" Gus? Kalo bayi lahir yang keluar perut nya duluan atau kakinya ya?."
🍁🍁🍁
Gus Arsyaq tidak menyangka bahwa bayi mereka kembar namun belum jelas jenis kelamin antara laki laki dan perempuan.
Gus Arsyaq berlari lalu memeluk erat maisa.
"Kenapa? Bayinya gaib?." Tanya maisa.
"Kembar sayang, bukan gaib."
"Ohh." Jawab maisa cuek.
Maisa meloading kata kata gus Arsyaq, lalu ia terkejut. "Maksudnya dua bayi!!!." Teriak maisa.
"Jangan teriak teriak!! Nanti bayinya keluar sayang!!." Bisik gus Arsyaq.
Maisa terkekeh, lalu mecolek lengan gus Arsyaq.
" Gus? Kalo bayi lahir yang keluar perutnya duluan atau kakinya?."Gus Arsyaq menatap istrinya datar." Pantat." Jawabnya.
"Pffffss huwahahahhahaha, di eek kin dong wajah susternya bhahahahha." Maisa tertawa dan memukul lengan gus Arsyaq kuat.
Dokter dan Suster yang ada di ruangan itu menatap maisa aneh.
Karna merasa di perhatikan Gus Arsyaq dengan cepat menggendong istrinya, lalu ia bawa keluar. "Hahahah serius pantat?." Tanya maisa.
"Be_"
"Hahahahahah." Belum sempat gus Arsyaq menjawab maisa sudah tertawa.
...
Gus Arsyaq dan maisa memutuskan untuk menginap dirumah orang tua gus Arsyaq telebih dulu, karna maisa rindu sama mertuanya bukan orang tuanya.
Tintint...
Suara klakson mobil dari luar rumah, membuat gus Kahfi dan ara keluar.
Maisa turun terlebih dulu, lalu menyalami tangan gus kahfi. "Baru sampe nak?." Tanya kahfi.
Maisa menggeleng. " Baru turun dari mobil." Setelah mengatakan itu maisa memeluk ara.
"Ara kangen sama mbaa, ponakan ara udah ada?." Tanya ara
Maisa menggeleng. "Belum pasti."
Maisa di sambut dengan baik oleh keluarga gus Arsyaq, bukan sebagai menantu namun sebagai anak.
"Mau nanas muda?." Tanya amira meletakkan nanas muda di hadapan maisa.
Maisa menatap nanas muda itu dengan mata berbinar. "Mau mau mau." Ucap maisa, saat ingin mengambil nanas untung saja gus Arsyaq segera menahan tangan maisa.
"Kamu mau bunuh anak mas!!!." Bentak gus Arsyaq membuat seluruh keluarga diam.
"HAMIDUN LEEEE!!!." teriak amira.
Maisa menatap satu persatu orang yang menatap mereka bingung. "Bayi goib ada di perut maisa, mau pegang?." Tanya maisa pada gus Kahfi.
Gus Kahfi memijit pelipisnya. "Astagfirullah, menantu sama istri bikin saya cape."
Gus Arsyaq melototi maisa, lalu maisa membalas pelototan suaminya membuat gus Arsyaq segera menunduk.
Maisa menatap amira yang sedang bingung, namun mulut nya terbuka.
"Mingkem umaa." Bisik maisa, membuat amira kaget."Huwaaa, punya dede disini?." Tanya amira di angguki oleh maisa.
"Bentar!!!!." Teriak ara lalu berdiri di atas meja.
"Saya rich ounty!! Jadi saya yang berhak pegang perut mba maisa!!." Setelah mengatakan itu ara loncat lalu segera memegang perut maisa.
Maisa menepuk-nepuk tangannya. "Wahhh daebak!!."
![](https://img.wattpad.com/cover/294393556-288-k976180.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YA HABIBATI [ Selesai ]
General FictionMaaf jika penulisan nya banyak typo, jika ada waktu akan di revisi ulang!! Kemanapun kita mencari jika dia jodoh kita pasti akan kembali,meskipun suatu saat tidak akan bersatu lagi percayalah di syurga akan ku nanti. "Berapa mahar yang kamu inginkan...