meningkatkan aura damba yang brutal.
“I will.”
END?
Kayaknya bakal dilanjut(?) Kalo idenya mateng ಡ ͜ ʖ ಡ Yes or yes?
