14. Gerard Si Muka Dua!

1.5K 74 7
                                    

SELAMAT MEMBACA!

•••

When anak pramuka said:
Sandi aja yang susah bisa dipecahin apalagi sifat kamu yang dingin dan berubah-ubah.


•••

Tak henti-henti mengoceh, itulah aktivitas Gerard sedari tadi. Padahal keadaan Ife kini tidak cukup dikatakan baik-baik saja.

Berbaring di brankar rumah sakit. Tempat yang sangat tidak asing bagi Ife. Terbiasa? Tentu. Jadi sudah tidak aneh lagi bagi Ife.

"Sok jagoan mau misahin! Lo yang kena gue juga yang repot!" ketus Gerard.

Sebenarnya Ife mendengar itu namun dia tetap acuh seraya terus memejamkan matanya.

Kata 'repot' yang Gerard lontarkan pun tidak bereaksi apa-apa bagi Ife. Sudah dikatakan kata pedas sering keluar dari mulutnya itu.

Tok! tok! tok!

Ceklek!

Ife membuka matanya dan menatap kearah pintu begitupun dengan Gerard.

"Astagfirullah, nak. Kenapa bisa kambuh lagi?" pekik Umma. Yap. Orang yang datang tadi adalah Ummanya Ife.

Ife meringis pelan mendengar pekikan Ummanya.

"Gapapa, Umma. Biasalah tadi Ife salah makan aja, makan pedes lagi dia. Bandel emang dibilanginnya," bohong Gerard.

Dih. Batin Ife berdecih.

Itulah Gerard. Selalu baik dan sempurna ketika didepan para orang tua nya.

"Ifeee-" peringat Umma mendengar ucapan Gerard.

"Jangan bandel! Yang ngerasain sakit itu kamu sendiri. Umma sama yang lain termasuk Gerard cuma bisa ngingetin kamu, dan kamunya juga jangan ngeyel," nasehat Umma. Ife sendiri hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata.

Percuma saja, orang tuanya sudah percaya penuh pada Gerard. Mungkin bisa disebut juga anak kesayangan.

"Tuh dengerin, makanya kalo di kasih tau jangan ngeyel!" peringat Gerard.

Bacot, bodoamat, gak peduli! Batin Ife menggerutu.

Melihat Ife yang diam dan tak bereaksi apa-apa Gerard menatap tajam kearah Ife. Namun sepertinya tidak digubris Ife.

"Kamu udah makan?"

"Nan-"

"Ife susah disuruh makannya Umma!" sela Gerard berseru.

Mendengar itu Ife mendelik kesal. Apa-apaan Gerard ini! Kebiasaan banget! Umma sendiri sudah menatap tajam anaknya. Ife memang susah ketika disuruh makan, tapi untuk jajan-jajanan dia paling depan.

Contohnya seblak.

Untuk seblak Ife tak pernah menolak. Makanan khas Bandung yang selalu menggoda iman.

Punya duit seblak, gak punya duit seblak, punya masalah seblak, lagi happy seblak, lagi sedih seblak. Apapun masalahnya seblak solusinya!

Konyol memang, tapi itulah Ife.

Bahkan gara-gara seblak Ife sudah pernah operasi usus buntu. Begitupun dengan maag nya yang sudah kronis. Ife kapok? Jelas tidak!

"Makan dulu, habis itu langsung istirahat!" titah Umma yang diangguki Ife.

•••

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Dan ruang rawat Ife kini justru ramai dengan teman-temannya maupun teman Gerard.

GERARD : Tempramen Boy! (HIATUS!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang