SELAMAT MEMBACA!
•••
“Umma minta tolong anterin ini ke komplek sebelah ya, kak. Ke Ibu Juryah nomor rumahnya 219 blok I, tau kan?” Ife mengangguk.
Umma Ife memang membuka toko kue. Banyak jenis kue termasuk kue ulang tahun. Makanya Ife suka membantu Ummanya membuat kue.
Ife berangkat menggunakan sepeda ontelnya, sepeda ini peninggalan dari Alm Kakeknya namun Ife masih menyimpannya dengan rapi.
Selepas mengantarkan kue Ife kembali kerumah, dan ternyata disana sudah ada Gerard yang sedang berbincang-bincang dengan Ummanya.
“Nah, ini Ifenya, yaudah Umma mau masuk dulu, kalian lanjut aja.” Umma masuk kedalam meninggalkan Ife dan Gerard.
Ife menghampiri Gerard dan bersaliman. Sudah kebiasaan Ife sejak mereka berpacaran Ife selalu mencium tangan Gerard.
“Udah dari tadi?” tanya Ife.
“Nggak, barusan.” Ife mengangguk.
“Ada apa?”
“Emang main kerumah pacar harus Ada apanya yah?” tanya Gerard balik.
Ife menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Y-ya nggak sih.”
Gerard terkekeh pelan, mengacak rambut Ife gemas.
“Bunda nanyain lo disuruh kerumah katanya,” kata Gerard.
“Ooo ... Yaudah gue ganti baju dulu ya?” Gerard mengangguk.
Tanpa banyak kata dia masuk kedalam rumah dan mengganti pakaiannya. Setelahnya berganti pakaian Ife kembali menghampiri Gerard.
“Cantik.”
Ife tersenyum malu.
“Udah izin Umma?” Tanya Ife.
“Udah tadi.”
•••
Disini lah Ife sekarang, dirumah yang bernuansa putih dan bertingkat dua.
Realistis saja, keluarga mereka bukan berasal dari keluarga konglomerat. Yang mempunyai perusahaan besar nomor satu di Asia atau Indonesia.
Ayah Gerard seorang abdi negara, dan Bunda Gerard seorang designer. Keluarga Gerard memang keluarga tentara. Kakek Gerard dari Ayah Gerard yang juga seorang abdi negara.
Aryo, Ayah dari Gerard juga seorang pengusaha dibidang kuliner dan juga perhotelan. Tidak. Aryo hanya memantau dari jauh karena tugasnya yang juga seorang tentara. Orang yang mengelola adalah orang kepercayaannya atau tangan kanannya.
Maka jangan heran jika Gerard juga mempunyai cita-cita yang sama yaitu menjadi tentara. Bahkan sejak kecil dia sudah konsisten dengan cita-cita nya. Buktinya dia mengikuti paskibra dari SD yang juga menurutnya, membantu dalam proses menjadi tentara.
Latihan PBB, fisik, mental sudah Gerard persiapkan dari sebelum-sebelumnya.
Begitupun keluarga dari Ife, Ummanya yang hanya membuka toko kue-kue an juga Abba Ife yang seorang sekretaris di suatu perusahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERARD : Tempramen Boy! (HIATUS!)
Storie d'amoreGenre : SMA - Romance Warning! Jika suka harap tinggalkan jejak Jika tidak silahkan tinggalkan lapak _____ PLAK!! "Udah berapa kali gue bilang jangan deket-deket sama cowok lain selain gue sama bapak lo!" "Maaf, gue salah." Aoife Gabriella dan Andr...