Orang bilang, tidak salah untuk merasakan perasaan cinta. Manusia hanyalah sosok rapuh dan butuh kasih sayang.
Tapi apakah itu masih berlaku jika yang disukai adalah seseorang yang tidak seharusnya dicintai? Seseorang yang sudah sah menjadi milik orang lain. Apakah itu bisa dibenarkan?
Bukankah mereka mengatakan tidak salah untuk jatuh cinta?
Bagaimana menurutmu?
Hari ini Yoongi kembali mengunjungi Taehyung di kantornya. Tidak lupa sekotak makanan yang sengaja dibuat untuk disantap bersama sang pujaan hati disaat waktunya istirahat.
Pintu lift terbuka, Yoongi menekan tombol lantai paling atas untuk menemui sang empunya perusahaan.
Ting!
Yoongi menata rambutnya serapih mungkin. Ia ingin memberi kesan manis pada si pria tan dan membuatnya terpesona.
Pintu diketuk beberapa kali, suara bariton khas mempersilahkan masuk.
"Sayang~" Yoongi menerobos masuk hingga berdiri di hadapan sang CEO.
"Kau sudah datang?" Wajahnya tidak beralih sedikitpun dari layar laptop.
"Aku membawakanmu makan siang. Aku tahu kau pasti belum makan. Ayo..." Tas berisikan makanan diangkatnya di depan wajah ceria.
"Aku sudah makan, Yoongi."
"Huh?" Raut wajahnya berubah.
"Tadi Irene datang membawakan makan siang. Kami makan bersama."
"..."
Karena tidak ada balasan, Taehyung akhirnya menoleh untuk melihat pria mungil yang membatu di depannya.
"Yoongi?"
"A-ah, kau sudah makan, ya." Tangannya diturunkan lamban. "Baiklah. Aku... Aku akan pulang-
"Kemarilah." Taehyung memotong.
Walaupun enggan, Yoongi dengan patuh berjalan mendekati kursi sang pemimpin perusahaan terbesar di Korea Selatan itu. Dia sulit menolak Taehyung.
Tangannya ditarik saat jarak menipis di antara mereka. Tubuhnya didudukkan enteng pada paha Taehyung yang berotot.
Lengan besar itu dilingkarkan pada pinggang Yoongi untuk mendekap lebih dekat. Hidung besar nan mancungnya dibawa menjelajahi leher Yoongi dan mengendus wangi kesukaannya.
