Trio 3

719 75 33
                                    

Apa kalian penasaran dengan kehidupan tiga siswa sekolah BigHit? Tidak ada yang berubah secara signifikan setelah Taehyung dan Jungkook mengungkapkan perasaan mereka yang kemudian dilanjutkan melancarkan aksi untuk mendapatkan hati seorang Min Yoongi.

Contohnya, Jungkook dan Taehyung masih berangkat sekolah bersama dan hal lainnya yang sering mereka lakukan saat sedang menjalin kasih. Mereka harus tetap berpura-pura kan.

Pagi itu Yoongi sampai bersamaan dengan kedua sahabatnya di parkiran sekolah. Tanpa pikir panjang tubuh mungil si pria Min direngkuh dari belakang. 

"Selamat pagi, honey boy." Sapa Jungkook dengan nada cerianya seraya mengecup tengkuk Yoongi.

"Yaaakk! apa yang kau lakukan Jungkook? Bagaimana jika ada yang melihat?" Protes Yoongi cepat.

"Aku tidak peduli." Kedua bahu dinaikkan tak acuh.

"Jungkook, perbuatanmu mengancam ketenangan kehidupan sekolah kita, dasar bodoh." Taehyung mengusap kepala Jungkook dengan senyum menyeramkan.

"Ck, singkirkan tanganmu. Sudah kubilang aku tidak peduli. Bukan kah ini kehidupanku? Kenapa harus melakukan sesuatu demi orang lain sedangkan diriku sendiri tidak bahagia melakukannya?"

Taehyung terdiam sebentar sebelum berkata, "Kau benar. Aku juga memikirkan hal yang sama. Namun tidakkah kau memikirkan nasib kita kedepannya? Yoongi? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk padanya?"

Jungkook membuang napas panjang. "Aku akan mencoba menahan semuanya hingga kita lulus." Taehyung mengangguk setuju; Jungkook melanjutkan, "Setelah itu aku akan menikahi Yoongi."

"APAA!?" Teriak Taehyung tidak terima. "Yoongi akan menikah denganku, bukan kau."

"Hah! Teruslah bermimpi Kim Taehyung."

"Kau saja karena apa yang kukatakan benar adanya." Kedua tanga dilipat di depan dada.

"Aku!"

"Bukankah aku pantas memberi pendapat di sini?" Ucapan Yoongi tidak didengar kedua pria yang sibuk bertengkar itu. Dia hanya memutar mata malas melihat keduanya dan akhirnya memutuskan melangkah lebih dulu meninggalkan kedua sahabat yang masih saja saling meneriaki satu sama lain.

Ransel digendong di pundak, ia berjalan santai tidak menanggapi suara-suara yang memanggil namanya berulang kali.

"Yoongi-ah! Tunggu!" Teriak Jungkook agak kencang sebelum berlari menyusul langkah si pria Min. "Teganya kau pergi meninggalkanku." Wajahnya dibuat melas.

"Berhenti melebih-lebihkan, Jeon."

"Pfft, dia memang seperti itu." Ejek Taehyung.

Wow, mereka sudah berbaikan lagi. Yoongi yakin ini tidak akan bertahan lama.

Kini mereka berjalan bersampingan dengan Yoongi yang diposisikan di tengah. Selalu seperti itu.

Masih sama seperti sebelum-sebelumnya, hampir semua perhatian ditujukan kepada mereka. Bisa terdengar bisikan-bisikan pujian dari para siswi sepanjang koridor.

"Haahh, kenapa sekolah harus masuk sepagi ini? Tidurku tidak cukup."

"Salah siapa? Kau bermain game hingga pukul 2 pagi kan?" Yoongi menyikut pelan perut Jungkook.

"Salah Taehyung. Dia yang mengajakku."

"Apa? Kau yang bilang ingin mencoba permainan baru itu." Taehyung mengerutkan keningnya jengkel.

Benarkan?

"Aku hanya bilang itu kelihatan seru." Balasnya tidak mau kalah.

"Tapi kau-

 ᴍʏ ᴇᴜᴘʜᴏʀɪᴀ || ᴋᴏᴏᴋɢᴀᴛæTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang