Masih pada barisan kelas kelima cowok itu berdiri dengan malas. Meskipun dari paskibra mereka begitu malas jika upacara seperti sekarang. Sangat jauh sekali bukan dari jiwa paskibraka nya?
Tentu saja siapa lagi jika bukan Gerard si tempramen, Rizal dan Ergan si kocak, dan Affif si kaku, juga Rhizki si pecicilan.
“Anj, lama banget keknya ni upacara, berasa upacara di istana negara gw,” dumel Rhizki sudah tidak nyaman dengan posisinya.
Padahal posisi mereka ada paling belakang dan paling ujung. Setelah ada instruksi dari protokoler bahwa upacara selesai, niatnya mereka akan langsung cabut.
Tapi ntah kenapa Rhizki masih ingin disini. Apalagi dengan kedatangan 3 mahasiswa didepan mereka.
“Mau cabut gak lo?” tanya Rizal.
“Gue penasaran sama tuh orang didepan.”
“SAYA MINTA PERHATIANNYA SEBENTAR!”
Atensi kelimanya teralihkan karena suara tegas didepan sana. Microphone yang diambil oleh salah satu dari mereka membuat Rhizki semakin penasaran.Tapi ntah, firasatnya tidak mengenakan.
“Izin, Pak, Bu. Ada informasi penting yang harus saya sampaikan segera. Saya yakin kalian tau dengan gadis ini. Gadis tomboi dan begitu bar-bar.” Rhizki mengikuti arah pandang cowok yang sedang bicara itu.
Menukik alisnya ketika dia menyadari ternyata arah pandangnya adalah gadisnya. Ah gadisnya? Apakah masih pantas? Sedangkan dia saja sudah memiliki kekasih.
“Satu rahasia yang terpaksa saya bongkar dari gadis ini adalah ... dia sudah mencuri!”
Masih setia mendengarkan tanpa mau ribet berkomentar, dengan wajah datar Rhizki menatap lelaki itu.
“Dia ngomong sama Adis bukan si?” tanya Ergan pelan.
“Gak tau, tapi keknya sih iya.”
“Siapa, Nak?” tanya pak Djoko.
“ADISTYA NUGRAHA!” Rahang Rhizki mengetat ketika tau gadisnya telah dituduh. Dia tau Adis dan tidak mungkin seorang Adis mencuri.
“GUE GAK NYURI!” Rhizki menoleh menatap Adis dari jauh.
Tanpa mau mendengar apa-apa lagi, Rhizki berbalik berjalan menuju kelas barisan anak MIPA kelas 12 dimana Adis berada.
“Eh mau kemana lo?” tanya Rizal hendak mencegah namun ditahan oleh Gerard yang sedari hanya diam.
Sebenernya Gerard tidak peduli, bahkan pandangannya sesekali menatap kearah pemilik hatinya.
Kembali pada Rhizki yang mulai berjalan tanpa mau mendengarkan apa-apa lagi, hingga akhirnya dia mendengar satu rentetan kalimat yang membuat emosinya naik di ubun-ubun.
“WILL YOU BE MY GIRLFRIEND!”
Dengan berlari Rhizki menghampiri keduanya yang sekarang sudah berada ditengah lapangan.
BUGH!
Satu bogeman melayang dengan keras pada wajah lelaki sialan itu hingga membuat lelaki itu tersungkur.
“KAK CHANDRA!” pekik Adis terkejut.
Jadi Chandra namanya.
Dengan emosi memuncak Rhizki mulai kembali memukuli Chandra yang kini sudah bangun, Chandra sendiri terus mengelak dan beberapa kali menyerang.
Namun, sepertinya dia kewalahan dengan Rhizki yang benar-benar tidak terkendali.
“Woi bantuin!” pekik Adis ketakutan. Inilah yang takuti dari Rhizki.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERARD : Tempramen Boy! (HIATUS!)
RomanceGenre : SMA - Romance Warning! Jika suka harap tinggalkan jejak Jika tidak silahkan tinggalkan lapak _____ PLAK!! "Udah berapa kali gue bilang jangan deket-deket sama cowok lain selain gue sama bapak lo!" "Maaf, gue salah." Aoife Gabriella dan Andr...